30 c. Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang
yang memiliki preferensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini hanya dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan produk preferensinya.
d. Minat eksploratif, minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari
informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut. Menurut Schiffman dan Kanuk 2007, faktor yang dapat menimbulkan
minat beli konsumen, antara lain: pengaruh eksternal, kesadaran akan kebutuhan, pengenalan produk dan evaluasi alternatif. Selain itu, Kotler dan
Keller 2012 juga mengungkapkan bahwa faktor-faktor yang memengaruhi minat beli terdiri dari dua factor eksternal, yaitu perilaku orang lain dan situasi
yang tidak terduga.
B. Penelitian Relevan
1. Imam Salehudin 2016 dalam penelitian yang berjudul 100 ♥ Indonesia:
Role of Government Campaign to Promote Local Products in Indonesia menunjukkan bahwa
paparan terhadap kampanye “beli lokal” meningkatkan etnosentrisme konsumen, sikap terhadap kampanye dan terhadap produk lokal.
Etnosentrisme konsumen meningkatkan sikap terhadap produk lokal dan kesediaan membeli produk lokal.
2.
Ariyanto Palwa 2014
dalam penelitian yang berjudul pengaruh green marketing terhadap keputusan pembelian yang dimediasi minat menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara green marketing terhadap minat beli pada pelanggan The Body Shop di Ambarukmo Plaza
31 Yogyakarta, dibuktikan dari nilai signifikansi 0,0000,05 dan koefisien regresi
mempunyai nilai positif sebesar 0,561. 3. Almuarief 2016 dalam penelitian yang berjudul pengaruh green marketing
terhadap minat beli yang dimediasi oleh brand image menunjukkan bahwa green marketing secara signifikan berpengaruh positif terhadap minat beli
dengan nilai CR 5,002 1,96. 4. Meirina Indah Permatasari 2015 dalam penelitian yang berjudul analisis
pengaruh consumer ethnocentrism dan perceived value terhadap minat beli konsumen dengan peran brand image sebagai mediator menunjukkan bahwa
consumer ethnocentrism, perceived value, brand image berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen.
5. Charlescian Anggi dan J. Ellyawati 2015 dalam penelitian yang berjudul pengaruh etnosentrisme konsumen pada niat beli produk notebook: uji mediasi
variabel persepsi kualitas menunjukan bahwa etnosentrisme konsumen berpengaruh signifikan secara langsung maupun tidak langsung pada niat beli
produk domestik melalui persepsi kualitas sebagai variabel pemediasi komplementer.
6. Muhdi Kurnianto 2015 dalam penelitian yang berjudul pengaruh etnosentrisme konsumen, persepsi harga dan kemenarikan atribut terhadap
sikap produk dan implikasinya terhadap keputusan pembelian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga variabel independen berpengaruh positif dan
signifikan terhadap variabel sikap produk. Variabel kemenarikan atribut berpengaruh paling besar terhadap variabel sikap produk dan pengaruh tidak
32 langsung terhadap keputusan pembelian. Sama seperti penelitian sebelumnya,
sikap produk memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel keputusan pembelian dan berperan sebagai variabel intervening.
C. Kerangka Berpikir
Pemasaran marketing menurut Kotler dan Armstrong 2008 merupakan proses perusahaan untuk menciptakan nilai bagi pelanggan dan
membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya. Proses pemasaran tidak hanya relevan
dalam konteks bisnis saja tetapi juga sangat relevan dalam kebijakan publik untuk mempromosikan perilaku konsumen tertentu. Andreasen dalam
Salehudin 2016 menjelaskan bahwa perubahan perilaku konsumen dapat dilakukan melalui intervensi kampanye pemasaran. Kampanye pemasaran ini
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tema sosial tertentu, menghasilkan ketertarikan pada kepentingan umum di tema sosial tertentu dan
sukarela mengubah perilaku tertentu yang relevan dengan tema sosial yang diangkat.
Tujuan dari kampanye pemasaran tidak terbatas pada membuat perubahan sikap, tetapi juga untuk mempromosikan perubahan perilaku.
Terdapat perdebatan tentang mengubah sikap konsumen lebih mirip dengan mendidik konsumen walaupun mungkin tidak secara otomatis menyebabkan
perubahan perilaku yang dapat diamati. Dalam penelitian ini, peneliti akan mengamati pengaruh kampanye perusahaan pada kesediaan konsumen untuk
membeli produk dari perusahaan yang melakukan kampanye tersebut. Dapat