Simpulan SIMPULAN DAN SARAN

158

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di muka, dapat disimpulkan sebagai berikut: 5.1.1 Proses pembelajaran magang yang terlaksana di Sentra Industri Logam Kelurahan Kejambon Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal ada dua tahap, yaitu: 1 tahap awal pemberian pekerjaan kepada pemagang berupa pekerjaan-pekerjaan yang ringan seperti bantu-bantu karyawan pabrik, mengangkat barang, menggerinda, mengecat dan merakit. Dalam tahap awal pemberian pekerjaan ini, pemagang diberikan tugas untuk mengenal lingkungan kerja, hal ini ditujukan agar pemagang bisa beradaptasi dengan baik dengan lingkungan kerja. Karena kegiatan magang merupakan kegiatan belajar sambil bekerja, maka dalam tahapan awal ini pemagang diberikan pekerjaan-pekerjaan ringan yang ada di pabrik; 2 tahap kedua setelah pemagang mulai terbiasa dengan pekerjaan yang ada di pabrik industri logam, pemagang sedikit demi sedikit mulai diajarkan untuk mengoperasikan mesin-mesin kerja yang ada di pabrik seperti mesin bor, mesin gerinda sampai mesin bubut yang paling vital dan memerlukan ketelitian tinggi dalam mengerjakannya. Dalam tahapan ini terjadilah proses tahapan meniru dari proses pekerjaan baik pekerjaan yang dilakukan oleh tutor maupun karyawan pabrik Pemberian materi pembelajaran dengan cara pemagang melihat terlebih dahulu pekerjaan yang dicontohkan oleh tutor maupun karyawan pabrik. Dengan diberikan penjelasan dan arahan, selanjutnya pemagang ditugaskan untuk mempraktekan pekerjaan yang dicontohkan sebeumnya tersebut. Sampai akhirnya pemagang mampu mengoperasikan mesin namun masih dalam pengawasan dan arahan dari tutor maupun karyawan pabrik. Pembelajaran magang yang dilakukan perlu di dukung dengan adanya kemauan dan keseriusan dari diri pemagang. Peran tutor selama proses pembelajaran adalah memberikan arahan kepada pemagang sebelum pemagang praktek menggunakan alat-alat kerja yang digunakan sebagai media belajar bagi pemagang. Pemagang yang belajar sambil bekerja di pabrik industri logam tidak dipungut biaya selama proses pembelajaran. Bahkan dari pihak pemilik memberikan upah atas kerja yang dilakukan pemagang dan dupah yang diberikan setingkat ombyong pembantu dengan upah per hari sejumlah Rp 25.000 rupiah disesuaikan dengan jumlah kehadiran pemagang tersebut. 5.1.2 Model pembelajaran magang di Sentra Industri Logam Kelurahan Kejambon Kota Tegal antara lain: 1 Model pembelajaran yang digunakan adalah model belajar untuk orang dewasa dengan mengutamakan pembelajaran praktek langsung; 2 Jadwal pembelajaran dilaksanakan setiap hari Senin- Sabtu pukul 07.30-16.00 disesuaikan dengan jam kerja karyawan pabrik; 3 Materi yang diberikan kepada pemagang tidak memiliki kurikulum seperti di pendidikan formal. Materi yang diberikan meliputi seluruh pekerjaan yang ada di pabrik mulai dari menggerinda, mengelas, mengebor, membubur, membuat cetakan dan sebagainya; 4 Sumber belajar diambil dari sumber belajar manusia yakni tutor dengan karakteristik memiliki pengalaman kerja selama 8-10 tahun bekerja di industri logam. Sumber daya non manusia yakni mesin kerja yang ada di pabrik yang mana juga digunakan sebagai media belajar untuk mendukung proses pembelajaran adalah mesin-mesin dan alat kerja yang ada di dalam pabrik; 5 Warga belajar yang direkrut berusia 18-30 tahun dan harus memiliki kemauan belajar yang tinggi dan mau prihatin; 6 Metode yang digunakan adalah metode demonstrasi dan ceramah pendek dengan dominasi pemagang yang lebih banya dibandingkan dengan tutor dalam proses pembelajarannya. 5.1.3 Hasil yang diperoleh pemagang setelah mengikuti proses pembelajaran magang di Sentra Industri Logam di Kelurahan Kejambon antara lain adanya perubahan dari sisi kognitif, psikomotorik dan dari sisi afektif. Pemagang yang sebelumnya tidak memiliki pengetahuan apapun di bidang kerajinan logam, berubah menjadi tau, seperti mereka menjadi tahu bagaimana proses pembuatan kerajinan logam dari bahan mentah berupa cor besi yang dilebur sampai jadi kerajinan logam yang siap untuk dibubut. Perubahan dari segi ketrampilan dilihat dari kemampuan pemagang mengoperasikan mesin bubut setelah mengikuti pembelajaran magang di industri logam dan kemampuannya untuk menghasilkan barang kerajinan logam. Perubahan secara afektif sikap dari diri pemagang adalah munculnya rasa percaya diri dan keberanian untuk mandiri bagi pemagang yang telah mengikuti proses pembelajaran magang di Sentra Industri Logam Kelurahan Kejambon Kota Tegal. Keinginan untuk bisa memiliki mesin bubut sendiri di rumahnya dan mencoba usaha secara mandiri juga di rasakan oleh pemagang. Namun sebagian besar pemagang mengaku belum siap karena bila dilihat dari segi modal dan ketrampilan yang dimilikinya pun belum banyak, sehingga mereka memutuskan akan bekerja terlebih dahulu di Sentra Industri Logam di Kelurahan Kejambon sambil mengasah ketrampilannya membuat kerajinan logam.

5.2 Saran