3. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, agenda,
dan lain sebagainya Arikunto, 2006: 231. Data dari dokumentasi memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi akan kebenaran atau keabsahan data dan
dokumentasi juga sebagai sumber data yang kaya untuk memperjelas identitas subjek penelitian, sehingga dapat mempercepat proses penelitian.
Metode dokumentasi pada penelitian ini digunakan untuk memperoleh data dari sumber-sumber noninsan. Dokumentasi didasarkan pada lima
alasan, yaitu 1 murah; 2 dokumen dan rekaman merupakan sumber informasi yang stabil, akurat, dan dapat dianalisis kembali; 3 merupakan
sumber informasi yang kaya; 4 pernyataan legal yang memenuhi akuntabilitas; dan 5 bersifat nonreaktif sehingga tidak sukar ditemukan
dengan teknik kajian isi.
3.5 Keabsahan Data
Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan teknik triangulasi. Teknik triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu
yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu, Denzin membedakan tiga macam triangulasi sebagai teknik
pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sumber, metode, dan teori. Moleong, 2007: 330.
Teknik triangulasi yang digunakan peneliti triangulasi sumber. Maksud dari triangulasi sumber adalah pemeriksaan melalui sumber lainnya yang dicapai
dengan jalan, antara lain Moleong, 2007: 331: 1 Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara, 2 Membandingkan apa yang
dikatakan orang di depan umum dengan secara pribadi, 3 Membandingkan apa yang dikatakan orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan
sepanjang waktu, 4 Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti pada rakyat biasa, orang yang
berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, dan orang pemerintahan, 5 Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.
Aplikasi langsung yang diperoleh peneliti sesuai dengan tindakan dilapangan yaitu yang pertama, peneliti membandingkan data hasil pengamatan
sementara dari keadaan fisik sekolah, orang tus, wakasek adminsarpras, bendahara sekolah dengan hasil wawancara Kepala Sekolah; kedua, peneliti
membandingkan pembiayaan pendidikan sekolah di SDIT Assalamah Ungaran yang dikatakan oleh wakasek adminsarpras, bendahara dengan apa yang
diungkapkan Kepala Sekolah. Ketiga, peneliti membandingkan hasil wawancara wakasek adminsarpras dengan kepala sekolah dan bendahara baik yayasan,
sekolah, perpustkaan, dan laboratorium tentang penggunaan dana yang diperoleh sekolah SDIT Assalamah Ungaran; keempat, peneliti membandingkan hasil
wawancara waka adminsarpras dengan hasil observasi pada manajemen pembiayaan pendidikan di SDIT Assalamah Ungaran.
3.6 Metode Analisis Data