a Model inkuiri b Model perolehan
c Mnemonics memory assists d Model berfikir edukatif
e Model sinektik synectics f Model pembelajarankooperatif cooperative learning
g Model pembelajaran kontekstual Contextual Teaching Learning h Model pembelajaran pengatur awal advance organizers.
3. Model Pembelajaran Discovery Learning a. Pengertian Model Pembelajaran Discovery Learning
Teori belajar penemuan discovery dari bruner mengasumsikan bahwa belajar paling baik apabila peserta didik menemukan sendiri informasi dan
konsep-konsep. Dalam belajar penemuan, peserta didik menggunakan penalaran induktif untuk mendapatkan prinsip-prinsip.
14
Discovery merupakan salah satu rangkaian kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan peserta didik untuk
mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis dan logis., sehingga mereka dapat menemukan sendiri pengetahuan, sikap dan keterampilan
sebagai wujud adanya perubahan perilaku.
15
14
Nuryani Y Rustaman, et.al. Strategi Belajar Biologi, Universitas Terbuka, Jakarta, 2007, h .1.5.
15
Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran, Refika Aditama, Bandung, 2014, h.44.
Konsep dibelakang pendekatan penemuan adalah bahwa motivasi peserta didik untuk belajar IPA akan meningkat apabila ia mempunyai
pengalaman seperti yang dialami para peneliti ketika menemukan suatu temuan ilmiah. Agar peserta didik mengamati, klasifikasi, mengukur,
meramalkan, dan menyimpulkan. Apabila dalam suatu proses pembelajaran digunakan pendekatan
penemuan, berarti dalam kegiatan belajar mengajar peserta didik diberi kesempatan untuk menemukan sendiri fakta dan konsep tentang fenomena
ilmiah. Penemuan tidak terbatas pada menemukan sesuatu yang benar- benar baru. Pada umumnya materi yang akan dipelajari sudah ditentukan
oleh pendidik, demikian pula situasi yang menunjang proses pemahaman tersebut. Peserta didik akan melakukan kegiatan yang secara langsung
berhubungan dengan hal yang akan ditemukan.
16
Ada beberapa fungsi model discovery yaitu sebagai berikut : 1. Membangun komitmen commitment building di kalangan peserta
didik untuk belajar, yang diwujudkan dengan keterlibatan, kesungguhan, dan loyalitas terhadap mencari dan menemukan sesuatu
dalam proses pembelajaran. 2. Membangun sikap aktif, kreatif, dan inovatif dalam proses
pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan pengajaran.
16
Nuryani, et.al. Op.Cit. h. 112.