Animalia Eukariot
multiseluler, heterotrof,
mempunyai jaringan yang menyusun
sistem organ kompleks, kebanyakan
dapat bergerakdengan
menggunakan otot
kontraksi, mempunyai
jaringan saraf
khusus sebagai koordinasi respon
terhadap rangsangan. Konsumer, beberapa herbivora,
karnivora atau pemakan sisa organisme detritus feeder.
6
d. Tata Ilmiah
Setiap bahasa mempunyai nama-nama sendiri untuk tumbuhan dan hewan. Nama ilmiah setiap spesies terdiridari dua bagian. Yang pertama ialah nama
genus; yang kedua, disebut “specific epithet,” mengidentifikasikan spesies khusus khusus di dalam genus. Nama-nama latin digunakan oleh linnaeus, tetapi begitu
banyak spesies ditemukan sejak itu sehingga itu sehingga kini para ahli taksonomi menciptakan kata-kata baru dan melontarkan nama genus dalam bentuk kata
benda latin dan epifet spesifiknya sebagai kata latin. Kedua nama itu dicetak miring, nama genus dengan huruf kapital, tetapi tidak demikian bagi epitet
spesifiknya. Perhatikan pula bahwa huruf-huruf dalam abjad romawi selalu dipakai untuk tujuan ini bahkan oleh para ahli biologi di negara jepang, yang
menggunakan huruf-huruf lain untuk keperluan biasa.
7
6
Ibid, hal 125
7
John W. Kimball, Op. Cit, hal 827
Gambar 2
Sumber: puffydevil.blogspot.com
e. Klasifikasi Hewan
Gambar 3
Sumber: klasifikasi makhluk hidup – cepatlambat.com
Klasifikasi atau penggolongan dunia hewan itu sudah setua perhatian kita terhadap hewan, tetapi cara penggolongan dahulu berdasar pada perbedaan-
perbedaan yang nampak dari luar, dan bertujuan untuk memudahkan saja.
8
Klasifikasi hewan umunya disusun secara kasar sesuai dengan tahapan evolusi, yaitu hewan-hewan sederhana didahulukan lalu disusul hewan-hewan yang lebih
kompleks. Kekomplekskan itu mencakup karakteristik utama.
9
Filum dunia hewan itu tidak membentuk urutan-urutan sistematik. Oleh sebab itu susunan linear nama-
nama hewan itu bersifat tidak terikat. Hal ini ditunjukkan oleh adanya anggota- anggota dari filum yang sama tetapi berbeda karakteristiknya, sebab berbeda jalan
evolusi yang ditempuhnya. Jadi, anggota-anggota filum filum-filum hewan itu mungkin bernenek moyang sama tetapi berbeda filogenetisnya atau jalan
evolusinya.
10
Gambar 4
Sumber: larezza125.wordpress.com
8
Mukayat Djarubito Brotowidjoyo, Zoologi Dasar, Erlangga, Yogyakarta, 1989, hal 273
10
Ibid hal 275
Gambar 5
Sumber: www.sridianti.com
f. Klasifikasi Tumbuhan
Gambar 6
Sumber: klasifikasi makhluk hidup – cepatlambat.com
Makhluk hidup yang menjadi obyek studi taksonomi tumbuhan adalah tumbuhan adalah tumbuhan yang mencakup tumbuhan yang sekarang masih hidup
maupun tumbuhan dari masa lampau yang sekarang tinggal ditemukan sisa-sisanya, yang biasanya telah menjadi fosil, atau “cap”nya pada batuan.
11
Perbedaan dasar yang digunakan dalam mengadakan klasifikasi tumbuhan tentu saja memberikan
hasil klasifikasi yang berbeda-beda pula, yang dari masa ke masa menyebabkan lahirnya sistem klasifikasi yang berlainan.
12
Dalam garis besarnya, perkembangan sistem klasifikasi dari masa ke masa adalah periode tertua, periode habitus, periode
sistem numerik, periode sistem klasifikasi yang didasarkan atas kesamaan bentuk atau sistem alam, periode sistem filogenetik dan sistem klasifikasi kontemporer.
13
Gambar 7
Sumber: www.slideshare.net
11
Gembong Tjitrosoepomo, Taksonomi Umum Dasar-Dasar Taksonomi Tumbuhan, Yogyakarta, Gajah Mada University Press, 2005, Hal 4
12
Ibid, hal 8
13
Ibid, hal 10