Identifikasi Masalah Rumusan Masalah Batasan Masalah Ruang Lingkup Penelitian

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan dalam latar belakang masalah di atas, maka dapat diperoleh masalah yang dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. Keterampilan proses sains belum dibelajarkan di kelas VII SMPN 19 Bandar Lampung. 2. Assessment yang digunakan oleh pendidik mata pelajaran IPA yaitu assessment yang hanya mengukur aspek kognitif saja, belum menggunakan performance assessment. 3. Pembelajaran yang digunakan selama ini yaitu pembelajaran dengan metode ceramah dan diskusi.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka penulis menyusun suatu rumusan masalah penelitian, yaitu: “Apakah ada pengaruh model guided discovery learning berbasis performance assessment terhadap keterampilan proses sains peserta didik kelas VII pada materi klasifikasi makhluk hidup SMPN 19 Bandar Lampung”?

D. Batasan Masalah

Agar penelitian lebih terarah maka peneliti membatasi permasalahan sebagai berikut : 1. Keterampilan proses sains yang akan dikembangkan meliputi indikator observasi, klasifikasi, prediksi, dan komunikasi peserta didik kelas VII Semester genap di SMPN 19 Bandar Lampung. 2. Performance assessment yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu assessment terhadap kinerja proses peserta didik saat praktikum untuk mengases keterampilan proses sains peserta didik. 3. Guided discovery learning yaitu suatu model pembelajaran dimana proses mental peserta didik diwujudkan dari kemampuan dalam mengasimilasi kesuatu konsep atau prinsip. Langkah-langkahnya stimulation, problem statement, data collection, data processing, verification, dan generalization.

E. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model guided discovery learning berbasis performance assessment terhadap keterampilan proses sains peserta didik kelas VII pada materi klasifikasi makhluk hidup SMPN 19 Bandar Lampung.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini sebagai berikut : 1. Bagi peserta didik, mengembangkan keterampilan proses sains peserta didik pada pelajaran biologi kelas VII SMPN 19 Bandar Lampung. 2. Bagi guru, sebagai bahan masukan dalam penggunaan model yang tepat dan mampu mengembangkan keterampilan proses sains peserta didik VII SMPN 19 Bandar Lampung. 3. Bagi sekolah, memberi sumbangan pemikiran alternatif dalam upaya meningkatkan kualitas proses pembelajaran terutama mata pelajaran IPA di sekolah.

F. Ruang Lingkup Penelitian

Agar menghindari meluasnya masalah sehingga pembahasan dapat fokus dan mencapai apa yang diharapkan maka penelitian ini dibatasi pada ruang lingkup sebagai berikut: 1. Penelitian ini akan menguji pengaruh model guided discovery learning berbasis performance assessment terhadap keterampilan proses sains peserta didik. 2. Penelitian ini akan dilaksanakan pada peserta didik kelas VII semester genap di SMPN 19 Bandar Lampung Tahun Ajaran 20152016 pada materi klasifikasi makhluk hidup. 3. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan mei-juni 2016.

BAB II LANDASAN TEORI

A. Landasan Teori 1. Hakikat Pembelajaran IPA

Pada hakikatnya pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. 1 Selain pendapat tersebut, ada pula pendapat lain menyatakan bahwa, pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses membelajarkan subyek didikpembelajar yang direncanakan atau didesain, dilaksanakan, dan dievaluasi secara sistematis agar subyek didik atau pembelajar dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. 2 Biologi merupakan salah satu bagian dari bidang pelajaran IPA. Biologi merupakan ilmu yang sudah cukup tua, karena sebagian besar berasal dari keingintahuan manusia tentang dirinya, tentang lingkungannya, dan tentang lingkungannya. 3 Melalui biologi kita dapat memahami ciri-ciri makhluk hidup. Biologi masih dibagi lagi dalam dua golongan besar yaitu 1 E.Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, PT.Remaja Rosdakarya, Bandung, 2008, h. 255. 2 Kokom Komalasari, Pembelajaran Kontekstual konsep dan Aplikasi, PT Refika Aditama, Bandung, 2010. h .3 3 Nuryani Y Rustaman, et.al, Strategi Belajar Mengajar Biologi, UPI, Bandung, 2003, h. 12 botani ilmu yang mempelajari tumbuhan dan zoologi ilmu yang mempelajari hewan. Pada hakikatnya IPA dibangun atas dasar produk ilmiah, proses ilmiah, dan sikap ilmiah. 4 Oleh karena itu, pelajaran biologi dapat dibangun berdasarkan ketiga dasar tersebut. Biologi mempelajari tentang struktur fisik dan fungsi alat-alat tubuh manusia dengan segala keingintahuannya. Biologi mempelajari alat tersebut di sekitar atau lingkungannya. 5 Perkembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu pengetahuan sains telah mengubah sejarah kehidupan manusia. Perkembangan itu semakin pesat setelah ditemukannya komputer yang dapat membantu manusia dalam merancang dan menganalisis hasil-hasil penelitian. 6 Biologi merupakan bagian dari sains yang memiliki karakteristik yang sama dengan ilmu sains lainnya. Pendidikan biologi menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung. Salah satunya dengan melakukan observasi secara langsung tentang materi yang dipelajari. Karenanya, peserta didik perlu dibantu untuk mengembangkan sejumlah pendekatan agar mereka mampu mempelajari dan memahami alam sekitar. Pada hakikatnya, pembelajaran biologi berupaya untuk membekali peserta didik dengan berbagai kemampuan tentang cara 4 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, Bum i Aksara, Jakarta, 2010, h. 137 5 Nuryani, et.al, Op.Cit, h. 14 6 McComas, W. F. 1998. The Principal Elements of The Nature of Science: Dispelling The Myths. Adapted from the chapter The Nature of Science in Science Education, 53-70. Kluwer Academic Publishers, 1998.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATERI INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN

3 33 151

EFEKTIVITAS MODEL PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP SISWA KELAS VII MTS NEGERI HAMPARAN PERAK TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013.

0 3 17

PENGARUH MODEL INQUIRY LEARNING BERBASIS ASSESMENT KINERJA TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH PESERTA DIDIK KELAS XI DI SMA N 8 BANDAR LAMPUNG

4 105 234

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN RBL (RESOURCE BASED LEARNING) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS PESERTA DIDIK MATERI BIOLOGI KELAS X SMA

2 18 192

Pengembangan Modul IPA Berbasis Keterampilan Proses Sains Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Kelas VII SMP Pada Materi Kalor.

0 0 19

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS GUIDED INQUIRY DENGAN TEMA “AIRKU TERCEMAR” UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VII SMP.

0 0 2

EFEKTIVITAS MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN SISWA KELAS VII MTs NEGERI PAREPARE

0 1 11

PENGARUH MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING BERBASIS PERFORMANCE ASSESMENT TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV DI MIN 7 BANDAR LAMPUNG Skripsi Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna

0 0 118

PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) MELALUI PEMBUATAN AWETAN BIOPLASTIK TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK KELAS VII DI SMP NEGERI 12 BANDAR LAMPUNG PADA MATERI KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP (Quasi Eksperimen Pada Peserta Didik K

0 3 103

PENGARUH PERFORMANCE ASSESSMENT BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH TERHADAP KETERAMPILAN GENERIK SAINS PESERTA DIDIK KELAS X SMAN 15 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 0 196