d Proses dan produk Dalam performance assessment proses pembuatan dan hasil kerja
selalu menjadi tumpuan penilaian. Oleh karena itu, assessment harus dilakukan bagaimana hasil kerja dibuat, kemudian menilai hasil
kerjanya. Dengan cara demikian, gambaran penugasan peserta didik tentang suatu materi, benar-benar menggambarkan penugasan siswa
yang sebenarnya. e Mengutamakan kedalaman bukan keluasan
Fokus utama performance assessment adalah kedalaman penguasaan peserta didik tentang suatu materi atau keterampilan, bukan pada
keluasannya. performance assessment dapat dilakukan dengan menggunakan tes dan dapat pula dengan non tes.
47
c. Langkah-Langkah Penyusunan Performance Assessment
Bentuk tes yang sering digunakan berupa non verbal test, rating scale, checklist, paired comparison method atau method of equal
appearings intervals langkah-langkah dalam menyusun Performance Assessment:
a Susun secara hati-hati keterampilan dan kemampuan khusus yang terlibat dalam kegiatan tertentu yang akan diukur.
47
Muri Yusuf, Op.Cit, h. 297
b Pilih keterampilan yang akan diuji diantara keterampilan yang telah ditetapkan. Keterampilan yang ditetapka harus mewakili yang
sesungguhnya c Menetapkan karakteristik aspek yang diukur; apakah proses, produk
atau keduanya, kemudian kembangkan atau pilih bentuk tes yang tepat.
d Selidiki keterbatasan yang mungkin ada: 1 Apakah jumlah waktu cukup.
2 Apakah equipment lengkap dan sesuai dengan jumlah peserta didik. 3 Apakah tenaga atau personal cukup.
e Formulasikan dan kembangkan rencana pelaksanaan yang bersifat sensitif.
f Uji coba dan revisi tes. g Persiapkan petunjuk pengadministrasian.
Dalam hal ini mencakup persiapan pengadministrasian, pelaksanaan, tes dan cara menskor tes.
48
48
Muri Yusuf, Op.Cit, h. 302
d. Kelebihan dan Kekurangan
Adapun Kelebihan performance assessment diantaranya : a Peserta didik dapat mendemonstrasikan suatu proses.
b Proses yang didemonstrasikan dapat diobservasi langsung. c Menyediakan assessment lebih lengkap dan alamiah untuk beberapa
macam penalaran, kemampuan lisan, dan keterampilan-keterampilan fisik.
d Adanya kesepakatan antara pendidik dan peserta didik tentang kriteria penilaian dan tugas-tugas yang akan dikerjakan.
e Menilai hasil pembelajaran dan keterampilan-keterampilan yang kompleks.
f Memberi motivasi yang besar bagi peserta didik. g Mendorong aplikasi pembelajaran pada situasi kehidupan yang nyata.
Adapun kekurangan performance assessment di antaranya: a Sangat menuntut waktu dan usaha
b Pertimbangan judgement dan penskoran sifatnya lebih subyektif. c Lebih membebani guru
d Mempunyai reabilitas yang cenderung rendah.
49
49
Ana Ratna Wulan, Op. Cit, h. 3
5. Keterampilan Proses Sains a. Pengertian Keterampilan Proses
Pengertian keterampilan proses merupakan keseluruhan keterampilan ilmiah yang terarah baik kognitif maupun psikomotorik yang dapat
digunakan untuk menemukan suatu konsep atau prinsip atau teori, untuk mengembangkan konsep yang telah ada sebelumnya, ataupun untuk
melakukan penyangkalan
terhadap suatu
penemuanklasifikasi.
50
Keterampilan proses sains adalah asimilasi dari berbagai keterampilan intelektual yang dapat diterapkan pada proses pembelajaran. Kemampuan
berfikir anak akan berkembang bila dikomunikasikan secara jelas dan cermat yang dapat disajikan berupa grafik, diagram, tabel, gambar atau
bahasan isyarat lainya.
51
Seperti SAPA Science A Process-Approach pendekatan keterampilan proses sains KPS merupakan pendekatan
pembelajaran yang berorientasi kepada proses IPA.
52
Penerapan keterampilan proses sains dalam kegiatan pembelajaran didasarkan pada hal-hal berikut:
1. Percepatan perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi 2. Percepatan perubahan IPTEK ini, tidak memungkinkan bagi guru
bertindak sebagai satu-satunya orang yang menyalurkan semua fakta dan teori-teori. Untuk mengatasi hal-hal ini perlu pengembangan
50
Trianto, Op.Cit, h. 144
51
Muh Tawil Lilia Sari, Keterampilan-Keterampilan Sains Dan Implementasinya Dalam Pembelajaran IPA, Universitas Negeri Makassar, Makassar, 2014, h. 9
52
Nuryani Y. Rustaman,et. al, Op. Cit, h.93