hal tersebut terjadi dikarenakan adanya pengaruh dari perlakuan yang diberikan oleh peneliti yaitu model guided discovery learning berbasis performance
assessment pada kelas eksperimen. pada kelas kontrol pun terjadi perbedaan hasil lembar kerja peserta didik pada antara awal pembelajaran dan akhir pembelajaran
tetapi hasilnya kurang tinggi, hal tersebut terjadi dikarenakan adanya pengaruh dari perlakuan sama pada kelas eksperimen dan kontrol yang diberikan oleh
peneliti yaitu model guided discovery learning. Dengan melihat rekapitulasi hasil lembar kerja peserta didik kelas
eksperimen dan kontrol pada materi klasifikasi makhluk hidup, keterampilan proses sains peserta didik pada kelas kontrol mendapatkan skor lebih rendah
dibandingkan kelas eksperimen dalam keterampilan observasi, mengklasifikasi, menafsirkan dan mengkomunikasikan.
c. Hasil Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol SMPN 19 Bandar Lampung
Data yang dikumpulkan penulis dalam penelitian yaitu berupa data keterampilan proses sains peserta didik yang diperoleh dengan menggunakan
instrumen lembar observasi dan tes butir soal yang diberikan sebagai tes kemampuan akhir postes. Berikut deskripsi nilai postes peserta didik pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
Tabel 4.9 Klasifikasi Keterampilan Proses Sains
Kategori Interval
Jumlah E
F E
F
Baik ≥ 75,6
22 4
73,33 13,33
Cukup baik ≤ 75,6
8 17
26,67 56,67
Kurang ≤ 59,4
- 9
30
Sumber: Pengolahan Data Perhitungan di Lampiran 17
Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat bahwa jumlah postes yang diperoleh kelas eksperimen dan kontrol memiliki perbedaan. Dalam proses pembelajaran di
kelas eksperimen yang menggunakan model guided discovery learning berbasis performance assessment dan di kelas kontrol menggunakan model guided
discovery learning tanpa performance assessment memiliki nilai posttest yang berbeda.
B. Pembahasan
Pembelajaran Biologi materi klasifikasi makhluk hidup pada peserta didik kelas VII di SMP Negeri 19 Bandar Lampung Tahun Ajaran 20152016
dilaksanakan satu kali pertemuan dalam satu pekan. Pada kelas penelitian, yaitu kelas VII E, penggunaan model guided discovery learning berbasis performance
assessment melalui dua kali pertemuan. Berlandaskan pada hasil data penelitian maka dapat dibahas sebagai berikut. Model guided discovey learning membuat
keterampilan proses sains peserta didik menjadi lebih baik dari sebelumnya, model guide discovery learning menggunakan cara yang beragam dan interaktif,
sehingga siswa lebih termotivasi untuk belajar dan aktif dalam proses