dilihat pada tabel 4.6. Hasil awal pada kelas eksperimen yaitu hasil perhitungan dari aspek observasi, klasifikasi dan komunikasi masuk ke
dalam kategori cukup baik, sedangkan untuk aspek prediksi masuk kedalam kategori sangat kurang. Pada kelas kontrol hasil perhitungan dari
aspek observasi, klasifikasi dan komunikasi masuk kedalam kategori cukup baik, sedangkan untuk prediksi kurang.
Tabel 4.7 Hasil Akhir Lembar Observasi pada Peserta Didik Kelas Eksperimen
dan Kontrol Pada Materi Klasifikasi Makhluk Hidup Aspek yang di Amati
Kategori 0bservasi
Klasifikasi Prediksi
Komunikasi E
F E
F E
F E
F
81 80
78 Baik
68 69
75
70
Cukup baik 56
Kurang
Sumber: Pengolahan Data Perhitungan di Lampiran
Hasil observasi peserta didik yang dilakukan pada akhir di kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran guided discovery
learning berbasis performance assessment dan pada kelas kontrol menggunakan model pembelajaran guided discovery learning tanpa
performance assessment pada materi klasifikasi makhluk hidup dapat dilihat pada tabel 4.7. Hasil akhir pada kelas eksperimen yaitu hasil
perhitungan dari aspek observasi, klasifikasi dan komunikasi masuk ke dalam kategori baik, sedangkan untuk aspek prediksi masuk kedalam
kategori cukup baik. Pada kelas kontrol hasil perhitungan dari aspek
observasi, klasifikasi dan komunikasi masuk kedalam kategori cukup baik, sedangkan untuk prediksi kurang.
9
b. Hasil Lembar Kerja Peserta Didik
Hasil nilai LKS pada peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol pada materi klasifikasi makhluk hidup disajikan dalam bentuk tabel berikut.
10
Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Lembar Kerja Peserta Didik Kelas Eksperimen
dan Kontrol Pada Materi Klasifikasi Makhluk Hidup
Sumber: Pengolahan Data Perhitungan di Lampiran
Tabel 4.8 Menunjukkan adanya perbedaan nilai yang diperoleh peserta didik kelas eksperimen dan kontrol pada lembar kerja peserta didik 1 ataupun 2.
Pada kelas eksperimen terlihat perbedaan dari lembar kerja 1 dan 2 setelah diberi perlakuan, begitu pula pada kelas kontrol. Perbedaan hasil lembar kerja peserta
didik pada antara awal pembelajaran dan akhir pembelajaran dan hasilnya tinggi,
9
Lampiran 18 19, Perhitungan Lembar Observasi.
10
Lampiran 16, Perhitungan Hasil Lembar Kerja Peserta Didik.
Interval Kate
gori Frekuensi
Persentase E
F E
F 1
2 1
2 1
2 1
2
80 - 100 Baik
Sekali
6 25
2 4
20
83,33
6,67 13,33
66 - 79 Baik
8 2
9 10
26,67 6,67
30 33,33
56 - 65 Cukup
14 2
12 11
46,67 6,67
40 36,67
40 - 55 Kurang
2 1
7 5
6,67 3,33
23,33 16,67
0 - 39 Kurang
Sekali
Jumlah 30
100
hal tersebut terjadi dikarenakan adanya pengaruh dari perlakuan yang diberikan oleh peneliti yaitu model guided discovery learning berbasis performance
assessment pada kelas eksperimen. pada kelas kontrol pun terjadi perbedaan hasil lembar kerja peserta didik pada antara awal pembelajaran dan akhir pembelajaran
tetapi hasilnya kurang tinggi, hal tersebut terjadi dikarenakan adanya pengaruh dari perlakuan sama pada kelas eksperimen dan kontrol yang diberikan oleh
peneliti yaitu model guided discovery learning. Dengan melihat rekapitulasi hasil lembar kerja peserta didik kelas
eksperimen dan kontrol pada materi klasifikasi makhluk hidup, keterampilan proses sains peserta didik pada kelas kontrol mendapatkan skor lebih rendah
dibandingkan kelas eksperimen dalam keterampilan observasi, mengklasifikasi, menafsirkan dan mengkomunikasikan.
c. Hasil Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol SMPN 19 Bandar Lampung
Data yang dikumpulkan penulis dalam penelitian yaitu berupa data keterampilan proses sains peserta didik yang diperoleh dengan menggunakan
instrumen lembar observasi dan tes butir soal yang diberikan sebagai tes kemampuan akhir postes. Berikut deskripsi nilai postes peserta didik pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol.