Sul Ikhwan : Peranan Penanaman Modal Dalam Pembangunan Di Daerah Kabupaten Simeulue Studi : Di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah BAPPEDA Kabupaten Simeulue, 2008.
USU Repository © 2009
Akan tetapi perlu dipahami bahwa lambatnya proses pembangunan di daerah Simeulue tersebut bukan sebagai kelalaian dari pemerintah daerah,
melainkan keampuan daerah untuk membiayai pembangunan yang hanya mengaharapkan dari jumlah APBD saja yang masih tergolong rendah. Seperti
halnya hingga pada saat ini banyak program pembangunan di daerah yang dibantu oleh pihak Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi BRR serta LSM lain, baik dari
dalam negeri maupun dari luar negeri. Melihat kenyataan di atas, maka pemerintah daerah Simeulue harus
mengambil langkah-langkah yang lebih baik sebagai upaya untuk menambah pendapatan daerah. Daerah Simeulue masih memerlukan banyak modal untuk
dapat berkembang dengan cepat. Salah satu langkah yang dapat ditempu untuk mencari penambahan terhadap pendapatan daerah yaitu dengan pemberdayaan
investasi di daerah dan mendatangkan pihak pemodal dari luaar daerah untuk menjalankan usahanya di kabupaten Simeulue. Semakin berkembangnya kegiatan
usaha di daerah maka semakin banyak peluang untuk mendapatkan tambahan pendapatan daerah. Oleh karena itu, peranan penanaman modal di daerah
Simeulue masih sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan pembangunan di daerah.
D. Peranan Penanaman Modal Dalam Pembangunan di Bidang
Perekonomian Kabupaten Simeulue
Salah satu gambaran prestasi perekonomian suatu daerah yaitu pertumbuhan ekonomi. Pada dasarnya pertumbuhan ekonomi kabupaten Simeulue
terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Akan tetapi, pertumbuhan
Sul Ikhwan : Peranan Penanaman Modal Dalam Pembangunan Di Daerah Kabupaten Simeulue Studi : Di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah BAPPEDA Kabupaten Simeulue, 2008.
USU Repository © 2009
perkonomian kabupaten Simeulue rata-rata hanya 1,67 persen dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2004. Perkembangan perkembangan perekonomian
kabupaten untuk lebih jelasnya dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 7
Pertumbuhan PDRB Kabupaten Simeulue Tahun 2000-2004 ADHK 2000 Rp000.000
No Tahun PDRB Rp.000.000,-
Y Pertumbuhan
1 2000
154.311,74 2
2001 156.451,52
2.139,78 1,39
3 2002
158.725,97 2.274,45
1,45 4
2003 161.634,49
2.908,52 1,83
5 2004
164.879,33 3.244,84
2,01 Pertumbuhan rata-rata
1,67 Sumber : BPS Kabupaten Simeulue.
Berdasarkan harga konstan 2000, selama kurun waktu 2000-2004 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Simeulue dari tahun ke tahun semakin
meningkat. Seluruh sektor ekonomi mengalami pertumbuhan yang positif dengan level yang berbeda-beda. Pada Tabel di atas Produk Domestik Regional Bruto
Kabupaten Simeulue berdasarkan harga konstan tahun 2000 menurut lapangan usaha mengalami fluktuasi. Pada tahun 2000 sebesar Rp.154,31 milyar, pada
tahun 2001 meningkat menjadi Rp.156,45 milyar, tahun 2002 meningkat menjadi Rp 158,73 milyar, tahun 2003 meningkat menjadi Rp 161,63 milyar, tahun 2004
meningkat menjadi Rp 164,88 milyar. Selama kurun waktu 2000 sampai dengan 2004 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Simeulue mengalami peningkatan rata-
rata 1,67 persen per tahun. Sedangkan pertumbuhan rata-rata persektor setiap tahunnya dapat dilihat
sebagai berikut :
Sul Ikhwan : Peranan Penanaman Modal Dalam Pembangunan Di Daerah Kabupaten Simeulue Studi : Di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah BAPPEDA Kabupaten Simeulue, 2008.
USU Repository © 2009
Tabel 8 Pertumbuhan Rata-rata PDRB Per Sektor
Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Rp Milyar
Kabupaten Simeulue 2000 – 2004
No Lapangan
Usaha Tahun
Pertumbuhan 2000
2001 2002
2003 2004
Rata-rata 1
Pertanian 87,50
88,63 89,78
91,15 92,47
1,29 1,30
1,53 1,45
1,39 2
Pertambanga n
1,52 1,54
1,58 1,62
1,67 Penggalian
1,31 2,46
2,63 2,56
2,24 3
Industri Pengolahan
3,32 3,37
3,41 3,51
3,60 1,48
1,27 2,85
2,77 2,09
4 Listrik, gas
0,29 0,29
0,29 0,30
0,31 Air bersih
1,10 1,06
3,55 3,43
2,29 5
Bangunan 10,40
10,46 10,56
10,79 11,21
0,58 1,03
2,09 3,90
1,90 6
Perdagangan, 26,65
26,94 27,36
27,84 28,52
Hotel Restoran
1,09 1,57
1,76 2,45
1,72 7
Pengangkutan dan
8,71 8,84
9,14 9,56
9,98 Komunikasi
1,51 3,39
4,58 4,36
3,46 8
Keuangan, Persewaan
2,31 2,57
2,58 2,61
2,62 Jasa
Perush. 11,10
0,46 1,00
0,54 3,28
9 Jasa-jasa
13,62 13,82
14,02 14,26
14,50 1,46
1,42 1,73
1,70 1,58
Jumlah 154,31 156,45 158,73 161,63 164,88
Pertumbuhan per tahun 1,39
1,45 1,83
2,01 1,67
Sumber: BPS Kabupaten Simeulue Pada tabel di atas, sektor ekonomi yang mengalami peningkatan paling
tinggi selama tahun 2000 sampai tahun 2004 adalah sektor Pengangkutan dan Komunikasi yaitu sebesar 3,46 persen dari Rp 8,71
milyar pada tahun 2000 menjadi Rp 9,98
milyar pada tahun 2004, kemudian sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan pertumbuhannya cukup besar yaitu sebesar 3,28 persen.
Sul Ikhwan : Peranan Penanaman Modal Dalam Pembangunan Di Daerah Kabupaten Simeulue Studi : Di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah BAPPEDA Kabupaten Simeulue, 2008.
USU Repository © 2009
Sektor yang pertumbuhannya terendah selama periode tersebut adalah sektor Pertanian, hanya sebesar 1,39 persen.
Berdasarkan kontribusi terhadap PDRB daerah jika ditinjau dari sektor- setor tersebut dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 9 Kontribusi Rata-rata per Sektor per Tahun
Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Rp Milyar
Kabupaten Simeulue 2000 – 2004
No Lapangan
Usaha Tahun
Kontribusi 2000
2001 2002
2003 2004
Rata-rata th 1
Pertanian 87,50
88,63 89,78
91,15 92,47
56,70 56,65
56,56 56,39
56,08 56,48
2 Pertambangan
1,52 1,54
1,58 1,62
1,67 Penggalian
0,99 1,00
1,03 1,05
1,08 1,03
3 Industri
Pengolahan 3,32
3,37 3,41
3,51 3,60
2,15 2,18
2,21 2,27
2,33 2,23
4 Listrik, gas
0,29 0,29
0,29 0,30
0,31 Air bersih
0,19 0,19
0,19 0,20
0,20 0,19
5 Bangunan
10,40 10,46
10,56 10,79
11,21 6,74
6,78 6,85
6,99 7,26
6,92 6
Perdagangan, 26,65
26,94 27,36
27,84 28,52
Hotel Restoran
17,27 17,46
17,73 18,04
18,48 17,80
7 Pengangkutan
dan 8,71
8,84 9,14
9,56 9,98
Komunikasi 5,64
5,73 5,92
6,20 6,47
5,99 8
Keuangan, Persewaan
2,31 2,57
2,58 2,61
2,62 Jasa Perush.
2 1,66
1,67 1,69
1,70 1,64
9 Jasa-jasa
13,62 13,82
14,02 14,26
14,50 8,83
8,96 9,08
9,24 9,40
9,10 Jumlah
154,31 156,45 158,73 161,63 164,88 Pertumbuhan per tahun
1,39 1,45
1,83 2,01
1,67 Sumber: BPS Kabupaten Simeulue
Berdasarkan tabel di atas sektor yang masih mendominasi perekonomian Kabupaten Simeulue adalah sektor pertanian dengan kontribusi sebesar 56,08
persen pada tahun 2000-2004 dari total penerimaan PDRB, pada tahun 2000
Sul Ikhwan : Peranan Penanaman Modal Dalam Pembangunan Di Daerah Kabupaten Simeulue Studi : Di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah BAPPEDA Kabupaten Simeulue, 2008.
USU Repository © 2009
sebesar Rp 87,50 milyar naik menjadi Rp 92,47 milyar tahun 2004 atau
mengalami pertumbuhan rata-rata pertahun sebesar 1,39 persen, kemudian diikuti sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran dengan kontribusi sebesar 17,30 persen
dan laju pertumbuhan rata-rata pertahun sebesar 1,72 persen serta diikuti sektor jasa-jasa dengan kontribusi sebesar 9,10 persen dengan tingkat pertumbuhan rata-
rata sebesar 1,58 persen. Sedangkan sektor bangunan kontribusinya sebesar 6,92 persen dengan tingkat pertumbuhan rata-rata per tahun sebesar 1,90 persen, sektor
pengangkutan dan komunikasi kontribusinya sebesar 5,99 persen dengan pertumbuhan rata-rata per tahunnya sebesar 3,46 persen.
Dari kondisi di atas, maka kabupaten Simeulue memiliki tingkat pertumbuhan perekonomian yang masih tergolong rendah dibandingkan dengan
daerah-daerah lain, meskipun labih tinggi dari pertumbuhan ekonomi tingkat provinsi. Dengan pertumbuhan ekonomi sebagaimana tergambar di atas, tidaklah
mudah bagi pemerintah daerah untuk dapat segera meningkatkan kesejahteraan masyarakat daerah Simeulue tersebut.
Akan tetapi , pendapatan per kapita daerah ini pada dasarnya lebih sedikit meningkat daripada tingkat pendapatan perkapita provinsi. Selama kurun waktu
2001 sampai dengan 2003 pendapatan per kapita PDRB per kapita maupun pendapatan regional per kapita Simeulue atas dasar harga berlaku menunjukkan
pertumbuhan yang cukup tinggi. Namun demikian, PDRB per kapita dan pendapatan regional per kapita Simeulue tahun 2004 dan 2005 mengalami
penurunan. Pada tahun 2006 PDRB kabupaten Simeulue kembali meningkat sebesar 3,59 juta rupiah. Nilai ini lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2005
yang hanya 3,37 juta rupiah atau meningkat sebesar 6,73 persen. Pendapatan
Sul Ikhwan : Peranan Penanaman Modal Dalam Pembangunan Di Daerah Kabupaten Simeulue Studi : Di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah BAPPEDA Kabupaten Simeulue, 2008.
USU Repository © 2009
regional per kapita Simeulue tahun 2006 juga mengalami pertumbuhan positif, yakni 6,42 persen atau senilai 3,40 juta rupiah, lebih tinggi dibandingkan tahun
2005 yang mencapai angka 3,19 juta rupiah
115
Di sisi lain, belenggu kemiskina tersebut masih menjerat lebih separuh penduduk kabupaten Simeulue. Merujuk garis kmiskinan yang digunakan oleh
Badan Pusat Statistik yakni 175 rubu rupiah per orang perbulan, seharusnya dengan pendapatan 3,40 juta rupiah atau setara dengan 283 ribu rupiah, dapat
dikatakan bahwa tidak ada lagi penduduk miskin di Simeulue. Namun demikian, ironisnya hasil kegiatan pendapatan sosial ekonomi PSE 2006 menunjukkan
persentase rumah tangga miskin di Simeulue mencapai 73,35 persen .
Meskipun pertumbuhan ekonomi cenderung meningkat setiap tahun dengan pertumbuhan rata-rata 1.67 persen atau lebih tinggi dari pertumbuhan
ekonomi provinsi 1,5 persen, serta dengan pendapatan per kapita yang lebih tinggi dari pendapatan per kapita provinsi, Simeulue tetap tercatat sebagai salah satu
wilayah dengan jumlah penduduk miskin cukup banyak. Hingga pertengahan tahun 2003, penduduk miskin dan sangat miskin lebih dari 46.000 orang atau
sekitar 71 persen dari jumlah penduduk.
116
Berdasarkan gambaran di atas, penanaman modal di Simeulue belum memegang peranannya dalam pembangunan sektor perekonomian kabupaten
. Dengan kata lain, distribusi pendapatan daerah di Simeulue masih belum dapat dinikmati
secara merata oleh penduduk Simeulue. Faktor lain yang mempengaruhi rendahnya tingkat daya beli masyarakat adalah tingginya biaya hidup di daerah ini
dibandingkan dengan daerah lain di provinsi NAD.
115
PDRB Kabupaten Simeulue tahun 2001-2005.
116
BPS Kabupaten Simeulue tahun 2007
Sul Ikhwan : Peranan Penanaman Modal Dalam Pembangunan Di Daerah Kabupaten Simeulue Studi : Di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah BAPPEDA Kabupaten Simeulue, 2008.
USU Repository © 2009
Simeulue. Kegiatan perekonomian masih didominasi oleh kegiatan usaha lokal, sehingga masih banyak potensi-potensi perekonomian yang masih belum digali
untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi daerah. Hal ini disebabkan oleh belum adanya kegiatan usaha yang dapat menggali semua potensi perekonomian
daerah, dimana daerah mempunyai keterbatasan kemampuan untuk menggerakkannya. Oleh karena itu, untuk menjadikan kabupaten ini lebih
menjanjikan dari sisi ekonomi, jalan utamanya adalah mengundang pemodal. Sementara itu pertumbuhan penduduk kabupaten Simeulue terus
meningkat setiap tahunnya. Pertumbuhan penduduk kabupaten Simeulue rata-rata setiap tahun mencapai 2,14 persen. Jika dibandingkan dengan pertumbuhan
perekonomian kabupaten Simeulue yang hanya 1,67 persen setiap tahun, maka pertumbuhan perekonomian di Kabupaten Simeulue menunjukan lebih rendah
daripada pertumbuhan penduduk. Namun demikian Pemerintah Kabupaten Simeulue telah menetapkan untuk
terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD 2006-2010 adalah 4 persen. Untuk mencapai
pertumbuhan perkonomian sebagaimana yang telah ditargetkan tersebut tentunya membutuhkan tambahan modal yang tidak sedikit. Sementara kita ketahui bahwa
investasi yang berasal dari pemerintah hanya 60,07 miliar. Oleh karena itu, pemerintah daerah harus membuat kebijakan-kebijakan untuk meningkatkan
investasi di daerah selain yang bersumber dari pemerintah daerah. Untuk mengetahui kebutuhan investasi yang diperlukan Kabupaten Simeulue untuk
mempertahankan petumbuhan ekonomi sebesar 1,67 persen dan untuk mencapai pertumbuhan 4 persen tahun 2007-2010 dapat dilihat sebagai berikut :
Sul Ikhwan : Peranan Penanaman Modal Dalam Pembangunan Di Daerah Kabupaten Simeulue Studi : Di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah BAPPEDA Kabupaten Simeulue, 2008.
USU Repository © 2009
Tabel 10 Proyeksi Pertumbuhan PDRB dengan Tingkat
Pertumbuhan 1,67 persen tahun 2007-2010 Tahun
Proyeksi PDRB Rupiah
2007 173.278,97
2008 176.172,89
2009 179.115,14
2010 182.106,52
Sumber : Bardansyah Ali Pada Tabel 10 dapat diketahui besarnya hasil proyeksi PDRB Kabupaten
Simeulue pada tahun 2007 sebesar Rp. 173,28 milyar, tahun 2008 sebesar Rp. 176,17 milyar, tahun 2009 sebesar Rp. 179,12 milyar dan, tahun 2010 sebesar Rp.
182,11 milyar. Tabel 11
Proyeksi Pertumbuhan PDRB dengan Tingkat Pertumbuhan 4 persen tahun 2007-2010
Tahun Proyeksi PDRB
Rupiah 2007
185.466,82 2008
192.885,50 2009
200.600,92 2010
208.624,95 Sumber : Bardansyah Ali
Pada Tabel 11 dapat diketahui besarnya hasil proyeksi PDRB Kabupaten Simeulue pada tahun 2007 sebesar Rp. 185,47 milyar, tahun 2008 sebesar Rp.
192,88 milyar, tahun 2009 sebesar Rp. 200,60 milyar dan, tahun 2010 sebesar Rp. 208,62 milyar.
Melihat kenyataan di atas, maka untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi pada tingkat 1,67 persen memerlukan tambahan modal yang cukup
banyak. Dengan demikian jelas bahwa tanpa adanya upaya yang untuk memberdayakan kegiatan usaha dan penanaman modal di daerah, tidak mudah
bagi pemerintah daerah untuk mencapai pertumbuhan perekonomi pada tingkat 4 persen setiap tahunnya. Berkembangnya kegiatan usaha dan penanaman modal di
daerah diharapkan akan mampu mencukupi kebutuhan investasi yang bersumber dari pihak swasta.
Sul Ikhwan : Peranan Penanaman Modal Dalam Pembangunan Di Daerah Kabupaten Simeulue Studi : Di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah BAPPEDA Kabupaten Simeulue, 2008.
USU Repository © 2009
E. Perlunya Penanaman Modal di Kabupaten Simeulue