Sul Ikhwan : Peranan Penanaman Modal Dalam Pembangunan Di Daerah Kabupaten Simeulue Studi : Di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah BAPPEDA Kabupaten Simeulue, 2008.
USU Repository © 2009
pemerintahan yang menjadi kewenangannya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh Undang-Undang ini ditentukan menjadi urusan Pemerintah. Selanjutnya
dalam Pasal 13 dan 14 yang menyinggung masalah kewenangan pemerintah darah dalam pelayanan administrasi penanaman modal di daerah.
Selain itu, dalam perturan pemerintah PP No. 25 tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah Daerah sebagai Daerah Otonom yang kemudian diganti
dengan PP No. 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten Kota juga disebutkan mengenai kewenangan pemerintah daerah dalam bidang penyelenggaraan penanaman modal di daerah. Sedangkan dalam
UUPM, mengenai kewenangan pemerintah daerah dijabarkan dalam Pasal 30. Dari gambaran di atas kita dapat melihat bahwa dalam pelaksanaan
penanaman modal belum sepenuhnya menjadi kewenangan pemerintah daerah, akan tetapi masih ada pembagian urusan antara pemerintah pusat dengan
pemerintah daerah mengenai urusan penanaman modal. Mengenai hal-hal apa yang menjadi kewenangan pemerintah daerah berkaitan dengan urusan
penanaman modal lebih jelas dimuat dalam lampiran huruf P PP No. 38 Tahun 2007.
Dari lampiran PP No. 38 Tahun 2008 tersebut, maka ada beberapa hal yang menjadi kewenangan pemerintah daerah provinsi dan daerah kabupaten
kota yang berkaitan dengan pelaksanaan penanaman modal yaitu
89
89
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah KabupatenKota,
Lampiran huruf P.
:
1. Kebijakan Penanaman Modal
Sul Ikhwan : Peranan Penanaman Modal Dalam Pembangunan Di Daerah Kabupaten Simeulue Studi : Di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah BAPPEDA Kabupaten Simeulue, 2008.
USU Repository © 2009
a. Menyusun dan menetapkan kebijakan pengembangan penanaman modal
daerah provinsi, kabupaten kota dalam bentuk rencana umum penanaman modal daerah dan rencana strategis daerah sesuai dengan program
pembangunan daerah provinsi, dan daerah kabupaten kota berkoordinasi dengan Pemerintah atau bagi daerah kabupaten kota berkoordinasi
dengan provinsi;
b.
Merumuskan dan menetapkan pedoman, pembinaan, dan pengawasan dalam skala provinsi dan kabupaten kota terhadap penyelenggaraan
kebijakan dan perencanaan pengembangan penanaman modal, berkoordinasi dengan Pemerintah atau
.
bagi daerah kabupaten kota berkoordinasi dengan provinsi;
c.
Mengoordinasikan, merumuskan, menetapkan
dan melaksanakan kebijakan daerah provinsi dan atau kabupaten kota di bidang penanaman
modal meliputi: 1.
Penyiapan usulan bidang-bidang usaha yang perlu dipertimbangkan tertutup;
2. Penyiapan usulan bidangbidang usaha yang perlu dipertimbangkan
terbuka dengan persyaratan; 3.
Penyiapan usulan bidang-bidang usaha yang perlu dipertimbangkan mendapat prioritas tinggi dalam skala provinsi dan atau kabupaten
kota; 4.
Penyusunan peta investasi daerah provinsi dan atau kabupaten kota dan potensi sumber daya daerah terdiri dari sumber daya alam,
kelembagaan dan sumber daya manusia termasuk pengusaha mikro,
Sul Ikhwan : Peranan Penanaman Modal Dalam Pembangunan Di Daerah Kabupaten Simeulue Studi : Di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah BAPPEDA Kabupaten Simeulue, 2008.
USU Repository © 2009
kecil, menengah, koperasi, dan besar berdasarkan masukan dari daerah kabupaten kota;
5.
Usulan dan pemberian fasilitas penanaman modal di luar fasilitas fiskal dan non fiskal nasional yang menjadi
kewenangan provinsi atau kabupaten kota.
d. Menetapkan peraturan daerah provinsi atau peraturan daerah kabupaten
kota tentang penanaman modal dengan berpedoman pada ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku.
2. Pelaksanaan Kebijakan Penanaman Modal