Masalah-masalah dalam Kerja Sama Penanaman Modal

Sul Ikhwan : Peranan Penanaman Modal Dalam Pembangunan Di Daerah Kabupaten Simeulue Studi : Di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah BAPPEDA Kabupaten Simeulue, 2008. USU Repository © 2009 ini banyak dilakukan oleh para pemodal dalam negeri untuk membiayai setiap proyeknya yang ada di Indonesia. g. Portofolio Investment Penggabungan modal asing dengan modal dalam negeri dalam bentuk portofolio investment tidak diatur dalam berbagai peraturan penanaman modal. Akan tetapi dalam praktik yang dilakukan oleh para pemodal dalam negeri. Sunaryati Hartono menyatakan bahwa oleh karena cara ini dilakukan dengan diam-diam disguised, maka sukar sekali untuk memperoleh angka-angka yang terang mengenai pembentukan penanaman modal jenis ini. Lagi pula cara yang terselubung ini menyebebkan bahwa bentuk penggabungan modal nasional dan modal asing ini tidak dianggap dan diperhitungkan sebagai penanaman modal khususnya penanaman modal asing. Akan tetapi, dalam praktik yang termasuk dalam kategori ini adalah investasi yang dilakukan melalui pembelian saham baik di pasar modal maupun melalui penempatan modal pihak ketiga dalam perusahaan strategic partner.

4. Masalah-masalah dalam Kerja Sama Penanaman Modal

Berbagai permasalahan yang timbul berkaitan dengan kerja sama yang dilakukan antara modal asing dengan modal dalam negeri dimulai sejak permulaan suatu usaha kerja sama sampai pada pengelolaan perusahaan. Perlu dipahami oleh para pihak terutama pemodal nasional bahwa kerja sama merupakan suatu organisasi usaha yang pada prinsipnya bertujuan untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal dengan pengeluaran yang minimal antara ratio input dan output terjadi perbedaan sesuai dengan teori ekonomi. Sul Ikhwan : Peranan Penanaman Modal Dalam Pembangunan Di Daerah Kabupaten Simeulue Studi : Di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah BAPPEDA Kabupaten Simeulue, 2008. USU Repository © 2009 Adanya kerja sama yang dilakukan antara modal asing dengan modal nasional membawa pula berbagai implikasi baik politik, hukum, maupun ekonomi 47 a. Masalah dari segi politik . Dari segi politik, penanaman modal asing tentunya membawa segi-segi positif maupun negatif. Segi positifnya adalah membantu untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui pengelolaan sumber daya ekonomi, memberikan alih teknologi, kemampuan manajemen, skill atau kemampuan untuk dapat mengelola dengan peralatan yang modern serta membuka lapangan kerja baru. Dari segi negatifnya dapat mengeruk keuntungan melalui praktik-praktik yang tidak wajar, sperti transfer princing, penyelundupan pajak, penguasaan pasar dengan monopoli, dan sebagainya. b. Masalah dari segi hukum Perlu dipahami oleh kedua belah pihak bahwa adanya pertemuan dua sistem hukum yang berbeda baik masalah transfer, karakter maupun prinsip- prinsipnya. Sebagaimana kita ketahui bahwa hukum di Indonesia menganut sistem hukum Eropa Kontinental. Jadi, apabila penanam modal asing itu memiliki sistem hukum yang sama dengan Indonesia, maka persoalan yang timbul tidaklah begitu rumit. Akan tetapi yang menjadi permasalahannya adalah apabila penanam modal asing itu menganut sistem hukum yang berbeda, yang memiliki sifat, karakter atau prinsi-prinsip yang berbeda. Pada sistem hukum ini perumusan perjanjian yang mendasari suatu kerja sama sangat rumit dan terinci dibandingkan dengan sistem Eropa Kontinental. 47 Ibid, hal. 70. Sul Ikhwan : Peranan Penanaman Modal Dalam Pembangunan Di Daerah Kabupaten Simeulue Studi : Di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah BAPPEDA Kabupaten Simeulue, 2008. USU Repository © 2009 c. Masalah dari segi ekonomi Sedangkan dari segi ekonomi adalah menyangkut masalah perimbangan modal kedua belah pihak, pembagian keuntungan, pembagian kerja manajemen, masalah alih teknologi know-how serta masalah nasionalisasi. Ketiga aspek mendasar tersebut harus diperhatikan oleh kedua belah pihak bilamana akan melaksanakan suatu usaha kerja sama dalam bentuk usaha patungan. Sebab ketiga aspek tersebut selalu mendapat prioritas utama para penanam modal asing sebelum melaksanakan suatu kerja sama dengan pihak modal dalam negeri. Sumantoro 48 a. Adanya conflict interest antara penanaman modal asing dengan negara penerima modal; dan membagi dua aspek kerja sama antara penanaman modal asing dengan modal dalam negeri, yaitu : b. Baik buruknya suatu penanaman modal asing bagi negara sedang berkembang. Menurutnya, conflict interest pada dasarnya terletak pada motif penanaman modal asing untuk menggenerate penghasilan yang doperolehnya, memperkuat posisinya guna mendapatkan benefit semaksimal mungkin atas modal, skill dan teknologi mereka, sedangkan penerima modal mempunyai interest untuk memanfaatkan modal asing, teknologi dan skill untuk kepentingan pembangunan negaranya. Aspek kedua adalah penanaman modal asing menambah pendapatan devisa negara melalui penanaman modal di bidang produksi ekspor, di sektor industri penanaman modal asing mengurangi kebutuhan devisa untuk impor, 48 Ibid, hal. 71. Sul Ikhwan : Peranan Penanaman Modal Dalam Pembangunan Di Daerah Kabupaten Simeulue Studi : Di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah BAPPEDA Kabupaten Simeulue, 2008. USU Repository © 2009 menambah pajak-pajak dan royalti, menambah kesempatan kerja, membuk a lapangan kerja baru, menaikkan keterampilan kerja serta memberikan pengaruh modernisasi. Di lain pihak penanaman modal asing juga mencari keuntungan yang sebesar-besarnya tanpa memperhatikan kondisi negara penerima modal, sewaktu - waktu dapat menarik modalnya repatriasi modal serta praktik-praktik yang tidak wajar lainnya. Permasalahan lain yang seringkali dijumpai adalah adanya pelanggaran perjanjian kerja sama yang sifatnya teknis operasional seperti alih teknologi tidak jalan, peningkatan skill kemampuan tenaga kerja lokal tidak jalan, manajemen yang diterapkan terlalu individualistis, pembagian kerja yang tidak seimbang, dan lain sebagainya 49 . Permasalahan tentang peningkatan know-how dan menyerap tenaga kerja dalam kerja sama joint venture ini belum memberikan hasil yang maksimal, sehingga harapan yang digantungkan kepada kerja sama ini belum terpenuhi baik dalam perolehan know how, alih teknologi, peningkatan keterampilan yang disebabkan oleh 50 a. Pengusaha nasional modal nasional yang terlalu status oriented dan lebih senang dengan kedudukan sebagai presiden direktur yang tidak perlu mengerjakan atau memikirkan apa-apa, kecuali dengan membubuhi tanda tangan di bawah kertas-kertas yang disodorkan kepadanya daripada menjadi seorang managing director yang tugasnya cukup berat. : b. Pihak asing juga tidak rela melepaskan segala rahasia perusahaan apalagi mengadakan alih teknologi, sehingga di samping posisinya sebagai 49 Ibid., hal.72. 50 Ibid, hal. 74. Sul Ikhwan : Peranan Penanaman Modal Dalam Pembangunan Di Daerah Kabupaten Simeulue Studi : Di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah BAPPEDA Kabupaten Simeulue, 2008. USU Repository © 2009 managing director juga prusedur-prosedur yang terjadi dalam perusahaan joint venture berlangsung di luar pengetahuan partner lokalnya. Untuk itu, tidak mengherankan bila dari asal mulanya di dalam suatu perjanjian usaha kerja sama joint venture kedudukan pihak asing jauh lebih kuat dibandingkan dengan pihak pemodal nasional, oleh karena itu tidak dipunyainya bargaining position yang memadai.

D. Bidang Usaha Penanaman Modal