Pengaturan Bentuk-bentuk Kerja Sama Penanaman Modal

Sul Ikhwan : Peranan Penanaman Modal Dalam Pembangunan Di Daerah Kabupaten Simeulue Studi : Di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah BAPPEDA Kabupaten Simeulue, 2008. USU Repository © 2009 canggih, kemampuan yang profesional yang belum sepenuhnya mampu tertangani oleh pihak swasta nasional maupun pemerintah sendiri.

C. Bentuk-Bentuk Kerja Sama Penanaman Modal

Perjanjian atau kerja sama dalam bidang penanaman modal dalam hal ini adalah antara modal asing dengan modal dalam negeri modal nasional. Dalam pelaksanaan penanaman modal asing, maka diperkenankan bagi pihak penanam modal investor asing untuk melakukan kerja sama dengan investor dalam negeri sesuai dengan peraturan yang berlaku.

1. Pengaturan Bentuk-bentuk Kerja Sama Penanaman Modal

Gejala peningkatan kerja sama penanaman modal asing di Indonesia semakin ditingkatkan setelah pemerintah mengeluarkan kebijakan pada tanggal 22 Januari 1974 yang berkaitan dengan masalah kerja sama penanaman modal asing dengan modal nasional Indonesia. Adapun kebijakan tersebut menyangkut dua hal, yaitu 39 a. Meningkatkan peranan perimbangan partisipasi dalam pengelolaan modal antara modal nasional; dan : b. Menyusun daftar skala prioritas penanaman modal. Pengaturan lain yang ditetapkan pemerintah dalam hal pelaksanaan usaha kerja sama antara penanaman modal asing dengan modal nasional yang mengubah kebijakan tahun 1974 yakni dengan dikelurkannya Peraturan Pemerintah PP Nomor 17 Tahun 1992 tentang Persyaratan Pemilikan Saham dalam Perusahaan Penanaman Modal Asing yang ditetapkan pemerintah pada tanggal 26 April 1992. 39 Ibid., hal. 48. Sul Ikhwan : Peranan Penanaman Modal Dalam Pembangunan Di Daerah Kabupaten Simeulue Studi : Di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah BAPPEDA Kabupaten Simeulue, 2008. USU Repository © 2009 Pengaturan tersebut diikuti pula dengan dikelurkannya Keputusan Presiden Keppres Nomor 32, 33, dan 34 Tahun 1992 yang berkaitan dengan masalah bidang usaha, tata cara penanaman modal, serta pertanahan untuk kegiatan penanaman modal asing. Ketentuan mengenai kerja sama antara modal asing dengan modal nasional yang diatur melalui PP No. 171992 serta Keppres No. 32, 33, dan 34 tahun 1992 atau yang lebih dikenal dengan “paket juli” 1992 telah ditetapkan bentuk kerja sama yakni, dengan melalui suatu usaha patungan. 40 a. mengambil bagian saham pada saat pendirian perseroan terbatas; . Dalam UU PM No. 25 Tahun 2007 tidak menyebutkan secara tegas mengenai kerja sama antara penanaman modal asing dengan modal dalam negeri. Dari pengertian penanaman modal asing sebagaimana yang dirumuskan dalam UU PM pada dasarnya tidak mengharuskan pelaksanaan penanaman modal asing untuk bekerja sama dengan modal nasional. Jadi, penanaman modal asing dapat juga dilakukan dengan menggunakan modal asing secara penuh. Pengaturan dalam UU PM yang mengarah pada pelaksanaan kerja sama penanaman modal disebutkan dalam Pasal 5 ayat 3 bahwa : “Penanam modal dalam negeri dan asing yang melakukan penanaman modal dalam bentuk perseroan terbatas dilakukan dengan: b. membeli saham; dan c. melakukan cara lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan”. Penetapan terhadap bentuk kerja sama usaha patungan antara modal asing dengan pihak nasional dimaksudkan oleh pemerintah untuk memberikan perlindungan serta peranan atau partisipasi pihak swasta nasional dalam pelaksanaan penanaman modal asing di Indonesia. Hal lain adalah memberikakan kesempatan kepada perusahaan-perusahaan swasta nasional yang berskala kecil 40 Ibid., hal. 51. Sul Ikhwan : Peranan Penanaman Modal Dalam Pembangunan Di Daerah Kabupaten Simeulue Studi : Di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah BAPPEDA Kabupaten Simeulue, 2008. USU Repository © 2009 maupun dalam usaha koperasi untuk dapat ikut berpartisipasi di dalamnya melalui pemilikan saham terhadap penanaman modal asing yang telah melakukan aplikasi usahanya di Indonesia. Dengan demikian diharapkan akan terjadi perimbangan modal antara penanaman modal asing dengan modal nasional yang dirasakan sampai sekarang ini belum seimbang dalam hal pelaksanaannya. Menurut Todung Mulya Lubis 41 Untuk lebih jelas mengenai kerja sama joint venture ini terlebih dahulu perlu dirumuskan atau diberikan batasan pengertian apa yang dimaksud kerja sama joint venture agar tidak menimbulkan berbagai macam penafsiran. “Joint venture” kalau diterjemahkan secara langsung dapat diartikan sebagai “berkerja secara bersama-sama” disebut sebagai tidak adanya suatu “domestic countervailing power”, sehingga kerja sama yang dilakukan antara penanaman modal asing dengan modal nasional diibaratkan sebagai “isteri” yang kesekian kalinya tidak mempunyai bargaining position untuk bertindak seimbang dalam hal penanaman modal di Indonesia.

2. Pengertian Kerja Sama Joint Venture