Sul Ikhwan : Peranan Penanaman Modal Dalam Pembangunan Di Daerah Kabupaten Simeulue Studi : Di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah BAPPEDA Kabupaten Simeulue, 2008.
USU Repository © 2009
the private sector, dan organisasi sipil masyarakat civil society organization. Tingkat keterlibatan berbagai komponen tersebut akan terbagi ke dalam berbagai
variasi fungsi dan peranan. Variasi fungsi dan peranan dimaksud menyebabkan perbedaan kepentingan yang beragam pula. Karena perbedaan itulah, diperlukan
adanya koordinasi dalam proses pembangunan, sehingga diharapkan proses pembangunan dapat dilaksanakan secara sinergis dan harmonis antar komponen-
komponen pembangunan
73
Menurut Blakely .
1. Peranan Pemerintah Daerah dalam Pembangunan Daerah
74
73
Mudrajad Kuncoro, Op.cit., hal. 58.
74
Mudrajad Kuncoro, Op.cit., hal. 112-114.
, dalam pembangunan ekonomi daerah, peran pemerintah dapat mencakup peran-peran wirausaha entrepreneur, koordinator,
fasilitator, dan stimulator. Sebagai wirausaha, pemerintah daerah bertanggung jawab untuk
menjalankan suatu usaha bisnis. Pemerintah daerah dapat memanfaatkan potensi tanah dan bangunan untuk tujuan bisnis. Tanah dan bangunan dapat dikendalikan
oleh pemerintah daerah untuk tujuan konservasi atau alasan-alasan lingkungan lainnya, dapat juga untuk alasan perencanaan pembangunan atau tujuan-tujuan
lain yang bersifat ekonomi. Pantai, jalan raya, dan pusat hiburan rakyat dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam tujuan yang dapat menciptakan peluang
kerja. Organisasi kemasyarakatan memainkan peran penting dalam menjalankan kewirausahaan sebagai pencipta peluang kerja yang tidak dapat dilakukan oleh
perusahaan swasta, atau untuk menjamin tersedianya jasa yang tidak mampu disediakan oleh perusahaan swasta.
Sul Ikhwan : Peranan Penanaman Modal Dalam Pembangunan Di Daerah Kabupaten Simeulue Studi : Di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah BAPPEDA Kabupaten Simeulue, 2008.
USU Repository © 2009
Dengan peran sebagai wirausaha, pemerintah daerah dituntut untuk jeli dan proaktif dalam mengembangkan bisnis daerah. Trermasuk dalam hal ini
adalah bagaimana memanfaatkan aset pemerintah daerah, mendorong pertumbuhan bisnis daerah dan pemberdayaan masyarakat marginal.
Sebagai koordinator, pemerintah daerah dapat bertindak untuk menetapkan kebijakan atau mengusulkan strategi-strategi bagi pembangunan di daerahnya.
Lebih jauh lagi, peran koordinator pemerintah dalam pembangunan ekonomi dapat melibatkan kelompok-kelompok masyarakat dalam mengumpulkan dan
mengevaluasi informasi-informasi ekonomi seperti tingkat ketersediaan pekerjaan, angkatan kerja, pengangguran, dan jumlah perusahaan. Dapat juga bekerja sama
dengan lembaga pemerintah, badan usaha, dan kelompok masyarakat lain untuk menyusun tujuan, perencanaan, dan strategi ekonomi.
Sebagai fasilitator, pemerintah daerah dapat mempercepat pembangunan melalui perbaikan lingkungan perilaku di daerahnya. Peran ini dapat meliputi
pengefisienan proses pembangunan, perbaikan prosedur perencanaan dan penetapan perturan. Kelompok masyarakat yang berbeda dapat membawa
kepentingan yang berbeda dalam proses penentuan kebijakan pembangunan ekonomi. Oleh karena itu, yang iperlukan adalah tersedianya suatu tujuan yang
jelas agar pemerintah daerah dapat terfokus dalam memanfaatkan sumber daya dan tenaga yang dimilikinya. Adanya tujuan yang jelas juga memberikan dasar
berpijak untuk penentuan program-program tambahan yang lain. Sebagai stimulator, pemerintah daerah dapat menstimulasi penciptaan dan
pengembangan usaha melalui tindakan-tindakan khusus yang akan mempengaruhi perusahaan-perusahaan untuk masuk ke daerah tersebut dan menjaga agar
Sul Ikhwan : Peranan Penanaman Modal Dalam Pembangunan Di Daerah Kabupaten Simeulue Studi : Di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah BAPPEDA Kabupaten Simeulue, 2008.
USU Repository © 2009
perusahaan-perusahaan yang ada tetap berada daerah tersebut. Berbagai macam fasilitas dapat disediakan untuk menarik pengusaha untuk masuk, misalnya
dengan menyediakan bangunan yang dapat disewa untuk mrnjalankan usaha dengan potongan biaya sewa pada beberapa tahun pertama. Dalam bidang
kepaiwisataan, pemerinta daerah dapat mempromosikan tema atau kegiatan khusus di objek wisata tersebut.
Keseluruhan peran tersebut akan dapat dilakukan oleh pemerintah daerah jika dibarengi dengan kemampuan mengembangkan kondisi strategis yang ada di
daerah. Dalam perspektif otonomi daerah, ada lima kemampuan strategis yang harus dikembangkan pemerintah daerah dalam pembangunan di era otonomi,
yaitu
75
a. Self regulating power, yaitu kemampuan pemerintah daerah untuk
mengatur dan melaksanakan otonomi daerah demi kepentingan masyarakat di daerah.
:
b. Self modifying power, yaitu kemampuan pemerintah daerah untuk
melakukan penyesuaian terhadap peraturan yang ditetapkan secara nasional sesuai kondisi daerah, termasuk melakukan terobosan inovatif
dalam menyikapi pengembangan potensi daerah. c.
Creating local political support, yaitu menyelenggakan pemerintahan daerah yang mempunyai legitimasi kuat dari masyarakat, baik posisi
kepala daerah sebagai eksekutif maupun Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD sebagai legislatif.
75
Badrul Munir, Op.cit., hal. 209.
Sul Ikhwan : Peranan Penanaman Modal Dalam Pembangunan Di Daerah Kabupaten Simeulue Studi : Di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah BAPPEDA Kabupaten Simeulue, 2008.
USU Repository © 2009
d. Managing financial resources, yaitu mengembangkan pengelolaan
sumber-sumber pengahasilan dan keuangan yang memadai untuk membiayai kegiatan pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan
masyarakat. e.
Developing brain power, yaitu membangun sumberdaya manusia birokrasi dan masyarakat yang handal, yang bertumpu pada kapabilitas dalam
mengadapi berbagai masalah.
2. Peranan Swasta investor dalam Pembangunan Daerah