Faktor-Faktor Penghambat Penanaman Modal Di Kabupaten Simeulue

Sul Ikhwan : Peranan Penanaman Modal Dalam Pembangunan Di Daerah Kabupaten Simeulue Studi : Di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah BAPPEDA Kabupaten Simeulue, 2008. USU Repository © 2009 akan mengeluarkan setiap izin investasi tanpa dipungut biaya apapun, serta kemudahan lainnya, walaupu kemudahan-kemudahan tersebut belum secara tegas dituangkan dalam suatu kebijakan pemerintah daerah Simeulue 111 c. Jaminan keamanan . Untuk memberikan kenyamanan bagi pemodal yang datang ke daerah Simeulue, maka pemerintah daerah memberikan jaminan keamanan bagi mereka. Selain itu, masalah keamanan di kabupaten Simeulue memang masih dapat dikatakan sangat kondusif, asalkan kebijakan dari pemerintah daerah jelas mengenai pelaksanaan suatu usaha di daerah. Masalah-masalah yang sangat mengganggu keamanan dan kenyamanan bagi pelaku usaha sebagaimana bisanya seperti premanisme sangat jarang dijumpai di kabupaten Simeulue. d. Sikap masyarakat Kabupaten Simelue atau biasa disebut dengan “Simeulue Ate Fulawan” memiliki kepribadian masyarakat yang baik. Istilah ate fulawan melambangkan sikap setiap orang-orang atau pribadi masyarakat Simeulue yang tidak begitu fanatik. Simeulue ate fulawan artinya adalah “Simeulue berhati emas”. Hal itu memang benar adanya bahwa masyarakat Simeulue itu berhati emas. Masyarakat simeulue dengan segala keheterogenitasnya selalu dapat terbuka untuk menerima faktor-foktor yang baru dari luar daerahnya dengan tetap memegang tegu syari’t Islam.

6. Faktor-Faktor Penghambat Penanaman Modal Di Kabupaten Simeulue

Adapaun faktor-faktor yang mengahambat pelaksanaan penanaman modal di kabupaten Simeulue meliputi beberapa hal, yaitu : 111 Sebagaimana dijabarkan dalam Rencana Pembangunan Daerah Kabupaten Simeulue tahun 2007-2011. Sul Ikhwan : Peranan Penanaman Modal Dalam Pembangunan Di Daerah Kabupaten Simeulue Studi : Di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah BAPPEDA Kabupaten Simeulue, 2008. USU Repository © 2009 a. Ifrastruktur, dimana infrastruktur yang belum memadai terutama jalan yang menguhubungkan setiap daerah di kabupaten Simeulue manjadi faktor yang membuat keraguan bagi para pemilik modal untuk menjalankan usahanya. b. Regulasi dari pemerintah daerah. Sebagaimana kita ketahui bahwa salah satu faktor yang menjadi pendorong datangnya investor ke suatu daerah adalah adanya jaminan kepastian hukum. Di kabupaten Simeulue belum ada kebijakan dari pemerintah daerah yang mengatur khusus masalah penanaman modal. Tidak adanya regulasi dari pemerintah daerah mengenai masalah penanaman modal menjadi penghambat bagi investor untuk menjalankan usahanya di kabupaten Simeulue. c. Sumber daya manusia, dimana sumber daya manusia di kabupaten Simeulue juga masih belum memadai. d. Faktor kelembagaan, yaitu berkaitan dengan kemampuan pemerintah daerah dalam mengupayakan datangnya penanaman modal di kabupaten Simeulue. Banyak kalangan di daerah kabupaten Simeulue yang mangtakan bahwa tidak adanya kegiatan penanaman modal di kabupaten Simeulue disebabkan oleh tidak adanya potensi yang dapat dijual kepada investor. Akan tetapi dalam kenyataannya kabupaten Simeulue mempunyai banyak potensi dalam berbagai sektor yang bisa ditawarkan kepada investor untuk dikelolah. Jadi, permasalahannya di sini adalah bukan terletak pada tidak adanya potensi, akan tetapi kurangnya kemampuan pemerintah daerah dalam memasarkan daerahnya yang menjadi penghambat penanaman modal tersebut. Selain itu, belum adanya Sul Ikhwan : Peranan Penanaman Modal Dalam Pembangunan Di Daerah Kabupaten Simeulue Studi : Di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah BAPPEDA Kabupaten Simeulue, 2008. USU Repository © 2009 lembaga yang mengurusi bidang penanaman modal di Simeulue juga membuat pihak investor enggan untuk menjalankan usahanya. Selain faktor-faktor tersebut, faktor posisi Pulau Simeulue yang jauh dari daratan Sumatera juga sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan penanaman modal di kabupaten Simeulue.

C. Pengaruh Penanaman Modal Terhadap Pembangunan di Kabupaten Simeulue