Upaya Pemerintah Kabupaten Simeulue Dalam Mendatangkan Investor

Sul Ikhwan : Peranan Penanaman Modal Dalam Pembangunan Di Daerah Kabupaten Simeulue Studi : Di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah BAPPEDA Kabupaten Simeulue, 2008. USU Repository © 2009 pemilik modal investor baik investor lokal maupun investor dari luar daerah PMA dan PMDN. Pada saat ini investor yang ada di Simeulue didominasi oleh pemerintah dan investor lokal di daerah tersebut, walaupun wujud pelaksanaan usahanya tidak berdasarkan tata cara penanaman modal. Jika hanya mengandalkan pendapatan asli daerah PAD yang ada, maka akan sulit bagi pemerintah daerah untuk mempercepat laju pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah. Pendapatan asli daerah PAD kabupaten Simeulue pada tahun 2007 adalah hanya 4 miliar dengan total APBD 283.26 miliar. Oleh karena itu, dana alokasi umum dan dana bagi hasil pajak dan bukan pajak, terutama sumber daya alam yang ada menjadi penting dalam meningkatkan pertumbuhan pendapatan di daerah tersebut 108

4. Upaya Pemerintah Kabupaten Simeulue Dalam Mendatangkan Investor

. Melihat kenyataan di atas, maka pemerintah daerah Simeulue tidak dapat mengelak diri dari upaya untuk mendatangkan pihak pemodal atau investor dari luar, dan tidak terkecuali harus melakukan berbagai upaya dalam rangka pemberdayaan pengusaha atau pemodal lokal. Hal ini sangat diperlukan guna untuk mempercepat pelaksanaan pembangunan dan meningkatkan pertumbuhan perekonomian di daerah tersebut. Tanpa adanya keseriusan pemerintah daerah untuk membuat kebijakan-kebijakan yang dapat mendatangkan investor ke daerah, maka pelaksanaan pembangunan di daerah tidak dapat diharapkan untuk mencapai pemerataan di berbagai sektor. Hal itu disebabkan oleh masih rendahnya APBD untuk dapat membiayai pemabangunan. Oleh karena itu, pemerintah daerah harus melakukan upaya-upaya baik berupa upaya perbaikan 108 Bappeda Kabupaten Simeulue. Sul Ikhwan : Peranan Penanaman Modal Dalam Pembangunan Di Daerah Kabupaten Simeulue Studi : Di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah BAPPEDA Kabupaten Simeulue, 2008. USU Repository © 2009 fisik daerah maupun dalam bentuk kebijakan-kebijakan yang dapat mendorong masukunya penanaman modal di daerah. Pada dasarnya pemerintah daerah sedang melakukan langkah-langkah baik yang diharapkan dapat melancarkan roda perekonomian dan datangnya pemodal dari luar daerah. Pemerintah daerah Simeulue memulai langkah tersebut dari perbaikan fisik daerah yang berupa sarana dan prasarana untuk menunjang kelancaran perekonomian daerah. Berdasarkan data dan informasi yang diperloleh selama melakukan riset di kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah BAPPEDA kabupaten Simeulue, maka ada beberapa upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah berkaitan upaya mendatangkan penanaman modal ke daerah Simeulue yaitu 109 a. Perbaikan infrastruktur : Disadari oleh pemerintah daerah bahwa salah satu penghambat perkembangan perekonomian di daerah Simeulue adalah infrastruktur yang masih kurang memadai. Kondisi tersebut menyebabkan kegiatan perekonomian daerah tidak berjalan secara maksimal, karena akses antara daerah-daerah dan masih belum lancar. Untuk menanggulangi masalah tersebut, maka pemerintah daerah terus berupaya dan memfokuskan masalah pemnamgunan infrastruktur terutama jalan yang menghubungkan setiap daerah. Pembangunan jalan yang menghubungkan seluruh daerah di kabupaten Suimeulue dituangkan dalam urutan pertama program khusus pembangunan daerah kabupaten Simeulue priode 2001- 2006. 109 Rencana Pembangunan Daerah Kabupaten Simeulue tahun 2002-2006 dan tahun 2007-2011 Sul Ikhwan : Peranan Penanaman Modal Dalam Pembangunan Di Daerah Kabupaten Simeulue Studi : Di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah BAPPEDA Kabupaten Simeulue, 2008. USU Repository © 2009 Jalan lingkar Simeulue sepanjang 496 km yang terdiri dari ruas jalan yang mengeliling pantai sepanjang 365 km, ruas jalan elak sepanjang 122 km dan jalan dalam kota sepanjang 10 km. Pada tahun 2001 jalan yang ada di Kabupaten Simeulue sepanjang 251 km, yang berupa perkerasan 192 km, aspal 59 km dan yang belum ada jalan 245 km. Hingga saat ini pembangunan jalan tersebut masih merupakan prioritas utama pembangunan daerah. Selain itu, Seiring dengan peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat, Pemda Simeulue terus berupaya menambah jumlah armada transportasi laut dan sampai dengan saat ini pihak ASDP telah mengoperasikan 2 unit Ferry yaitu KMP. Teluk Singkil Sinabang – Labuhan Haji dan KMP. Simeulue Sinabang – Singkil serat mulai April 2008 kembali ditambah satu unit kapal yaitu KMP. TelukSinabang. Sedangkan untuk transportasi udara, pemerintah daerah juga terus berupaya untuk memperluas bandara Lasikin sebagai upaya untuk mempermudah setiap orang untuk datang Simeulue. Tahun 2001 panjang run way hanya 750 meter dengan jumlah pengguna jasa 5.609 orang dan cargo 126.589 kg. Saat ini landasan eksiting ditambah 750 meter lagi sehingga menjadi 1.500 meter. Dengan penambahan landasan pacu tersebut diharapkan jumlah pengguna jasa penerbangan ini akan meningkat menjadi 8.456 orang pada akhir tahun 2006. Karena pesawat yang dapat mendarat juga sudah meningkat seperti dust – 7, demikian juga volume penerbangan. b. Peningkatan kualitas sumber daya manusia Untuk menigkatkan sumber daya manusia di kabupaten Simeulue, pemerintah daerah sudah melakukan langkah yang nyata. Sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. pemerintah Simelue membuat Sul Ikhwan : Peranan Penanaman Modal Dalam Pembangunan Di Daerah Kabupaten Simeulue Studi : Di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah BAPPEDA Kabupaten Simeulue, 2008. USU Repository © 2009 berbagai kebijakan untuk itu, seperti pemberian beasiswa kepada pelajarmahasiswa berprestasi dan kurang mampu untuk melanjutkan studi hingga ke jenjang perguruan tinggi, mengadakan berbagai pelatihan dan tugas belajar ke luar daerah, revitalisasi sarana dan prasarana pendidikan, dan revitalisasi saranan dan prasarana kesehatan c. Pembangunan Perusahaan Daerah Kabupaten Simeulue PDKS Dalam rangka peningkatan PAD dan antisipasi kehilangan DAU pada tahun 2008, Pemda Simeulue dengan Qanun Nomor : 22 tahun 2002 tangal 24 September 2002 telah mendirikan Perusahaan Daerah PDKS. Cakupan kegiatan PDKS antara lain bidang Pertanian dalam arti luas, perdagangan, pariwisata dan jasa. Untuk tahap pertama stresing kegiatan PDKS adalah pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit. Pembangunan perusahaan daerah ini merupakan upaya pemerintah daerah untuk merangsang pertumbuhan perekonomian daerah. Selain itu, pendirian perusahan daerah ini bertujuan untuk membuka kemungkinan bagi pihak-pihak pemilik modal untuk dapat bekerja sama dalam mengelola berbagagai kegiatan usaha yang ditawarkan oleh pemerintah daerah.

5. Faktor-faktor Yang Mendukung Penanaman Modal Di Kabupaten