a. 1 : Rak Buku
Tombol ini digunakan untuk mengakses rak buku yaitu Victor Reader akan menyuarakan jumlah buku pada CD dan judul buku.
b. 2, 4, 6, 8 : Tombol-Tombol Navigasi
Tombol-tombol ini merupakan tombol navigasi yang memungkinkan untuk dengan mudah berpindah dari satu elemen struktur disebut juga
level navigasi ke lainnya untuk dengan cepat menemukan informasi yang diinginkan. Tombol ini juga memungkinkan pengguna untuk bernavigasi
dari bab, sub-bab, halaman, lompat waktu, paragraph, atau elemen index apapun yang dibuat oleh produsen buku.
Tombol 2 dan 8 untuk memilih level navigasi. Biasanya berbeda masing-masing buku, namun umumnya level 1 berarti bab, level 2
berarti sub-bab, level 3 berarti sub-sub bab dan seterusnya. Tombol 4 dan 6 untuk berpindah dari elemen yang dipilih ke
elemen terdahulu atau berikutnya. c.
3 : Tombol Terdahulu Tombol ini memungkinkan secara cepat untuk kembali ke posisi
sebelumnya. Alat ini mampu mengingat sampai maksimal 5 kegiatan navigasi ke satu halaman, bookmark . Buku terdahulu akan terhapus jika
berganti buku. Setelah menekan tombol 3 lalu gunakan tombol 4 dan 6 untuk berpindah dari satu elemen ke elemen berikutnya.
d.
5 : Tombol Where am I?
Ketika ditekan tombol ini akan memberitahukan di mana posisi kita tanpa menghentikan proses membaca. Lalu alat ini akan menyuarakan halamn,
Bab, dan judul buku yang sedang dibacakan. e.
0 : Tombol Info Tombol ini akan memberikan akses langsung ke berbagai informasi.
Terdapat dua cara untuk mengakses informasi yang diinginkan.
Akan menampilkan daftar item-item yang tersedia
Dilanjutkan dengan menekan tombol 4 atau 6 untuk berpindah dari satu item ke lainnya.
Untuk cancel tekan tombol star
Kita juga dapat menekan dan menahan tombol Info ini untuk
mengaktifkan mode tombol penjelasan. f.
dan : Tombol Pagar dan Bintang Tombol pagar memungkinkan untuk mengkonfirmasi operasi. Tombol
bintang memungkinkan untuk melakukan cancel operasi. g.
9 : Tombol ini adalah tombol tanpa fungsi b.
Kelemahan Victor Reader
Sama dengan teknologi ciptaan manusia lain, alat ini juga memiliki kelemahan yaitu rentan rusak pada slot pemutar CD karena kelamaan
digunakan maka pita pada pemutar akan tipis dan jika itu terjadi maka alat itu sudah tidak akan mampu membaca CD yang diputarkan.
Informan menjelaskan:
“ Ada beberapa kendala pada alat Victor Reader ini, yang pertama alat yang didatangkan dari kanada ini sangat susah untuk
mencari sparepartnya, kedua lama kelamaan dipakai optik pada CD Roomnya akan lemah, namanya juga barang digunakan
nonstop. Ketiga jika terjadi kerusakan itu kami harus mengganti dengan CD Room laptop dan itupun tidak semua bisa dipakai,
harus dipilih lagi. Umur CD Room aslinya ini sekitar 3 tahun saja. Hanya itu saja kendala dari alat ini. Kalau sparepart tersedia,
kami bisa service sendiri karena elemennya tidak sulit. “
49
c. Kemudahan Victor Reader
Dengan sumber tenaga yang bisa di akses dengan daya listrik dan batrei membuat alat ini sangat efisien dan dapat digunakan dimana saja. Untuk
pemutar dengan tenaga batrei yang ada pada alat ini bisa dilakukan pemutaran CD hingga 500 kali pemutaran. Daya tahan batreinya itu sekitar 5 tahun.
Batrei jenis A2 sebanyak 6 buah. f.
Komputer Dengan Format Daisy Selain Victor Reader, perpustakaan juga memiliki fasilitas lain untuk
mendukung program Talking Book ini. Yaitu alat pemutar buku dalam jenis software. Alat ini adalah berupa komputer yang sudah di instalisasi program
Daisy yaitu bisa memutarkan CD dan digunakan seperti menggunakan Victor Reader. Ada 3 komputer di ruang perpustakaan akan tetapi ini hanya bisa
digunakan pada komputer yang telah diinstal dengan program Daisy. Jika tidak pemutaran hanya akan dapat didengar seperti pemutaran musik pada
MP3 biasa. Dan itu juga hanya bisa di gunakan oleh tunanetra yang sudah mahir menggunakan komputer.
49
Firdaus, Yayasan Mitra Netra. Wawancara Rabu, 06 April 2011. Pukul 09.45 WIB
Bagian LitBang
pada program
Talking Book
ini kemudian
mengembangkan teknologi alat pemutar untuk Talking Book. Yaitu membuat format Daisy untuk telepon genggam. Pada standardnya CD bisa diputar
dengan alat putar pada umumnya seperti DVD Player, Discman dan lain-lain akan tetapi untuk format Daisy dibutuhkan untuk mempermudah tunanetra
dalam mengakses buku bacaan seperti orang awas membaca buku. Informan menjelaskan:
“ Selain Victor Reader, tunanetra juga dapat menggunakan komputer yang diinstall format Daisy. Akan tetapi karena masih
banyak pembaca yang tidak tahu komputer maka kami sedang mengembangkan teknologi untuk mengakses Buku Bicara ke dalam
handphone. Karena tunanetra sekarang lebih mahir menggunakan handphone dari pada laptop atau komputer. Selain gampang
dibawa, handphone sekarang sudah menggunakan teknologi yang sangat canggih. Bisa mengakses berbagai bidang. Bisa saya
katakan orang lebih mau membeli handphone yang harganya 5 juta
dari pada harus membeli laptop harga 3 juta “.
50
2. Pelayanan Program
Untuk pembuatan buku klien harus melalui pelayanan perpustakaan karena layanan program termasuk dalam salah satu pelayanan di perpustakaan
Yayasan Mitra Netra. Klien akan melalui prosedur perpustakaan yakni dimulai dengan mendaftarkan diri sebagai anggota perpustakaan Mitra Netra.
Informan menjelaskan: “ Untuk mengakses pelayanan program DTB klien yang
berkepentingan terlebih dahulu mendaftar sebagai anggota pada perpustakaan Mitra Netra yaitu dengan membayar iuran
pendaftaran Rp. 10.000 dan jika ingin melanjutkan atau memperpanjang keanggotaan maka tiap 1 tahun sekali membayar
50
Nur Ichsan, Yayasan Mitra Netra. Wawancara Kamis, 07 April 2011. Pukul 11.00 WIB
iuran dengan nominal yang sama. Tidak susah karena kami tidak menggunakan kartu member “.
51
Disini terlihat bahwa proses pelayanan untuk program Buku Bicara ini
adalah sangat memudahkan tunanetra untuk mengakses dan dapat menggunakan fasilitas program.
Informan menyatakan: “ Untuk mengakses program ini tidak susah karena program
ini ada di perpustakaan. Selain lokasi yang masih dalam lingkup yayasan, staff perpustakaan juga mendampingi yunanetra yang
memerlukan dampingan dengan baik. Terutama klien pengguna layanan program DTB. Mereka akan mendapat informasi yang
lengkap dari staff perpustakaan “.
52
a. Proses Pembuatan Buku Bicara
Ada beberapa tahapan untuk proses pembuatan DTB yaitu: 1.
Klien menyerahkan buku yang akan dibuat Pada tahap ini buku akan dimasukkan dalam daftar buku masuk di
perpustakaan Mitra Netra. Pada buku entri ini dicantumkan nama pengaju, tanggal masuk, judul buku, penerbit, terbitan tahun, halaman dan nomor
antrian. Seperti terlihat pada tabel 3 berikut:
51
Endah, Yayasan Mitra Netra. Wawancara Kamis, 07 April 2011. Pukul 09.30.WIB
52
Senna Rusli, Yayasan Mitra Netra. Wawancara Kamis, 07 April 2011. Pukul 13.50 WIB