Ungkapan Yang Dicetak Miring, Cetak Tebal dan Garis bawah

b. Footnote yang Panjang Untuk footenote yang panjang yang dapat mengganggu konsentrasi pemahaman isi paragrarf, dibacakan setelah paragraph selesai, dengan menyebutkan: “Footnote pada kalimatkata .....pada paragraph diatas”, kemudian diteruskan dengan: “Isi footnote untuk katakalimat...... yaitu...”, kemudian : “Lanjutkan teks”. Jika di dalam suatu paragraph terdapat lebih dari suatu footnote panjang, maka footnotenya diberi nomor. Setelah dibacakan kalimat yang mengandung footnote, disebutkan: “footnote nomor satuduatiga…..., dst Pada katakalimat…….”. Kemudian diteruskan dengan menyebutkan: “Lanjutan teks” sampai selesai paragraph. Setelah akhir paragraph disebutkan: “Isi footnote satuduatiga, dst adalah .....”. Jika anda selesai pada pembacaan isi footnote yang terakhir, kemudian menyebutkan: “Lanjutan teks”. Jika di dalam footnote hanya disebutkan keterangan singkat “IBID”, “OP.CIT”, “LOC. CIT”, maka keterangan tersebut diuraikan selengkapnya sesuai dengan footnote yang ditunjuk sebelumnya dengan m enyebutkan: “Isi footnote: IbidOp.Cit Loc.Cit, yaitu....”, kemudian menyebutkan: “Lanjutan teks” 13. Suara, Cara, dan Kecepatan Membaca Cara membaca naskah dilakukan seperti orang yang sedang bercerita atau berpidato, tidak terlalu cepat tetapi tidak terlalu lambat. Pada umumnya agak cepat masih lebih disukai daripada agak lambat. Jika diberi ukuran, kira-kira 1 satu lembar folio denga pengetikan berjarak 2 dua spasi memerlukan waktu 2 menit untuk membacanya. Hendaknya digunakan artikulasi yang baik, suara tidak ditelan atau diseret, tidak pula terlalu ditegaskan secara berlebih-lebihan kata perkata sehingga terputus-putus seperti anak belajar membaca. Sebaiknya dihindarkan suara yang menurun atau menghilang diujung kalimat. Intonasi bacaan hendaknya disesuaikan dengan tanda baca yang ada. Pemenggalan kalimat disesuaikan denga frasa atau pengertian dari ungkapan bacaan.

L. Penggalangan Dana

Penggalangan dana Yayasan adalah hasil sumbangan dari donatur baik donatur yang tetap maupun spontanitas. Penggalangan dana adalah melaui teledonasi dan transfer atau bisa langsung menyampaikan ke Yayasan Mitra Netra. Selain itu Yayasan Mitra Netra juga memiliki upaya lain yaitu pengumpulan dana melalui celengan. Yang mana celengan itu dibagikan ke tiap-tiap tunanetra di Mitra Netra dan hasil dari celengan itu akan digunakan kembali untuk kebutuhan tunanetra itu sendiri dan sarana- sarana penunjang lain di Yayasan Mitra Netra. Selain tunanetra masyarakat diluar lembaga juga bisa berpartisipasi untuk mengisi celengan Mitra Netra ini.