Struktur Kurikulum 2013 Konsep Kurikulum 2013

38 saintifik yaitu mengamati, menanya, mengolah, menalar, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta. 2 Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan masyarakat. Belajar bukan hanya interaksi antara peseta didik dengan guru namun juga interaksi antara peseta didik dengan guru, orang tua, masyarakat, dan lingkungan sekitar. 3 Sikap tidak diajarkan secara verbal, namun melalui contoh dan teladan. f. Penilaian 1 Pergeseran dari penilaian tes mengukur kompetensi pengetahuan berdasarkan hasil saja menuju peniaian otentik mengukur kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil. 2 Memperkuat PAP Penilaian Acuan Patokan yaitu pencapaian hasil belajar didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal maksimal. 3 Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti dan SKL. 4 Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat peseta didik sebagai instrumen utama penilaian. 50

8. Struktur Kurikulum 2013

Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam bentuk mata pelajaran, posisi kontenmata pelajaran dalam kurikulum, distribusi kontenmata pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan beban belajar per minggu untuk setiap peseta didik. 51 Struktur kurikulum adalah merupakan aplikasi konsep pengorganisasian konten dalam sistem belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran. Pengorganisasian konten dalam sistem belajar yang digunakan 50 Hidayat, op. cit., h. 129. 51 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, loc. cit. 39 untuk kurikulum 2013 adalah sistem semester sedangkan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran berdasarkan jam pelajaran per semester. 52 Pada kurikulum 2013 ada perubahan mendasar dibanding kurikulum sebelumnya pada tingkat SD. Yang pertama adalah meminimumkan jumlah mata pelajaran dari 10 sepuluh menjadi 6 enam mata pelajaran melalui pengintegrasian beberapa mata pelajaran. Sedangkan yang kedua adalah menambah 4 jam pelajaran per minggu akibat proses pembelajaran dan penilaian. MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU BELAJAR PER MINGGU I II III IV V VI Kelompok A 1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4 4 4 2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 5 5 6 5 5 5 3. Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7 4. Matematika 5 6 6 6 6 6 5. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3 6. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3 Kelompok B 1. Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 4 4 4 2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan 4 4 4 4 4 4 Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 30 32 34 36 36 36 tabel 2.1 52 Ibid., h. 6. = Pembelajaran Tematik Terpadu 40 Integrasi Kompetensi Dasar IPA dan IPS didasarkan pada keterdekatan makna dari konten Kompetensi Dasar IPA dan IPS dengan konten Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan yang berlaku untuk kelas I, II, dan III, sedangkan untuk kelas IV, V dan VI, Kompetensi Dasar IPA dan IPS berdiri sendiri dan kemudian diintegrasikan ke dalam tema-tema yang ada untuk kelas IV, V dan VI. 53 Dengan ditambahnya jam belajar ini dan pengurangan jumlah kompetensi dasar, guru diberikan keleluasaan waktu untuk merencanakan pembelajaran, mengembangkan proses pembelajaran aktif yang berbasis saintifik. Proses pembelajaran peserta didik aktif memerlukan waktu yang lebih lama dari proses pembelajaran biasanya karena peserta didik perlu latihan untuk menerapkan aspek-aspek model pembelajaran berbasis saintifik yaitu mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan.

9. SKL, KI, KD pada Kurikulum 2013