Penilaian Otentik dalam Kurikulum 2013

66 Setelah melakukan beberapa persiapan diatas, guru dapat mengaplikasikan model pembelajaran discovery learning dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1 menciptakan rangsangan atau stimulus dengan melakukan aktivitas mengamati gambar, membaca, melihat dan lain-lain. 2 Guru meminta siswa untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang relevan dengan materi. Lalu minta siswa untuk mebuat hipotesis dari masalah yang sudah dipilih. 3 Guru meminta siswa untuk mencari data dari berbagai sumber untuk membuktikan hipotesisnya. 4 Setelah mencari dan mengumpulkan banyak data, selanjutnya siswa harus mengolah data yang mereka miliki agar data yang mereka dapatkan bisa digeneralisasi dan membentuk sebuah konsep dan pengetahuan yang sesuai dengan materi. 5 Guru meminta siswa untuk melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis. 6 Guru meminta siswa untuk menarik kesimpulan.

F. Penilaian Otentik dalam Kurikulum 2013

1. Landasan Penilaian dalam Kurikulum 2013 Dalam pelatihan Kurikulum 2013 yang disampaikan oleh Yudha Kurniawan disebutkan bahwa landasan penilaian dalam kurikulum 2013 adalah sebagai berikut: a. UU No 20 Tahun 2003 b. PP No 32 Tahun 2013 c. Permendikbud No 54 Tahun 2013 d. Permendikbud No 64 Tahun 2013 e. Permendikbud No 65 Tahun 2013 f. Permendikbud No 66 Tahun 2013 67 g. Permendikbud No 81 A Tahun 2013 , Lampiran V. 99 2. Sistem Penilaian pada Kurikulum 2013 Tabel 2.7 No Jenis Penilaian Pelaksana Waktu 1 Penilaian otentik Guru Berkelanjutan 2 Penilaian diri Siswa Sebelum ulangan harian. 3 Penilaian projek Guru Setiap akhir bab atau tema pelajaran 4 Ulangan harian dapat berbentuk penugasan Guru Terintegrasi dengan proses pembelajaran 5 Ulangan Tengah Semester dan Ulangan Akhir Semester Guru di bawah koord. satuan pendidikan Setiap Semester 6 Ujian Tingkat Kompetensi Sekolah kisi-kisi dari Pemerintah Setiap tingkat kompetensi tidak bersamaan dengan UN 7 Ujian Mutu Tingkat Kompetensi Pemerintah Setiap akhir tingkat kompetensi bukan akhir jenjang sekolah 99 Yudha Kurniawan, Pelatihan Penilaian Sekolah Dasar K3SS Kecamatan Cimanggis, di SDIT AT-Taufik pada 17 Juni 2014. 68 8 Ujian Sekolah Sekolah Akhir jenjang sekolah 9 Ujian Nasional sebagai Ujian Tingkat Kompetensi pada akhir jenjang satuan pendidikan. Pemerintah Akhir jenjang sekolah. 100 3. Karakteristik Penilaian dalam Kurikulum 2013 Penilaian dalam kurikulum 2013 memiliki karakteristik sebagai berikut: a. Belajar tuntas Asumsi yang digunakan dalam belajar tuntas adalah peserta didik dapat mencapai kompetensi yang ditentukan, asalkan peserta didik mendapat bantuan yang tepat dan diberi waktu yang sesuai dengan yang dibutuhkan. Untuk KI 1 dan KI 2 peserta didik tidak diperkenankan mengerjakan pekerjaan atau kompetensi berikutnya sebelum mampu menyelesaikan pekerjaan dengan prosedur yang benar dan hasil yang baik. 101 b. Otentik Penilaian otentik memandang penilaian dan pembelajaran sebagai dua hal yang saling berkaitan. Penilaian otentik harus mencerminkan masalah dunia nyata, bukan dunia sekolah. Penilaian otentik mengukur 100 Yudha Kurniawan, Pelatihan Penilaian Sekolah Dasar K3SS Kecamatan Cimanggis, di SDIT AT-Taufik pada 17 Juni 2014. 101 Rosanti Hasanah, Pedoman Panduan Teknis Penilaian dan Pengisian Raport di SD, disampaikan dalam rangka Pendidikan dan Pelatihan Kurikulum 2013 yang dilaksanakan di SDN Cantang Jaya, Bogor Tanggal 26 November 2014. 69 apa yang dapat dilakukan peserta didik bukan hanya mengukur apa yang dikeyahui oleh siswa. 102 c. Berkesinambungan Tujuan penilaian yang dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan ini adalah untuk mendapatkan gambaran utuh mengenai perkembangan hasil belajar peserta didik. 103 d. Menggunakan teknik penilaian yang bervariasi Teknik penilaian yang dipilih dapat berupa tertulis, lisan, produk, portofolio, unjuk kerja, proyek, pengamatan dan penilaian diri. 104 e. Berdasarkan acuan kriteria Kemampuan peserta didik dibandingkan terhadap kriteria yang ditetapkan oleh satuan pendidikan masing-masing dengan mempertimbangkan karakteristik KD, daya dukung dan karakteristik peserta didik dengan tetap mempertimbangkan standar KKM yang dituangkan dalam Permendikbud No. 81A. 105 4. Pengertian Penilaian Otentik “Istilah otentik merupakan sinonim dari asli, nyata, valid dan reliabel”. 106 Berdasarkan Permendikbud no.66 Tahun 2013 tentang standar penilaian, panialaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai, mulai dari proses hingga keluaran output pembelajaran. Sedangkan Abdul Majid menyebutkan dalam bukunya bahwa penilaian otentik adalah suatu proses pengumpulan, pelaporan, dan penggunaan informasi tentang proses dan hasil belajar siswa dengan menerapkan prinsip-prinsip 102 Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Pedoman Panduan Teknis Penilaian dan Pengisian Raport di SD, Bogor: ttp, 2014 h. 7. 103 Rosanti Hasanah, Pedoman Panduan Teknis Penilaian dan Pengisian Raport di SD, disampaikan dalam rangka Pendidikan dan Pelatihan Kurikulum 2013 yang dilaksanakan di SDN Cantang Jaya, Bogor Tanggal 26 November 2014. 104 Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, loc. cit. 105 Ibid. 106 Sunarti dan Selly Rahmawati, Penilaian dalam Kurikulum 2013, Yogyakarta: ANDI, 2014 h. 27. 70 penilaian, pelaksanaan berkelanjutan, bukti-bukti otentik, akurat, dan konsisten sebaai akuntabilitas publik. 107 Dalam buku materi pelatihan kurikulum 2013 disebutkan bahwa assesmen otentik adalah pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan. 108 Pada pelatihan kurikulum 2013 di SDN Cantang Jaya disampaikan bahwa penilaian otentik adalah penilaian yang bersifat alami, apa adanya, tidak dalam suasana tekanan. 109 Untuk mendapatkan pengetahuan yang cukup komprehensif mengenai penilaian otentik, Abdul Majid menjelaskan secara terperinci mengenai pengerti penilaian otentik tersebut. a. American Library Association; mendefinisikan bahwa penilaian otentik adalah proses evaluasi untuk menilai kinerja, prestasi, motivasi dan sikap- sikap peserta didik pada aktivitas yang relevan dalam pembelajaran. b. Newton Public School; penilaian otentik diartikan sebagai penilaian atas produk dan kinerja yang berhubungan dengan pengalaman kehidupan nyata peserta didik. c. Jon Muller; penilaian otentik merupakan suatu bentuk penilaian yang para siswanya diminta untuk menampilkan tugas pada situasi yang sesunngguhnya yang mendemontrasikan penerapan keterampilan dan pengetahuan esesial yang bermakna. d. Richard J. Stinggins; penilaian otentik menekankan keterampilan dan kompetensi spesifik untuk menerapkan keterampilan dan pengetahuan yang sudah dikuasai. 110 Jadi dapat disimpulkan bahwa penilaian otentik adalah proses pengumpulan informasi atau data tentang perkembangan dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik melalaui berbagai teknik yang mampu 107 Abdul Majid, op. cit., h.236. 108 Direktorat Pendidikan Agama Islam, op. cit., h. 217. 109 Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, op. cit., h. 5. 110 Abdul Majid, op. cit., h.237. 71 mengungkapkan, membuktikan atau menunjukkan secara tepat bahwa tujuan pembelajaran telah benar-benar dikuasai dan dicapai serta mampu memberikan gambaran perkembangan belajar siswa agar dapat benar-benar dipastikan bahwa siswa mengalami proses pembelajaran dengan benar. 5. Jenis-jenis Penilaian Otentik Berdasarkan permendikbud no.65 tahun 2013 tentang standar proses dan Permendikbud no.66 tahun 2013 tentang standar penilaian maka pada penilaian kurikulum 2013 menggunakan penilaian otentik pada ranah sikap spiritual KI-1, sikap sosial KI-2, pengetahuan KI-3, keterampilan KI-4.

a. Penilaian Sikap

“Sikap adalah kecenderungan untuk merespons suatu objek, situasi, konsep, atau orang baik menyukai atau tidak menyukai”. 111 Kurikulum 2013 membagi kompetensi sikap menjadi dua, yaitu sikap spiritual KI-1 dan sikap sosial KI-2. Pada jenjang SD kompetensi sikap spiritual mengacu pada KI-1 yaitu menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. Contoh muatan KI-1 sikap spiritual antara lain: ketaatan beribadah, berperilaku syukur, berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan, toleransi dalam beribadah. Sedangkan kompetensi sikap sosial mengacu pada KI-2 yaitu menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli toleransi, gotong- royong, santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. Contoh muatan KI-2 sikap sosial antara lain: jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, percaya diri, bisa ditambahkan lagi sikap-sikap yang lain sesuai kompetensi dalam pembelajaran, misal : kerja sama, ketelitian, ketekunan, dll. Penilaian sikap dilakukan secara tidak langsung melalui berbagai kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Sikap yang akan dinilai terdapat pada KD dari KI 1 dan KI 2. Sikap tersebut tampak dari kegiatan pembelajaran yang dirancang dari KD yang berasal dari KI 3 dan KI 4 yang berpasangan. Misalnya, penilaian kegiatan pembelajaran Mengamati Gambar. Pada kegiatan 111 Sunarti dan Selly Rahmawati, op. cit., h. 46. 72 tersebut, guru dapat melakukan penilaian sikap ketika siswa mengamati gambar. Sikap yang dinilai misalnya cermat dan mandiri . 112 Penilaian apek sikap siswa dapat dilakukan melalui observasi, penilaian diri, penilaian antarteman, dan jurnal.

1 Observasi

Merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan format observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati, terkait dengan kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung. Hal ini dilakukan saat pembelajaran di kelas maupun di luar kelas. 113 Contoh instrumen observasi sikap spiritual 114 Tabel 2.8 PENILAIAN OBSERVASI SIKAP SPRITUAL KI-1 KELAS : …….. TEMA SUB TEMA : ………. ……… SEMESTER : ……… TANGGAL PENGAMATAN : …………………. NOMOR ASPEK PENGAMATAN JUMLAH SKOR NILAI URT INDUK NAMA SISWA 1 2 3 4 5 1 - 2 - 112 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, op. cit., h.75. 113 Yudha Kurniawan, Pelatihan Penilaian Sekolah Dasar K3SS Kecamatan Cimanggis, di SDIT AT-Taufik pada 17 Juni 2014. 114 Muhamad Zaki, Penilaian Otentik, disampaikan dalam rangka Pendidikan dan Pelatihan Kurikulum 2013 yang dilaksanakan di SDN Cantang Jaya, Bogor Tanggal 26 November 2014. 73 Aspek Pengamatan Pedoman Penilian 1. Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu 4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan 2. Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan 3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan 3. Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapatpresentasi 2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan 4. Mengungkapakan kekaguman secara lisan maupun tulisan terhadap Tuhan saat melihat kebesaran Tuhan 1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan 5. Mengungkapakan kekaguman secara lisan maupun tulisan terhadap Tuhan saat melihat kebesaran Tuhan 2 Penilaian Diri Merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk melakukan refleksi diriperenungan dan mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri. 115 Penilaian diri juga dapat diartikan sebagai teknik penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan sendiri sebelum ulangan oleh peserta didik secara reflektif. Penilaian diri oleh peserta didik ini dianalisis oleh peserta didik untuk melihat kesesuaiannya dengan hasil ulangan. Instrumen yang digunakan adalah berupa lembar penilaian diri. 116 Contoh instrumen penilaian diri 117 Tabel 2.9 LEMBAR PENILAIAN DIRI SIKAP SPIRITUAL KI – 1 PETUNJUK 1. Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan teliti 2. berilah tanda cek √ sesuai dengan sesuai dengan kondisi dan keadaan kalian sehari-hari Nama Peserta Didik : ………………………………………………… 115 Direktorat Pendidikan Agama Islam, loc. cit. 116 Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, loc. cit. 117 Muhamad Zaki, Penilaian Otentik, disampaikan dalam rangka Pendidikan dan Pelatihan Kurikulum 2013 yang dilaksanakan di SDN Cantang Jaya, Bogor Tanggal 26 November 2014. 74 Kelas : ………………………………………………… Tema Sub Tema : ………………………………………………… Tanggal : ………………………………………………… No Pernyataan TP KD SR SL 1 Saya semakin yakin dengan keberadaan Tuhan setelah mempelajari ilmu pengetahuan 2 Saya berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu kegiatan 3 Saya mengucapkan rasa syukur atas segala karunia Tuhan 4 Saya memberi salam sebelum dan sesudah mengungkapkan pendapat di depan umum 5 Saya mengungkapkan keagungan Tuhan apabila melihat kebesaranNya Jumlah Keterangan :  SL = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan  SR = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang- kadang tidak melakukan  KD = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan  TP = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan 3 Penilaian Antar teman Merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan sikap dan perilaku keseharian peserta didik selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian antar peserta didik. 118 Penilaian ini dapat dilakukan ketika peserta didik melakukan kegiatan kelompok penilaian dilakukan antar anggota kelompok, bisa juga dilakukan secara berkala setelah proses pembelajaran berlangsung. 118 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, op. cit., h.37. 75 Contoh instrumen penilaian antar teman. 119 Tabel 5.10 LEMBAR PENILAIAN ANTAR TEMAN SIKAP DISIPLIN KI-2 Petunjuk : Petunjuk : Lembaran ini diisi oleh peserta didik untuk menilai sikap disiplin diri peserta didik. Berilah tanda cek v pada kolom skor sesuai sikap disiplin yang kamu miliki sebagai berikut : Ya = apabila kamu menunjukkan perbuatan sesuai pernyataan Tidak = apabila kamu tidak menunjukkan perbuatan sesuai pernyataan. Nama Peserta Didik Yang Dinilai : Kelas : Tema Sub Tema : Tanggal : No Sikap yang diamati Melakukan Ya Tidak 1 Masuk kelas tepat waktu 2 Mengumpulkan tugas tepat waktu 3 Memakai seragam sesuai tata tertib 4 Mengerjakan tugas yang diberikan 5 Tertib dalam mengikuti pembelajaran 6 Mengikuti praktikum sesuai dengan langkah yang ditetapkan 7 Membawa buku tulis sesuai mata pelajaran 8 Membawa buku teks mata pelajaran Jumlah 119 Muhamad Zaki, Penilaian Otentik, disampaikan dalam rangka Pendidikan dan Pelatihan Kurikulum 2013 yang dilaksanakan di SDN Cantang Jaya, Bogor Tanggal 26 November 2014. 76 4 Jurnal Catatan Guru Merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku. Jurnal bisa dikatakan sebagai catatan yang berkesinambungan dari hasil observasi. 120 Contoh Format Jurnal 121 Tabel 2.11 Jurnal Nama Peserta Didik : ……………….. Aspek yang diamati : ……………….. NO HARITANGGAL KEJADIAN KETERANGAN TINDAK LANJUT

b. Penilaian Pengetahuan

Aspek pengetahuan dapat dinilai dengan cara berikut ini. 1 Tes tulis Tes tertulis terdiri dari memilih atau mensuplai jawaban dan uraian. Memilih jawaban dan mensuplai jawaban. Memilih jawaban terdiri dari pilihan ganda, pilihan benar-salah, ya-tidak, menjodohkan, dan sebab- 120 Yudha Kurniawan, Pelatihan Penilaian Sekolah Dasar K3SS Kecamatan Cimanggis, di SDIT AT-Taufik pada 17 Juni 2014. 121 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, op. cit., h. 82 77 akibat. Mensuplai jawaban terdiri dari isian atau melengkapi, jawaban singkat atau pendek, dan uraian. 2 Tes Lisan Tes lisan berupa pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru secara ucap oral sehingga peserta didik merespon pertanyaan tersebut secara ucap juga, sehingga menimbulkan keberanian. Jawaban dapat berupa kata, frase, kalimat maupun paragraf yang diucapkan. 3 Penugasan Penugasan adalah penilaian yang dilakukan oleh pendidik yang dapat berupa pekerjaan rumah baik secara individu ataupun kelompok sesuai dengan karakteristik tugasnya. 122 Tabel 2.12 Contoh Penilaian Aspek Pengetahuan No. Mata Pelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Contoh Instrumen 1 PAI 3.6. 1 Mengetahui kisah keteladanan Nabi Ayyub a.s., Nabi Zulkifli a.s., Nabi Harun a.s, dan Nabi Musa a.s. Tertulis Uraian Apa yang dapat kamu petik dari kisah Nabi Ayyub a.s.? Jelaskan Jawaban : Kesabarannya atau ketaatannya.

c. Penilaian Keterampilan

122 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, op. cit., h. 37. 78 Aspek keterampilan dapat dinilai dengan cara berikut: 1 Penilaian Kinerja Penilaian kinerja adalah suatu penilaian yang meminta peseta didik untuk melakukan suatu tugas pada situasi yang sesungguhnya yang mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan. Misalnya tugas memainkan alat musik, menggunakan mikroskop, menyanyi, bermain peran, menari. 123 Selain itu pengertian penilaian kinerja atau unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. 124 Pada penilaian kinerja ini, peserta didik diminta untuk unjuk kerja atau mendemonstrasikan kemampuan melakukan tugas-tugas tertentu, seperti menulis karangan, melakukan suatu eksperimen, menginterpretasikan jawaban pada suatu masalah, memainkan suatu lagu, atau melukis suatu gambar. 125 Dalam hubungannya dengan penilaian unjuk kerja, Leighbody seperti yang dikutip oleh Mulyasa mengemukakan bahwa elemen-elemen kerja yang dapat diukur adalah, kualitas penyelesaian pekerjaan, keterampilan menggunakan alat, kemampuan menganalisis dan merencanakan prosedur kerja,kemampuan mengambil keputusan dan kemampuan untuk menggunakan diagram, gambar, dan simbol. 126 Aspek penilaian kinerja terdiri dari meniru, menyusun, melakukan dengan prosedur, melakukan dengan baik dan tepat, melakukan tindakan secara alami. 127 Penilaian kinerja perlu mempertimbangkan unsur-unsur berikut ini a Langkah-langkah kinerja yang akan dilakukan peserta didik 123 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, op. cit., h. 89 124 Imas Kurniasih dan Berlin Sani, Perancangan Pembelajaran Prosedur Pembuatan RPP yang sesuai dengan Kurikulum 2013, op. cit., h. 74. 125 Direktorat Pendidikan Agama Islam, Op. Cit., h. 170. 126 E. Mulyasa, op. cit., h. 144. 127 Sunarti dan Selly Rahmawati, op. cit., h. 59. 79 b Kelengkapan dan ketepatan aspek yang dinilai c Kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas d Kemampuan yang dinilai jangan terlalu banyak e Kemampuan yang dinilai diurutkan berdasarkan urutan pengamatan. 128 Ada beberapa cara berbeda untuk merekam hasil penilaian berbasis kinerja, antara lain sebagai berikut. a Daftar cek checklist. Digunakan untuk mengetahui muncul atau tidaknya unsur-unsur tertentu dari indikator atau subindikator yang harus muncul dalam sebuah peristiwa atau tindakan. b Catatan anekdotnarasi anecdotalnarative records. Digunakan dengan cara guru menulis laporan narasi tentang apa yang dilakukan oleh masing-masing peserta didik selama melakukan tindakan. Dari laporan tersebut, guru dapat menentukan seberapa baik peserta didik memenuhi standar yang ditetapkan. c Skala penilaian rating scale. Biasanya digunakan dengan menggunakan skala numerik berikut predikatnya. Misalnya: 4 = baiksekali, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang. d Memori atau ingatan memory approach. Digunakan oleh guru dengan cara mengamati peserta didik ketika melakukan sesuatu, dengan tanpa membuat catatan. Guru menggunakan informasi dari memorinya untuk menentukan apakah peserta didik sudah berhasil atau belum. Cara seperti ini tetap ada manfaatnya, namun tidak cukup dianjurkan. e Rubrik: alat pengukuran yang mempunyai skala atau point yang tetap dan jelas untuk setiap criteria penilaian. Sangat disarankan untuk menggunakan rubrik yang mempunyai 4 poin skala 1-4 sehingga pemberian skor nilai 128 Imas Kurniasih dan Berlin Sani, Perancangan Pembelajaran Prosedur Pembuatan RPP yang sesuai dengan Kurikulum 2013, loc. cit. 80 tengah dapat dihindarkan misalnya skala 1-3 akan terjadi sebuah kecenderungan untuk memberikan skor 3 pada sebagian besar hasil. 129 2 Penilaian Proyek Penilaian proyek project assesment adalah tugas yang diberikan kepada peserta didik dalam kurun waktu tertentu. 130 Dengan kata lain, penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap tugas yang harus diselesaikan oleh peserta didik menurut periodewaktu tertentu. 131 Peserta didik dapat melakukan penelitian, mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan penyajian data. Dengan demikian, penilaian proyek dilaksanakan terhadap persiapan pelaksanaan, dan hasil. Selama mengerjakan sebuah proyek pembelajaran, peserta didik memperoleh kesempatan untuk mengaplikasikan sikap, keterampilan, dan pengetahuannya. Dengan demikian, pada setiap penilaian proyek, setidaknya ada tiga hal yang memerlukan perhatian khusus dari guru. a Keterampilan peserta didik dalam memilih topik, mencari dan mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis, memberi makna atas informasi yang diperoleh, dan menulis laporan. b Kesesuaian atau relevansi materi pembelajaran dengan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh peserta didik. c Keaslian sebuah proyek pembelajaran yang dikerjakan atau dihasilkan oleh peserta didik. 132 Penilaian proyek dapat dilakukan dengan menggunakan lembar penilaian proyek berupa checklist atau rating scale. 133 3 Penilaian Portofolio 129 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, op. cit., h. 38. 130 Sunarti dan Selly Rahmawati, op. cit., h. 63. 131 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, op. cit., h.89. 132 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Materi op. cit., h.39. 133 Sunarti dan Selly Rahmawati, loc. cit. 81 Portofolio merupakan kumppulan pekerjaan siswa tugas-tugas dalam periode waktu tertentu yang dapat memberikan informasi penilaian. Fokus tugas-tugas kegiatan pembelajaran dalam portofolio adalah pemecahan masalah, berpikir dan pemahaman, menulis, komunikasi, dan pandangan sswa sendiri terhadap dirinya sebagai pebelajar. 134 Penilaian portofolio dapat juga diartikan sebagai penilaian terhadap seluruh tugas yang dikerjakan peserta didik dalam mata pelajaran tertentu. 135 Portofolio digunakan oleh guru dan peserta didik untuk memantau secara terus menerus perkembangan pengetahuan dan keterampilan peserta didik dalam bidang tertentu. Dengan demikian penilaian portofolio memberikan gambaran secara menyeluruh tentang proses dan pencapaian hasil belajar peserta didik.Portofolio merupakan bagian terpadu dari pembelajaran sehingga guru mengetahui sedini mungkin kekuatan dan kelemahan peserta didik dalam menguasai suatu kompetensi. 136 Dalam kurikkulum 2013 dokumen portofolio dapat dipergunakan sebagai salah satu bahan penilaian untuk aspek keterampilan. Hasil penilaian portofolio bersama dengan penilaian yang lain dipertimbangkan untuk pengisian rapor laporan penilaian kompetensi peserta didik. 137 Berikut ini hal-hal yang harus dilakukan dalam menggunakan portofolio. a Guru menjelaskan secara singkat esensi penilaian portofolio. b Guru bersama peserta didik menentukan jenis portofolio yang akan di buat. c Peserta didik, baik sendiri maupun berkelompok, mandiri atau d bawah bimbingan guru menyusun portofolio pembelajaran. d Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada tempat yang sesuai disertai catatan tanggal pengumpulannya. 134 Abdul Majid dan Dian Andayani, op. cit., h. 257. 135 E. Mulyasa, op. cit., h.148. 136 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, op. cit., h. 40. 137 Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, op. cit., h. 11. 82 e Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu. f Guru bersama peserta didik membahas portofolio yang dihasilkan. g Guru memberikan umpan balik atas portofolio yang telah dihasilkan siswa. 138 Penilaian portofolio dapat dilakukan dengan menggunakan instrumen berupa tabel yang memaparkan hasil karya peserta didik dan tanggal pembuatannya, serta komentar dari guru sebagai berikut. 139 Tabel 2.13 Contoh Penilaian Portofolio No HariTanggal Jenis Tugas KIKD Nilai Tandatangan Keterangan Guru Siswa 1. 2. 3. Portofolio merupakan bagian dari penilaiana otentik yang langsung dapat menyentuh sikap, pengetahuan dan keterampilan peserta didik. Hal ini berkaitan pula dengan rasa bangga yang mendorong peserta didik mencapai hasil yeng lebih baik. Selain itu guru juga akan merasa lebih puas dalam mengambil keputusan penilaian karena didukung oleh bukti-bukti otentik yang telah dikumpulkan peserta didik. 140 Agar portofolio berjalan efektif maka haru dilakukan hal-hal berikut ini: a Masing-masing peserta didik memiliki portofolio sendiri b Menentukan hasil kerja apa yang perlu dikumpulkan dan disimpan c Sewaktu-waktu guru harus meminta siswanya untuk membaca catatan guru yang berisi saran, komentar dan tindak lanjut yang harus dilakukan peserta didik. 138 Abdul Majid dan Dian Andayani, op.Cit., h. 258. 139 Sunarti dan Selly Rahmawati, op. cit., h. 66. 140 Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, op. cit., h. 12. 83 aspek sikap observasi pada saat pembelajaran di luar pembelajaran penilaian diri dilaksanakan sesuai kebutuhan penilaian antar teman dilaksanakan berkala jurnalcatat an guru dilaksanakan sesuai kebutuhan aspek pengetahuan tes lisan kuis, tanya jawab dsb. tes tertulis pilihan ganda, B-S, menjodohkan, isianmelengkapi, uraian penugasan daftar tugas yang diilakukan secara individu di sekolah dan di rumah d Peserta didik dengan kesadaran sendiri menindaklanjuti catatan guru. e Setiap catatan dan perbaikan harus diberi tanggal agar perkembangan siswa dapat terlihat. 141 6. Bagan Bentuk-Bentuk Penilaian Otentik di SD di dalam kurikulum 2013 gambar 2.14 gambar 2.15 Gambar 2.16 141 Ibid. 84 aspek keterampilan kinerja aplikasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan saling mendukung proses pembelajaran. proyek keutuhan kegiatan pembelajaran dengan mulai dari perencanaan, proses, presentasi produk dan manfaat. portofolio rekaman penilaian otentik yang memperkuat kemajuan dan kualitas pekerjaan siswa. 7. Hasil Pencapaian Kompetensi Peserta Didik Penilaian setiap muatan pelajaran meliputi kompetensi pengetahuan, kompetensi keterampilan, dan kompetensi sikap. Kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan menggunakan skala 1-4 kelipatan 0.33, sedangkan kompetensi sikap menggunakan skala sangat baik SB, baik B, cukup C, dan kurang K, yang dapat dikonversi ke dalam predikat A-D seperti pada tabel. Tabel 2.17 Tabel konversi kompetensi pengetahuan, keterampilan dan sikap. PREDIKAT NILAI KOMPTENSI PENGETAHUAN KETERAMPILAN SIKAP A 4 4 SB A- 3.66 3.66 B+ 3.33 3.33 B B 3.00 3.00 B- 2.66 2.66 C+ 2.33 2.33 C C 2 2 C- 1.66 1.66 D+ 1.33 1.33 K D 1 1 Tabel 2.18 Rentang Nilai Rapor Untuk Kompetensi Pengetahuan No Rentang Nilai Keterangan Predikat 85 1 ≤ 1,33 Nilai D = lebih dari 0 dan kurang dari 1,33 D 2 1,33 ≤ + 1,66 Nilai D + = lebih dari atau sama dengan 1,33 dan kurang dari 1,66 D + 3 1,33 ≤ − 2,00 Nilai C - = lebih dari atau sama dengan 1,66 dan kurang dari 2,00 C - 4 2,00 ≤ 2,33 Nilai C = lebih dari atau sama dengan 2,00 dan kurang dari 2,33 C 5 2,33 ≤ + 2,66 Nilai C + = lebih dari atau sama dengan 2,33 dan kurang dari 2,66 C + 6 2,66 ≤ − 3,00 Nilai B - = lebih dari atau sama dengan 2,66 dan kurang dari 3,00 B - 7 3,00 ≤ 3,33 Nilai B = lebih dari atau sama dengan 3,00 dan kurang dari 3,33 B 8 3,33 ≤ + 3,66 Nilai B + = lebih dari atau sama dengan 3,33 dan kurang dari 3,66 B + 9 3,36 ≤ − 4,00 Nilai A - = lebih dari atau sama dengan 3,66 dan kurang dari 4,00 A - 10 4,00 = A Nilai A = 4,00 A

G. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dalam