62
2 Penilaian Produk
Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu produk. Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik
membuat produk-produk teknologi dan seni. Pengembangan produk meliputi 3 tiga tahap dan setiap tahap perlu diadakan penilaian yaitu: tahap persiapan,
tahap pembuatan produk proses, tahap penilaian produk appraisal.
90
Penilaian produk biasanya menggunakan cara holistik atau analitik. 1
Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya dilakukan pada tahap appraisal.
2 Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya
dilakukan terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua tahap proses pengembangan.
91
2. Pembelajaran Berbasis Masalah Problem Based Learning
a. KonsepDefinisi Pembelajaran Berbasis Masalah Problem
Based Learning
Banyak yang tidak menyetujui cara mengajar guru yang terlalu menekannkan pada penguasaan sejumlah konsep belaka. Meskipun tak dapat disangkal bahwa
konsep merupakan hal yang sangat penting, namun terletak pada bagaimanakah konsep itu dipahami oleh peseta didik itu lah hal yang lebih penting.
Kenyataan dilapangan banyak siswa yang sudah memahami konsep, namun jika menemukan masalah yang berkaitan siswa kurang bisa mengaplikasikan
konsep tersaebut. Persoalannya adalah bagaimana menemukan cara yang terbaik untuk
menyampaikan berbagai konsep agar siswa mampu mengingat dan
mengaplikasikan konsep tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
90
Direktorat Pendidikan Agama Islam, op. cit., 184.
91
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, op. cit., h.26.
63 Model pembelajaran berbasis masalah adalah salah satu model
pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya permasalahan yang membutuhkan penyelidikan otentik. Adapun menurut Dewey yang dikutip
oleh Trianto dalam bukunya mendesain moel pembelajaran inovatif-progresif pembelajaran berbasis masalah adalah interaksi antara stimulus dengan
respons, merupakan hubungan antara dua arah belajar dan lingkungan. Lingkungan memberi masukan kepada siswa berupa bantuan dan masalah,
sedangkan otak berfungsi menafsirkan bantuan itu secara efektif sehingga masalah yang dihadapi dapat diselidiki, dinilai, dianalisis, serta dicari
pemecahannya dengan baik.
92
Masalah yang diberikan ini digunakan untuk mengikat para peserta didik pada rasa ingin tahu pada pembelajaran yang dimaksud. Masalah diberikan kepada
peserta didik, sebelum peserta didik mempelajari konsep atau materi yang berkenaan dengan masalah yang harus dipecahkan.
93
Menurut Agus Suprijono, hasil belajar dari pembelajaran berbasis masalah adalah peserta didik memiliki keterampilan penyelidikan, keterampilan
menyelesaikan masalah, peserta didik menjadi pembelajar yang mandiri dan independen. Hal yang tidak kalah esensiil sebagai hasil dari pembelajaran berbasis
masalah adalah keterampilan berfikir tingkat tinggi.
94
b. Tahap-Tahap Model Pembelajaran Berbasis Masalah Problem Based