Dasar Hukum Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar Tujuan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

25 keterampilan kepada generasi muda agar kelak menjadi manusia bertakwa kepada Allah. Sedangkan menurut Ahmad Tafsir, pendidikan agama Islam adalah bimbingan yang diberikan seseorang kepada seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam. 19 Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan agama Islam merupakan usaha sadar yang dilakukan pendidik dalam rangka mempersiapkan peseta didik untuk meyakini memahami dan mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan bimbingan pengajaran atau pelatihan yang telah ditentukan agar peserta didik mampu menuju kedewasaan sehingga terbentuklah kepribadian utama yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

2. Dasar Hukum Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar

Pelaksanaan pendidikan agama Islam di sekolah dasar mempunyai dasar yang sangat kuat. Dasar tersebut yaitu: a. Dasar ideal yaitu dasar falsafah negara pancasila sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. b. Dasar struktural atau konstitusional yaitu UUD 45 dalam bab XI pasal 29 ayat 1 yang berbunyi : 1 Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa; 2 Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan beribadah menurut agama dan kepercayaannya itu. c. Dasar operasional yaitu terdapat dalam Tap. MPR No. IV MPR 1973 yang kemudian dikokohkan dalam Tap. MPR No. IV MPR 1978 jo. Ketetapa MPR No. II MPR1983, diperkuat oleh Tap. MPR No. II MPR 1988 dan Tap. MPR No. II MPR 1993 tentang GBHN yang pada pokoknya menyatakan bahwa pelaksanaan pendidikan agama Islam secara langsung dimaksudkan dalam kurikulum sekolah sekolah formal mulai dari tingkat dasar hingga peruguruan tinggi. 20 Dasar yuridis tersebut diperkuat dengan UUSPN No. 2 1989 pasal 39 ayat 2 ditegaskan bahwa “isi kurikulum di setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan wajib memuat, antara lain pendidikan agama. Dan dalam penjelasannya dinyatakan bahwa pendidikan agama merupakan usaha untuk memperkuat iman dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa”. 21

3. Tujuan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

19 Ibid. 20 Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011 h. 4-5. 21 Muhammad Alim, op. cit., h. 75. 26 Tujuan pendidikan ialah sesuatu yang hendak dicapai dengan kegiatan atau usaha pendidikan. Pendidikan berusaha mengubah keadaan seorang dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak dapat berbuat menjadi dapat berbuat, dari tidak bersikap seperti yang diharapkan menjadi bersikap seperti yang diharapkan. Adapun tujuan pengajaran pendidikan menurut Zakiyah Daradjat adalah “terbentuknya kepribadian muslim yang seluruh aspeknya dijiwai oleh ajaran Islam ”. 22 Selain itu Abdul Majid dan Dian Andayani juga menyebutkan bahwa pendidikan agama Islam di sekolah juga bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan ketakwaannya berbangsa dan bernegara serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. 23 S ecara umum Muhaimin menuliskan dalam bukunya bahwa “pendidikan agama Islam bertujuan untuk meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi ”. 24 Dari beberapa tujuan pendidikan agama Islam yang disebutkan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan agama Islam adalah menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga terbentuklah kepribadian muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan ketakwaannya dan seluruh aspeknya dijiwai oleh ajaran Islam serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. 22 Zakiyah Daradjad, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1996 h. 72. 23 Abdul Majid dan Dian Andayani, op. cit., h. 135. 24 Muhaimin, op. cit., h. 78. 27

B. Peran Guru Pendidikan Agama Islam