139 pembelajaran learning agent adalah peran pendidik antara lain sebagai
fasilitator, motivator, pemacu maupun pemberi inspirasi.
157
Dari hasil observasi, kualifikasi akademik dan kompetensi Ibu Saolih sebagai pendidik sudah cukup baik. Beliau sehat dari segi jasmani dan rohani,
beliau memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional yang diperlihatkan melalui kemampuannya yang sangat baik dalam merencanakan,
melaksanakan dan melakukan penilaian pembelajaran. Beliau juga mampu menjadi agen pembelajaran, fasilitator dan motivator bagi peserta didiknya.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ibu Saolih selaku guru mata pelajaran PAI memiliki peranan yang sangat pentig dalam penerapan kurikulum 2013 di
SDN Cilangkap 2.
5. Faktor Pendukung dan Penghambat Penerapan Kurikulum
2013.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SDN Cilangkap 2, dapat disampaikan bahwa faktor yang menghambat penerapan kurikulum 2013 di
sekolah ini adalah a.
Rendahnya tingkat pemahaman guru-guru SDN Cilangkap 2 tentang penerapan kurikulum 2013. Hal ini diakui sendiri oleh kepala sekolah pada
saat diwawancarai oleh penulis. Beliau mengatakan bahwa salah satu penghambat maksimalnya penerapan kurikulum 2013 adalah kurangnya
pemahaman para guru terhadap kurikulum 2013 itu sendiri. Meskipun mayoritas guru sudah mengikuti pelatihan kurikulum 2013 namun pada
praktiknya beberapa guru masih sulit menerapkan kurikulum 2013 ini terutama pada bagian penilaian otentik.
Kepala sekolah mengatasi hambatan ini dengan terus mendukung guru- guru
untuk mengikuti
berbagai pelatihan
kurikulum 2013
yang diselenggarakan oleh pemerintah. Selain itu beliau juga membuka forum
157
E. Mulayasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Bandung: PT.Remaja Rosda Karya, 2008 h. 53.
140 diskusi sesama guru sebagai wadah untuk berbagi pengalaman dalam
penerapan kurikulum 2013 di kelas masing-masing. b.
Buku teks berbasis kurikulum 2013 yang belum juga sampai ke sekolah hingga saat penulis melakukan penelitian. Hambatan ini membuat guru
bingung dalam melaksanakan proses pembelajaran. Salah satu solusi untuk mengatasi habatan ini adalah dengan memperbanyak buku teks yang
digunakan peserta didik pada tahun ajaran sebelumnya dengan cara di fotocopy. Namun solusi ini hanya bisa dijalankan untuk kelas I dan IV saja.
Sedangkan untuk kelas I dan V masalah ini belum dapat diselesaikan karena memang guru belum mempunyai buku pegangan sama sekali.
c. Dalam kurikulum 2013, guru disyaratkan menggunakan pendekatan saintifik.
Dalam menerapkan pendekatan ini, guru mengalami kesulitan karena belum biasa dilakukan sebelumnya.
Untuk mengatasi kendala ini, kepala sekolah memberikan saran untuk tetap melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan saintifik sesuai
pengetahuan yang guru-guru dapatkan dari pelatihan. Beliau juga memotivasi para guru untuk memperbanyak pengetahuan mengenai kurikulum 2013
melalui membaca buku dan juga sharingberbagi pengalaman dengan sesama dewan guru.
d. Guru masih bingung dalam melakukan penilaian otentik yang meliputi KI 1,
KI 2, KI 3 dan KI 4. Karena dalam kurikulum 2013 ini guru dituntut untuk melakukan penilaian dalam seluruh komponen tersebut. Butuh waktu bagi
guru untuk mengisi format-format penilaian tersebut. Sehingga guru merasa sedikit kesulitan.
Bapak Tamtono menyarankan kepada guru-guru yang terlibat dalam penerapan kurikulum 2013 ini untuk tetap menerapkannya sesuai dengan alur-
alur yang telah diberikan pemerintah. Sesulit apapun penerapan kurikulum 2013 ini, guru tetap harus berpedoman pada petunjuk yang diberikan
pemerintah. e.
Buku laporanrapor peserta didik yang belum disediakan pemerintah membuat guru menyusun sendiri laporanraport peserta didik tersebut dengan mengikuti
141 petunjuk pelaksanaan yang diberikan pemerintah saat mereka mengikuti
pelatihan. Laporanrapor peserta didik pada kurikulum 2013 ini berisikan berbagai
deskripsi mengenai
perkembangan peserta
didik. Untuk
memeberikan deskripsi tersebut, guru pun harus mengkonversi nilai peserta didik yang berupa angka, kedalam nilai berupa abjad a,b,c,d. Hal yang
belum terbiasa dilakukan guru ini membuat guru sedikit bingung dan kesulitan.
Adapun faktor pendukung berhasilnya penerapan kurikulum 2013 ini adalah
a. Adanya pelatihan-pelatihan yang diberikan oleh pemerintah yang masih terus
dilaksanakan hingga saat ini. b.
Kepala sekolah dan wakil kepala sekolah yang terus memotivasi guru-guru yang mengalami kesulitan dalam penerapan kurikulum 2013 ini.
c. Forum-forum diskusi yang terus diadakan oleh kepala sekolah dan dewan
guru. d.
Sarana dan prasarana yang disiapkan pemerintah. e.
Dukungan dari orang tua wali peserta didiki SDN Cilangkap 2.
142
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan