Pelaksanaan tindakan yaitu deskripsi tindakan yang akan dilakukan, skenario kerja tindakan perbaikan yang akan dikerjakan, dan prosedur tindakan
yang akan diterapkan.
3. Tahap Pengamatan atau Observasi
Pengamatan atau observasi adalah prosedur perekaman data mengenai proses dan produk dari implementasi tindakan yang dirancang. Penggunaan
instrumen yang telah disiapkan sebelumnya perlu diungkap secara rinci dan lugas, termasuk cara perekamannya.
4. Tahap Analisis dan Refleksi
Tahap ini berupa uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil pemantauan dan refleksi berkaitan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan
yang dilaksanakan, serta kriteria dan rencana bagi tindakan siklus berikutnya.
C. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswa Kelas V SDN Pamulang Permai, Jl. Bougenvile VII, Komplek Pamulang Permai, Ciputat, Tangerang
Selatan. Adapun jumlah siswa tersebut sebanyak 40 orang yang terdiri dari 22 siswa perempuan dan 18 siswa laki-laki. Subjek penelitian yang dipilih adalah
keseluruhan populasi siswa pada kelas tersebut.
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian
Penelitian tindakan kelas menuntut kehadiran peneliti karena pengamatan dan pengumpulan data dilakukan dalam situasi yang sebenarnya. Dalam penelitian
tindakan kelas ini, pihak yang melakukan tindakan adalah peneliti sendiri dengan didampingi oleh kolaborator yakni guru Bahasa Indonesia.
E. Tahapan Intervensi Tindakan
Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas, peneliti terlebih dahulu menyusun tahapan-tahapan yang akan dilakukan dalam melakukan intervensi
tindakan di kelas. Tahapan-tahapan tersebut mengikuti tahapan-tahapan yang ada dalam sebuah siklus PTK.
Akan tetapi, sebelum memasuki tahapan yang terdapat dalam siklus PTK, peneliti melakukan kegiatan prasiklus. Kegiatan ini berupa pengajuan angket
untuk mengetahui tingkat minat baca siswa. Penyusunan pertanyaan dalam angket ini berdasarkan pendapat Bimo Walgito dalam Pengantar Psikologi Umum yang
menjelaskan bahwa timbulnya minat itu dikarenakan adanya perasaan senang atau ada rasa ketertarikan terhadap objek yang dilihat, rasa suka dan terikat pada suatu
hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh, minat dalam diri seseorang dapat diungkapkan melalui pernyataan yang menunjukkan bahwa seseorang cenderung
lebih menyukai suatu hal daripada hal yang lainnya, dan minat dapat dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas tertentu.
4
. Bentuk angket yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat
minat membaca siswa yaitu berupa pernyataan dengan jawaban SS-S-KS-TS. Angket disebar 2 kali, yaitu angket pertama berisi 40 butir pernyataan lalu
disebarkan kepada siswa, setelah itu dilakukan uji validitas. Dari uji validitas tersebut didapat 29 butir pernyataan yang dapat digunakan penelitian dalam
menyebarkan angket ke-2.
Contoh Angket :
No Pernyataan
SS S
KS TS
1 Membaca lebih menyenangkan daripada berlibur.
2 Saya lebih tertarik membaca buku pelajaran
daripada novel 3
Buku cerita petualangan selalu membuat saya penasaran.
4 Saat saya membaca, saya merasa ikut serta dalam
cerita tersebut. 5
Saya merasa senang ketika menyelesaikan membaca buku bacaan.
6 Saya lebih tertarik ketika membaca buku drama.
7 Saya suka membaca kumpulan puisi Chairil
Anwar. 8
Setiap minggu saya selalu pergi ke toko buku. 9
Saya lebih sering menghabiskan waktu untuk membaca buku yang saya miliki.
4
Dwi Sunar Prasetyono. Rahasia Mengajarkan Gemar Membaca pada Anak Sejak Dini. Jakarta: Think. 2008. h. 51-52.