Pengertian Pembelajaran Berbasis Masalah
laporan-laporan yang dibuat menghasilkan pertanyaan-pertanyaan baru yang harus disikapi oleh kelompok.
Pada langkah 7 ini kelompok sudah dapat membuat sintesis; menghubungkannya dan mengombinasikan hal-hal yang relevan. Sebagian bagus
tidaknya aktivitas pembelajaran berbasis masalah kelompok akan sangat ditentukan pada tahap ini untuk kondisi kelas-kelas yang ada di Indonesia,
umumnya proses ini harus terjadi di luar kelas. Di tahap ini, keterampilan yang dibutuhkan adalah bagaimana meringkas,
mendiskusikan, dan meninjau ulang hasil diskusi untuk nantinya disajikan dalam bentuk papermakalah. Di sinilah kemampuan menulis komunikasi tertulis dan
kemudian mempresentasikan komunikasi lisan sangat dibutuhkan dan sekaligus dikembangkan.
Ketujuh langkah ini dapat berlangsung dalam beberapa pertemuan kelompok. Tergantung kondisi dan konteks yang ada pada setiap kelas, ada yang
menjalankannya dengan 3 atau 4 pertemuan. Untuk tiga kali pertemuan, kira-kira pembagiannya seperti berikut.
Pertemuan I : langkah 1 – 5 di kelas, dengan difasilitasi pendidik.
Pertemuan II : langkah 6 – 7 di luar kelas, siswa mandiriberkelompok.
Pertemuan III : Presentasi laporan kelompok dan diskusi kelas. Sebelum diskusi didahului dengan pengklarifikasian pekerjaan siswa oleh
pendidik. Dalam bentuk diagram ketujuh langkah dan tiga pertemuan di atas terlihat
pada gambar berikut.
Pertemuan 1 Langkah 1-5
Pertemuan 2 Langkah 6-7
Pertemuan 3
1. Mengklarifikasi masalah dan konsep.
2. Merumuskan masalah. 3. Menganalisis masalah.
4. Menata gagasan secara sistematis.
5. Menentukan TUJUAN PEMBELAJARAN
6. Mencari informasi tambahan dari berbagai
sumber. 7. Mensintesis dan
menguji informasi baru. PRESENTASI
dan DISKUSI
PENILAIAN