saling berkaitan. Jadi ada manipulasi teks yang mengubah konteks saat aktivitas membaca terjadi. Selain itu, minat dapat dirangsang dengan menyajikan materi
pendidikan yang lebih bermakna, menantang, dan sesuai dengan konteks pribadi atau kombinasi dari ketiganya.
Cara lain yang dapat mempengaruhi minat membaca adalah dengan melakukan regulasi diri yaitu membuat tugas yang dihadapi menjadi lebih
menarik dan mengembangkan minat individual pada aktivitas yang sebelumnya tidak menarik. Misalnya, seseorang yang menjadi siswa pertama kali, tidak
semuanya mempunyai minat untuk membaca. Minat tersebut dapat ditumbuhkan dengan cara meregulasi diri yaitu menumbuhkan minat membaca karena adanya
tuntutan untuk menghargai aktivitas tersebut agar lebih berhasil menjalani pendidikan di perguruan tinggi.
4. Pengertian Pembelajaran Berbasis Masalah
Pembelajaran berbasis masalah atau Problem Based Learning merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai
suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan
konsep yang esensial dari materi pelajaran
25
. Ibrahim dan Nur dalam Rusman
26
mengemukakan bahwa pembelajaran berbasis masalah merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang digunakan
untuk merangsang berpikir tingkat tinggi siswa dalam situasi yang berorientasi pada masalah dunia nyata, termasuk di dalamnya belajar bagaimana belajar.
Dalam Rusman
27
, Moffit mengatakan bahwa pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah
dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang berpikir kritis
25
Model Pembelajaran Problem Based Learning http:www.sekolahdasar.net201110model-
pembelajaran-problem-based yang diakses tanggal 12 Desember 2012 pukul 20.00 WIB.
26
Rusman. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Perkasa. 2007. h. 241.
27
Ibid.
dan keterampilan pemecahan masalah serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensi dari materi pelajaran.
a. Ciri-Ciri PBL
Menurut Barrows
28
, model pembelajaran berbasis masalah memiliki sejumlah karateristik yang membedakannya dengan model pembelajaran yang
lainnya yaitu 1 pembelajaran bersifat student centered, 2 pembelajaran terjadi pada kelompok-kelompok kecil, 3 guru berperan sebagai fasilitator dan
moderator, 4 masalah menjadi fokus dan merupakan sarana untuk mengembangkan keterampilan problem solving, 5 informasi-informasi baru
diperoleh dari belajar mandiri self directed learning. Amir
29
mengatakan bahwa pembelajaran berbasis masalah memiliki ciri- ciri sebagai berikut.
1. Pembelajaran dimulai dengan mendesain masalah. 2. Biasanya masalah memiliki konteks dengan dunia nyata.
3. Siswa secara berkelompok aktif merumuskan masalah dan mengidentifikasi kesenjangan pengetahuan mereka.
4. Siswa mempelajari dan mencari sendiri materi yang terkait dengan masalah, dan melaporkan solusi dari masalah.
5.Pendidik lebih banyak memfasilitasi. 6.Pendidik merancang sebuah masalah, memberikan indikasi-indikasi tentang
sumber bacaan tambahan serta berbagai arahan dan saran yang diperlukan saat siswa menjalankan proses.
Selanjutnya Heller mengemukakan bahwa keberhasilan pendekatan PBL tergantung pada dua faktor, yaitu: 1 jenis masalah yang dikonfrontasikan kepada
siswa yaitu masalah yang menuntut pemecahan berdasarkan PBL, serta 2 formasi dan kebermanfaatan fungsi kelompok kooperatif untuk memaksimalkan
aktivitas dan partisipasi siswa secara keseluruhan.
28
Barrows dalam Soejanto Sandjaja. Pengaruh Keterlibatan Orangtua terhadap Minat Membaca Anak Ditinjau dari Pendekatan Stres Lingkungan. jurnal no.2 tahun 2012.
29
M. Taufiq Amir. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup. 2009. h. 12.