b. Siswa dapat menemukan kata-kata penting dalam wacana dengan menggunakan kamus.
c. Siswa dapat menyampaikan kembali informasi yang didapat melalui membaca memindai.
Kedua , setelah mengetahui masalah yang akan disampaikan kepada siswa,
peneliti bersama guru menyiapkan alternatif-alternatif solusi yang akan dicobakan dalam rangka pemecahan masalah. Alternatif-alternatif itu diwujudkan dalam
bentuk permainan kelompok yang bertujuan membangkitkan minat baca siswa. Adapun alternatif-alternatif tersebut adalah sebagai berikut.
a. Permainan membaca cepat
7
dengan menentukan batas waktu tertentu. Permainan ini bertujuan melatih siswa untuk membaca cepat. Membaca cepat
sangat diperlukan saat siswa hendak mengerjakan soal-soal berbentuk wacana. Akan tetapi, penilaian atas permainan ini bukan hanya kecepatan membaca,
melainkan juga intonasi dan pelafalan kalimat yang tepat. b. Permainan mencari harta karun, yaitu permainan mencari gagasan utama,
definisi sebuah kata, kata berimbuhan, kata sifat, kata ganti, dan hal penting lainnya dalam wacana. Permainan ini bertujuan melatih siswa untuk
memahami teks bacaan, mengingat kembali apa yang dibaca, dan mencatat hal- hal penting dalam bacaan. Permainan ini bermanfaat saat siswa menjawab
pertanyaan berdasarkan wacana yang dibaca. c. Permainan mengisi Teka-Teki Silang, yaitu permainan mencari kata yang tepat
sesuai dengan kalimat yang rumpang. Permainan ini bertujuan melatih siswa mengasah kemampuan berbahasa dengan memahami konteks kalimat.
Permainan ini berguna bagi siswa untuk memahami makna tersirat gramatikal maupun tersurat leksikal dalam sebuah wacana.
Dalam kaitannya dengan minat, beberapa permainan di atas bertujuan untuk menghidupkan faktor-faktor personal yang dapat menimbulkan minat baca
siswa. Adapun faktor-faktor personal yang akan dihidupkan adalah kemampuan
7
Tentang kendala dan cara membaca cepat bisa dilihat di Soedarsono. Sistem Membaca Cepat dan Efektif, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 2001
membaca, inteligensi kecerdasan, sikap, dan kebutuhan psikologis merasa dihargai.
Ketiga , peneliti dan guru menentukan rencana kerja penelitian tindakan
kelas yang akan dilakukan.
Tabel 1. Rencana Kerja Penelitian Tindakan Kelas
No Jenis Kegiatan
Bulan Desember
September Oktober November
Desember 1
Penyusunan proposal
2 Pelaksanaan
siklus 1
3 Pelaksanaan
siklus 2
4 Tabulasi
dan analisis data
5 Penyusunan
laporan PTK
6 Seminar
hasil PTK
7
Perbaikan laporan PTK
8
Penjilidan
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Peneliti bersama guru berkolaborasi dalam melaksanakan pembelajaran yang telah direncanakan, sekaligus melakukan pengamatan baik pada aktivitas
siswa maupun aktivitas guru. Adapun pelaksanaan tindakan awal dalam tahap ini adalah sebagai berikut.
a. Guru memaparkan secara singkat perihal wacana, bagaimana “memahami wacana, mencari gagasan utama dan informasi penting dari sebuah wacana,
serta membaca cepat sebuah wacana” yang selama ini menjadi masalah bagi siswa.
b. Peneliti memberikan tugas berdasarkan pemaparan singkat yang sudah diberikannya. Tugasnya berupa permainan kelompok, yaitu Permainan
Membaca Cepat, Permainan Mencari Harta Karun, dan Permainan Mengisi Teka-Teki Silang TTS.
c. Peneliti dan guru membagi siswa-siswa di kelas ke dalam beberapa kelompok. d Setiap kelompok mendapat sebuah wacana siklus 1 dan kamus siklus 2 yang
sama dengan kelompok lainnya. Pada siklus pertama diberikan wacana yang berisi kisah sukses seorang tokoh yang bersifat inspiratif. Tema ini sengaja
dipilih untuk membangkitkan minat baca siswa. Pada siklus kedua diberikan beberapa halaman kamus yang nanti akan ditanyakan beberapa definisi istilah
di dalamnya. Hal ini dalam upaya membiasakan peserta didik membaca kamus. e. Setiap kelompok menentukan siapa pembaca wacana dalam Permainan
Membaca Cepat, siapa pencari harta karun dalam Permainan Mencari Harta Karun, dan siapa pemain TTS dalam Permainan Mengisi TTS.
f. Peneliti dan guru memberi waktu untuk tiap kelompok mempersiapkan diri. Pada pertemuan-pertemuan berikutnya baru diadakan permainan-permainan
tersebut.
3. Tahap Pengamatan atau Observasi
Tindakan pada tahap pengamatan didominasi oleh data-data hasil pengukuran terhadap respons siswa, menggunakan berbagai instrumen yang telah
disiapkan. Penggunaan instrumen yang telah disiapkan sebelumnya perlu diungkap secara rinci dan lugas, termasuk cara perekamannya. Peneliti bersama
guru berkolaborasi dalam mencatat semua kejadian yang terjadi selama proses pembelajaran untuk digunakan sebagai sumber dan pengolahan data.
Perwakilan setiap kelompok yang berjumlah tiga orang maju ke depan secara bergiliran dalam ajang Permainan Membaca Cepat. Pertama-rama seorang
perwakilan kelompok pertama membacakan wacana siklus 1 dan beberapa halaman kamus siklus 2 dalam waktu lima menit.
Peneliti dan guru mencatat sampai mana teks bacaan yang dibaca dalam waktu lima menit tadi. Selain itu, peneliti dan guru juga mencatat ketepatan
intonasi, kejelasan ucapan atau pelafalan, ketenangan membaca, dan penguasaan
bacaan. Mereka juga mencatat siapa saja yang aktif mengikuti pembacaan wacana tadi.
Kemudian seorang anggota kelompok lainnya menjadi pembicara dalam ajang Permainan Mencari Harta Karun. Setiap kelompok memaparkan hal-hal
penting yang ditemukan dalam wacana yang mereka baca, seperti gagasan utama, definisi istilah, kata berimbuhan, kata sifat, kata ganti, dan hal penting lainnya.
Setelah itu kelompok peserta mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan bagian-bagian penting tersebut dan kelompok presentasi wajib menjawabnya
dengan benar. Pemenang permainan ini adalah mereka yang paling banyak memaparkan hal-hal penting yang ditemukan dalam wacana serta mampu
menjawab berbagai pertanyaan peserta diskusi dengan benar. Sementara itu, peneliti dan guru mencatat ketepatan hal-hal penting yang dipaparkan kelompok
presentasi. Mereka juga mencatat tanya jawab yang terjadi, kerja sama anggota kelompok, serta keterlibatan siswa lain dalam diskusi tersebut.
Pada akhirnya perwakilan setiap kelompok yang terdiri dari tiga orang tadi mengikuti ajang Permainan Mengisi TTS. Peneliti dan guru memberikan beberapa
lembar TTS kosong yang berisi soal yang harus dijawab perwakilan kelompok dalam waktu lima menit. Mereka yang paling cepat mengisi TTS dalam jumlah
banyak dengan benar akan ditetapkan sebagai pemenang. Sementara itu, peneliti dan guru mencatat kecepatan dan ketepatan siswa dalam mengisi TTS. Kelompok
tercepat berhak dinilai lebih dahulu hasil pekerjaannya. Kemudian diikuti kelompok-kelompok lainnya sesuai urutan.
Kecepatan dan ketepatan mengisi TTS ini berguna untuk membangkitkan insting bahasa siswa dalam memahami makna gramatikal, yaitu makna yang
sesuai dengan konteks kalimat, pada sebuah wacana. Lembar observasi siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
No Kegiatan Siswa yang Diamati Skor
1
2 3
4 5
I KEGIATAN PENDAHULUAN
1. Memberikan
respon terhadap
pertanyaan atau instruksi yang diberikan
oleh guru. 2.
Memperhatikan penjelasan
yang diberikan oleh guru
II A
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN Eksplorasi
1. Ikut serta secara aktif dalam proses
penyelesaian masalah
bersama-sama
dengan guru. 2.
Mengikuti instruksi-instruksi yang
diberikan oleh guru B.
Elaborasi 1.
Aktif bekerja dalam kelompok. 2.
Partisipasi siswa dalam memberi masukan dan saran ketika melakukan
kegiatan penyelesaian masalah dalam kelompoknya.
3. Kerja sama antar siswa dalam
kelompok ketika
menyajikan dan
melaporkan hasil karya atau diskusinya. 4.
Memberikan tanggapan dan respon terhadap penyajian hasil karya kelompok
lainnya.
C Konfirmasi
1. Partisipasi siswa pada kegiatan koreksi,
refleksi, dan evaluasi terhadap hasil penyelesaian
masalah yang
telah dilakukan.
III KEGIATAN PENUTUP
1. Keikutsertaan siswa dalam proses
penarikan kesimpulan
dari kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan. Adapun tahap pengamatan selanjutnya ialah pengamatanpengukuran
terhadap aktivitas gurupeneliti dalam mengajar. Lembar observasi guru dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
No Kegiatan Guru yang Diamati Skor
1
2 3
4 5
I KEGIATAN PENDAHULUAN
1. Persiapan ruang, alat, dan media
pembelajaran. 2.
Memeriksa kesiapan siswa untuk belajar.
3. Kegiatan appersepsi yang dilakukan.
4. Menyampaikan
tujuan pembelajaran.
II A
KEGIATAN INTI
PEMBELAJARAN Penguasaan
Terhadap Materi
Pelajaran 1.
Penguasaan materi yang diajarkan. 2.
Menjelaskan langkah-langkah
pembelajaran yang akan dilakukan sebelum pemberian materi pelajaran.
3. Penjelasan materi pelajaran kepada
siswa secara rinci. 4.
Mengaitkan materi pelajaran dengan realitas kehidupan.
5. Pengajuan masalah aktual dan
terkini kepada siswa.
B Penggunaan
Model, Pendekatan,
Metode, dan Strategi Pembelajaran
1. Melaksanakan pembelajaran secara
runtut sesuai dengan RPP yang telah dibuat.
2. Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan lokasi
waktu yang
direncanakan. 3.
Kesesuaian penerapan model PBM dengan langkah-langkah yang telah
ditetapkan. 4.
Melakukan pendekatan
pembelajaran yang
melibatkan keaktifan dan partisipasi siswa.
5. Ketepatan penggunaan metode dan
strategi pembelajaran dengan model pembelajaran yang diterapkan.
C . Penguasaan Pengelolaan Kelas
1. Pengkondisian siswa untuk belajar
secara rapi dan tertib baik dalam bentuk kelompok maupun individual.
2. Memacu siswa untuk belajar secara
berkelompok. 3.
Menumbuhkan partisipasi aktif siswa melalui interaksi guru, siswa,
dan sumber belajar. 4.
Membimbing dan membantu siswa dalam bersikap cermat dan kritis
sehingga dapat memahami konsep
yang dipelajari. 5.
Pemberian respon dan feedback terhadap partisipasi aktif siswa.
D Penilaian Proses dan Hasil Belajar
1. Memantau
kemajuan belajar
perindikator pencapaian. 2.
Melakukan penilaian
akhir berdasarkan kompetensi yang telah
dilakukan. 3.
Ketepatan penggunaan alat evaluasi dengan indikator dan kompetensi yang
hendak dicapai.
III KEGIATAN PENUTUP
1. Melakukan refleksi atau penarikan
kesimpulan dengan melibatkan siswa. 2.
Pemberian motivasi kepada siswa untuk
mempersiapkan diri
atas pertemuan pembelajaran selanjutnya.
4. Tahap Analisis dan Refleksi
Tahap ini berupa uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil pemantauan dan refleksi berkaitan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan
yang dilaksanakan, serta kriteria dan rencana bagi tindakan siklus berikutnya. Peneliti menggunakan data yang telah terkumpul untuk mendapatkan gambaran
tentang hasil tindakan yang telah dilakukan. Data tersebut kemudian dipadukan dan dianalisis.
Setiap akhir pembelajaran tatap muka dilakukan penilaian formatif. Setiap akhir siklus besar dilakukan penilaian akhir siklus. Di setiap akhir siklus baik
siklus kecil maupun siklus besar, peneliti dan guru melakukan diskusi untuk mengevaluasi proses pembelajaran yang telah dilakukan serta untuk mengetahui
kelebihan dan kekurangan pada setiap pembelajaran sehingga bisa diperbaiki pada siklus selanjutnya.
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan
Peneliti mengharapkan minat baca siswa meningkat dengan membaca jenis wacana yang inspiratif, mengikuti permainan antar kelompok yang
merangsang jiwa siswa untuk berkompetisi, dan merasakan pembelajaran yang
menyenangkan. Minat baca ini dapat terindikasi dalam peran aktif siswa pada kegiatan permainan secara keseluruhan, terutama dalam kerja sama kelompok,
berdiskusi, bertanya dan menjawab pertanyaan, serta menyelesaikan tugas dengan cepat dan tepat. Minat baca juga terindikasi dalam hasil tes siswa pada setiap
akhir siklus yang terus meningkat.
G. Data dan Sumber Data 1. Data
Data yang akan digunakan pada penelitian ini berupa hal-hal berikut. a. Data tes awal, yaitu angket tentang minat baca siswa.
b.Data tentang aktivitas siswa merupakan hasil pengamatan pada saat dilaksanakan tindakan, diambil dengan menggunakan lembar observasi pada
setiap siklus. c. Data tentang aktivitas guru yang merupakan hasil pengamatan pada saat
dilaksanakan tindakan. d. Data lapangan, yaitu mencatat seluruh perubahan dalam proses kegiatan belajar
mengajar yang terjadi di dalam kelas. e. Data hasil belajar siswa, merupakan hasil ulangan harian kepada seluruh siswa
pada setiap akhir siklus dan tes akhir belajar diakhir penelitian. f. Dokumentasi aktivitas siswa.
2. Sumber Data
Sumber data pada penelitian ini adalah siswa, guru, dan peneliti yang
bertindak sebagai pelaksana penelitian.
H. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data terdiri dari hal-hal berikut ini. 1. Angket untuk mengetahui minat baca siswa.
2. Lembar observasi pengamatan tingkah laku siswa setiap siklus. 3. Lembar observasi pengamatan guru setiap siklus.
4. Lembar tes akhir setiap siklus setelah menggunakan PBM.
5. Dokumentasi hasil data lapangan.
I. Teknik Pengumpulan Data
Data yang akurat bisa diperoleh jika proses pengumpulan data tersebut dipersiapkan dengan matang. Dalam penelitian akan dipergunakan beberapa tata
cara untuk mengumpulkan data selama proses penelitian. 1. Observasi.
Cara ini digunakan peneliti agar data yang diinginkan dapat diperoleh sesuai dengan apa yang dimaksudkan oleh peneliti partisipatif. Peneliti partisipatif
maksudnya ialah peneliti yang terlibat secara langsung dan bersifat aktif dalam turut serta mengumpulkan data yang diinginkan.
Peneliti kadang-kadang mengarahkan objek yang diteliti untuk melaksanakan tindakan yang mengarah pada data yang ingin diperoleh oleh
peneliti. Observasi aktivitas kelas dilaksanakan oleh peneliti ketika mengajar di kelas dengan menggunakan metode Pembelajaran Berbasis Masalah, yaitu suatu
pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang berpikir kritis dan keterampilan
pemecahan masalah serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensi dari materi pelajaran.
Selain itu, untuk mengatasi kejenuhan siswa, materi diajarkan dengan beraneka permainan yang menyenangkan siswa. Penyajian materi dengan gaya
menyenangkan ini merupakan upaya meningkatkan minat baca siswa dalam pelajaran Bahasa Indonesia yang selama ini dikenal membosankan mereka.
Dengan demikian, siswa menjadi tertarik dan mengikuti pelajaran dengan rasa senang.
2. Angket. Subjek penelitian ini adalan guru atau peneliti yang langsung mengajar,
sedangkan objeknya adalah siswa di kelas yang mendapatkan pengajaran di kelas. Pengumpulan data dengan angket ini dilakukan peneliti sebelum dan pada saat
pembelajaran berlangsung. Angket ini langsung diberikan kepada siswa untuk diisi. Tujuan pembagian angket ini adalah untuk mengetahui seberapa besar minat
membaca siswa kelas V sebelum dan sesudah penerapan pembelajaran berbasis masalah dalam proses pembelajaran
3. Dokumentasi. Peneliti dapat memperoleh data siswa dan sekolah dari dokumen sekolah
tersebut. Peneliti bisa meminta dari sekolah supaya hasil dari data yang diperoleh peneliti benar-benar valid dan relevan dengan keadaan yang sebenarnya.
J. Analisis Data dan Interpretasi Data
Analisis data merupakan salah satu langkah penting untuk memperoleh temuan-temuan hasil riset penelitian.
8
Dari penelitian yang dilakukan ditemukan bahwa data yang terkumpul terdiri dari hasil observasi aktivitas siswa sebagai
indikator keaktifan siswa, hasil observasi aktivitas guru dalam melaksanakan pembelajaran berbasis masalah menggunakan permainan dan hasil belajar yang
berupa nilai tes setiap akhir siklus sebagai indikator pemahaman siswa terhadap konsep yang disampaikan. Adapun langkah-langkah pengolahan data yang
terkumpul dari setiap siklus adalah sebagai berikut. a.
Menganalisis data hasil observasi terhadap pelaksanaan tindakan setiap siklus dengan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu analisis yang hanya
menggunakan paparan sederhana. b.
Menentukan rata-rata dari seluruh siswa yang mengikuti tes. 1
Penskoran terhadap siswa ketika menceritakan kembali isi wacana inspiratif.
2 Ketika menyimpulkan cerita dan apabila bagus diberi nilai 80 dengan
rumus :
Total Skor : Jumlah Skor yang Didapat Siswa
Jumlah Aspek Penilaian
3 Tingkat keberhasilan siswa berdasarkan skor tes yang diperoleh ditetapkan
dalam nilai dengan menggunakan rumus;
8
Mohammad Ali, Metodologi dan Aplikasi Riset Pendidikan Penelitian, Bandung: Pustaka Cendikia Utama. 2010. h. 321.
Nilai Akhir NA =
Jumlah Skor yang didapat siswa X 100
Skor Maksimum
Selanjutnya dihitung nilai rata-rata, rumus yang digunakan;
Nilai rata-rata x = Jumlah Skor Seluruhya
Jumlah Seluruh Siswa
Berdasarkan perolehan nilai, tingkat keberhasilan belajar siswa ditetapkan seperti dalam tabel berikut
9
.
Tabel 2 : Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa Nilai Siswa
Kategori Prestasi Belajar 81-100
61-80 41-60
21-40
Sangat Baik Baik
Cukup Kurang
K. Pengembangan Perencanaan Tindakan
Dalam penelitian ini, jika siklus dinilai sudah ada peningkatan minat membaca siswa, maka penelitian akan dihentikan. Mengenai tindak lanjutnya, akan
diserahkan kepada guru yang bersangkutan untuk terus mengembangkan teknik ini dalam perencanaan tindakan selanjutnya.
9
Tabel tingkat keberhasilan belajar siswa ini berdasarkan penjelasan Suharsimi Arikunto dan Cepi Safrudin Abdul Jabar dalam Evaluasi Program Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara. 2007. h. 18.