homogenitas ini yaitu: H diterima jika F
hitung
F
tabel
, dan H ditolak
jika F
hitung
F
tabel
. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa data posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
tersebut adalah homogen.
3. Pengujian Hipotesis Posttest
Hasil uji kesamaan rata-rata posttest antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada lampiran 20 dan Tabel 4.10
sebagai berikut:
Tabel 4.10 Uji Kesamaan Rata-rata Hasil Posttest Kelompok Kontrol
dan Kelompok Eksperimen
Data Uji âtâ
Kontrol Eksperimen
Mean 67,51
82,89 t
hitung
6,13 t
table
1,99 Kesimpulan
Terdapat perbedaan yang signifikan. Hasil analisa pada tabel 4.10 dengan uji-t posttest antara kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen pada taraf signifikan 0,05 dengan df = n
1
+ n
2
â 2 = 72 maka diperoleh t
tabel
= 1,99 dan t
hitung
= 6,13. Berdasarkan hasil diatas maka kriteria hasil penelitian ini yaitu t
hitung
t
tabel
6,13 1,99 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil
posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan demikian
maka terdapat pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap keterampilan proses sains siswa pada materi laju reaksi.
C. Pembahasan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap keterampilan proses sains siswa
pada materi laju reaksi. Berdasarkan pengujian prasyarat analisis data penelitian yang dilakukan di SMA Negeri 4 Kabupaten Tangerang, diketahui
bahwa data pretest dan posttest keterampilan proses sains berdistribusi normal dan homogen sehingga dapat dilakukan pengujian hipotesis dengan
menggunakan uji t. Berdasarkan pengujian hipotesis terhadap data pretest menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan keterampilan proses sains yang
signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, dengan t
hitung
lebih kecil dari t
tabel
, yaitu 0,61 1,99. Hal tersebut menunjukkan bahwa kelompok kontrol dan kelompok eksperimen memiliki keterampilan proses
sains awal yang sama. Setelah diterapkan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada
kelompok eksperimen dan metode demonstrasi pada kelompok kontrol diperoleh skor rata-rata kelompok eksperimen lebih besar dibandingkan
kelompok kontrol. Rata-rata posttest pada kelompok kontrol sebesar 83 sedangkan pada kelompok kontrol sebesar 67. Untuk melihat perbandingan
rata-rata hasil posttest antar kelompok eksperimen dan kelas kontrol, perhatikan gambar dibawah ini: