Pengujian Hipotesis Posttest Analisis Data Tes Keterampilan Proses Sains
membangun sendiri pemahamannya dengan melakukan aktifitas aktif dalam pembelajarannya.
2
Penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing telah membangun pemahaman siswa melalui pertanyaan, mendesain dan menghubungkannya
dalam bentuk investigasi, kemampuan analisis dan mengkomunikasikan penemuannya. Siswa memikirkan kembali hipotesis yang telah dibuat
mengadaptasi dan menguji coba pemahaman dan mampu menyelesaikan masalah. Sejalan dengan ungkapan Paidi, bahwa inkuiri terbimbing ditujukan
untuk menumbuhkan kemampuan siswa dalam menggunakan keterampilan proses dengan merumuskan pertanyaan yang mengarah pada kegiatan
investigasi, menyusun hipotesis, melakukan percobaan, mengumpulkan dan mengolah data, mengevaluasi dan mengkomunikasikan hasil temuannya
dalam masyarakat belajar. Kegiatan inkuiri sangat penting karena dapat mengoptimalkan keterlibatan pengalaman langsung siswa dalam proses
pembelajaran.
3
Secara umum nilai hasil data posttest keterampilan proses sains kelompok eksperimen memiliki nilai yang lebih tinggi dari kelompok kontrol.
Salah satu nilai hasil data posttest keterampilan proses sains yang terlihat sangat signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah
keterampilan menggunakan alat dan bahan. Pada kelompok eksperimen keterampilan menggunakan alat dan bahan mencapai 84,23 sedangkan pada
kelompok kontrol hanya mencapai 40,54. Perbedaan juga terlihat pada keterampilan merencanakan percobaan yaitu sebesar 96,62 untuk kelas
eksperimen dan 76,35 untuk kelas kontrol. Hal ini disebabkan karena siswa pada kelompok eksperimen terlibat langsung dalam merencanakan percobaan
serta menggunakan alat dan bahan dalam kegiatan praktikum yang dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah dibuat. Sedangkan pada kelompok
kontrol, siswa hanya melihat percobaan yang didemonstrasikan oleh guru,
2
Zulfiani, dkk., Strategi Pembelajaran Sains, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009, h. 119.
3
Paidi, Peningkatan Scientific Skill Siswa Melalui Implementasi Metode Guided Inquiry, Pada Pembelajaran Biologi.
FMIPA: Universitas Negeri Yogyakarta, 2005.
sehingga pemahamannyapun kurang mendalam dalam merencanakan percobaan serta menggunakan alat dan bahan. Menurut Nuryani Y.
Rustaman bahwa keterampilan proses perlu dikembangkan melalui pengalaman langsung, sebagai pengalaman belajar, dan disadari ketika
kegiatannya sedang berlangsung. Melalui pengalaman langsung, seseorang dapat lebih menghayati proses atau kegiatan yang sedang dilakukan. Namun
apabila dia sekedar melaksanakan tanpa menyadari apa yang sedang dikerjakannya maka perolehannya kurang bermakna dan memerlukan waktu
lama untuk menguasainya.
4
Perbedaan nilai hasil posttest paling rendah antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol terlihat pada keterampilan interpretasi data
yaitu sebesar 96,40 untuk kelas eksperimen dan 94,59 untuk kelas kontrol, hanya terpaut nilai sebesar 1,81. Hal itu dikarenakan kegiatan demonstrasi
yang diberikan dapat mengajak siswa pada kelas kontrol untuk ikut mengamati, mengukur maupun memperkirakan perhitungan yang kemudian
dapat mereka sajikan dalam berbagai bentuk, seperti tabel, grafik dan diagram. Pada dasarnya kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol
telah terlatih dalam menafsirkan data, sehingga kedua kelompok tersebut memiliki kemampuan menginterpretasi atau menafsirkan data dengan baik.
Interpretasi data dapat dilatih kepada anak-anak sesuai jenjang pendidikannya. Seperti yang dikemukakan oleh Conny bahwa semakin tinggi
tingkat sekolah anak, latihan-latihan menginterpretasi data yang lebih sulit dapat diberikan kepada anak sesuai dengan tingkat berpikirnya.
5
Berdasarkan hasil observasi mengenai aktifitas keterampilan proses sains pada saat pembelajaran berlangsung menunjukkan bahwa model
pembelajaran inkuiri terbimbing melibatkan siswa untuk aktif dalam pembelajaran, khususnya keterampilan proses sains. Dalam kegiatan
observasi yang dilakukan pada dua pertemuan diketahui bahwa keterampilan proses sains yang dilakukan siswa selama pembelajaran berlangsung sangat
4
Nuryani, dkk., Strategi Belajar Mengajar Biologi, Malang: Universitas Negeri Malang, 2005, h. 86.
5
Conny, Op. Cit., h. 30.