Hasil Pretest Keterampilan Proses Sains Kelompok Kontrol dan

Tabel 4.3 Hasil Posttest Keterampilan Proses Sains Kelompok Kontrol dan Eksperimen. Data Posttest Kontrol Eksperimen Nilai Terendah 45 58 Nilai Tertinggi 82 97 Rata-rata 67,30 83 Median 73 80,54 Modus 73,75 82,7 Simpangan Baku 10,33 10,17 Jumlah Siswa 37 37 Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata posttest pada kelompok kontrol dan eksperimen yaitu sebesar 67,30 dan 83. Simpangan baku hasil posttest pada kelompok kontrol dan eksperimen yaitu 10,33 dan 10,17 Tabel 4.4 Persentase Ketercapaian Posttest Aspek KPS Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen KPS Posttest Kontrol Kategori Eksperimen Kategori Observasi 61,71 Sedang 71,62 Sedang Berhipotesis 70,27 Sedang 81,98 Tinggi Merencanakan Percobaan 76,35 Tinggi 96,62 Sangat tinggi Menggunakan Alata dan Bahan 40,54 Rendah 84,23 Tinggi Interpertasi Data 94,59 Sangat tinggi 96,40 Sangat tinggi Menerapkan Konsep 63,96 Sedang 72,07 Sedang Berdasarkan Tabel 4.4 menunjukkan bahwa rata-rata posttest keterampilan proses sains pada kelompok kontrol termasuk kategori sedang 69,16, sedangkan untuk kelompok eksperimen termasuk kategori tinggi 83,57. Keterampilan proses sains yang paling tinggi pada kelompok kontrol yaitu interpretasi data 94,59, sedangkan kelompok eksperimen yaitu merencanakan percobaan 96,62. Keterampilan proses sains yang paling rendah pada kelompok kontrol yaitu menggunakan alat dan bahan 40,54 sedangkan keterampilan proses sains pada kelompok eksperimen yang paling rendah yaitu observasi 71,62. Detail perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 8.

B. Analisis Data Tes Keterampilan Proses Sains

1. Uji Prasyarat Sampel

Setelah diperoleh data dari masing-masing kelompok, maka dapat dilanjutkan pengujian hipotesisnya, akan tetapi sebelum dilakukan pengujian hipotesis perlu dilakukan uji prasyarat analisis terlebih dahulu terhadap data hasil penelitian seperti uji normalitas dan uji homogenitas. Beberapa prasyarat yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut:

a. Uji Normalitas Pretest

Hasil uji normalitas dilakukan uji Liliefors, hasil uji normalitas pada pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen disajikan pada Lampiran 9, 10 dan Tabel 4.5 sebagai berikut: Berkomunikasi 76,69 Tinggi 82,09 Tinggi Rata-rata 69,16 Sedang 83,57 Tinggi Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol Data Pretest Kesimpulan Kontrol Eksperimen N 37 37 Data Berdistribusi Normal L hitung 0,1446 0,1492 L tabel 0,1500 0,1500 Berdasarkan Tabel 4.5 Dapat diketahui hasil pegujian untuk pretest kelompok kontrol diperoleh L hitung = 0,1492. dari tabel harga kritis uji Liliefors taraf signifikan α = 0,05 untuk n = 37, maka didapatkan L tabel = 0,1500. Karena L hitung 0,1492 L tabel 0,1500 maka dapat disimpulkan bahwa data populasi hasil pretest kelompok kontrol berdistribusi normal. Sedangkan untuk pretest kelompok eksperimen diperoleh harga L hitung = 0,1446 dengan L tabel = 0,1500. dengan demikian L hitung 0,1446 L tabel 0,1500 maka dapat disimpulkan bahwa data hasil pretest kelompok eksperimen berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas Pretest

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kesamaan antara dua keadaan atau populasi. Uji homogenitas yang dilakukan adalah uji Fischer. Syarat uji homogenitas ini yaitu: H diterima jika F hitung F tabel , dan H ditolak jika F hitung F tabel Hasil uji homogenitas pada pretest disajikan pada lampiran 17 dan Tabel 4.6 sebagai berikut: