Tahap Pelaksanaan Inkuiri Terbimbing

keterampilan prosesnya, tetapi keterampilan proses tidak dapat dikembangkan hanya dalam satu kali pembelajaran. Keterampilan proses sains merupakan keterampilan-keterampilan yang biasa dilakukan ilmuwan untuk memperoleh pengetahuan. Beberapa alasaan keterampilan proses sains diperlukan dalam pendidikan dasar dan menengah ialah: 23 1 Memiliki manfaat dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan. 2 Memberi bekal siswa untuk membentuk konsep sendiri dan cara bagaimana mempelajari sesuatu. 3 Membantu siswa mengembangkan dirinya sendiri. 4 Sangat membantu siswa yang masih berada pada taraf perkembangan berpikir konkret. 5 Mengembangkan kreatifitas siswa. Keterampilan proses sains dibangun dari tiga keterampilan manual, intelektual, dan sosial. Sesuai dengan karakteristik sains yang berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, bukan hanya fakta, konsep, prisip saja namun menekankan pada penemuan. Kemampuan siswa dalam menemukan konsep perlu dibekalkan dengan kegiatan pembelajaran yang beorientasi proses student centered . Dalam hal ini guru dapat mengembangkan keterampilan proses sains dalam pembelajaran sains. Terlatihnya siswa menggunakan keterampilan proses ini akan memudahkan dalam menerapkan konsep sains dalam kehidupan sehari-hari pemecahan masalah. Peran guru dengan demikian adalah sebagai fasilitator. 23 Zulfiani, dkk., Op. Cit.., h. 51. Gambar 2.1 Keterampilan Proses Sains

b. Jenis-Jenis Keterampilan Proses Sains

Keterampilan proses yang dikembangkan dalam kegiatan praktikum meliputi: 24 1 Observasi Observasi atau pengamatan meupakan keterampilan sains yang mendasar. Dalam observasi kita dituntut untuk menggunakan seluruh indera, untuk melihat, mendengar, merasa, mengecap, dan mencium. Kegitan yang berhubungan dengan observasi meliputi penghitungan, pengukuran, klasifikasi dan hubungan ruang waktu. 2 Pembuatan hipotesis Hipotesis adalah suatu perkiraan yang beralasan untuk menerangkan suatu kejadian atau pengamatan tertentu. Dalam kerja ilmiah, seorang ilmuwan biasanyamembuat hipotesis yang kemudian diuji melalui eksperimen. 24 Conny Semiawan, dkk., Pendekatan Keterampilan Proses, Jakarta: PT.Gramedia, 1992, h. 17.