Uji Homogenitas Posttest Uji Prasyarat Analisis Data

Gambar 4.1 Perbandingan Rata-rata Posttest Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Gambar 4.1 secara keseluruhan menunjukkan kemampuan penguasaan keterampilan proses sains siswa kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing lebih baik dari pada siswa kelas kontrol yang menggunakan metode demonstrasi. Hal ini juga diungkapkan oleh Conny bahwa dengan mengembangkan keterampilan-keterampilan memproseskan perolehan, anak akan mampu menemukan dan mengembangkan sendiri fakta dan konsep serta menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan nilai yang dituntut. 1 Pengujian hipotesis terhadap data posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan menggunakan Uji-t diketahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kontrol. Hal tersebut dibuktikan dengan t hitung t tabel 6,13 1,99. Hal ini menunjukkan bahwa adanya perbedaan yang signifikan dalam penggunaan model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap keterampilan proses sains siswa pada materi laju reaksi. Sesuai prinsip utama inkuiri bahwa siswa dapat 1 Conny Semiawan, dkk., Pendekatan Keterampilan Proses, Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, 1992, h. 18. 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Kontrol Eksperimen N il ai rat a -r at a Kelompok membangun sendiri pemahamannya dengan melakukan aktifitas aktif dalam pembelajarannya. 2 Penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing telah membangun pemahaman siswa melalui pertanyaan, mendesain dan menghubungkannya dalam bentuk investigasi, kemampuan analisis dan mengkomunikasikan penemuannya. Siswa memikirkan kembali hipotesis yang telah dibuat mengadaptasi dan menguji coba pemahaman dan mampu menyelesaikan masalah. Sejalan dengan ungkapan Paidi, bahwa inkuiri terbimbing ditujukan untuk menumbuhkan kemampuan siswa dalam menggunakan keterampilan proses dengan merumuskan pertanyaan yang mengarah pada kegiatan investigasi, menyusun hipotesis, melakukan percobaan, mengumpulkan dan mengolah data, mengevaluasi dan mengkomunikasikan hasil temuannya dalam masyarakat belajar. Kegiatan inkuiri sangat penting karena dapat mengoptimalkan keterlibatan pengalaman langsung siswa dalam proses pembelajaran. 3 Secara umum nilai hasil data posttest keterampilan proses sains kelompok eksperimen memiliki nilai yang lebih tinggi dari kelompok kontrol. Salah satu nilai hasil data posttest keterampilan proses sains yang terlihat sangat signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah keterampilan menggunakan alat dan bahan. Pada kelompok eksperimen keterampilan menggunakan alat dan bahan mencapai 84,23 sedangkan pada kelompok kontrol hanya mencapai 40,54. Perbedaan juga terlihat pada keterampilan merencanakan percobaan yaitu sebesar 96,62 untuk kelas eksperimen dan 76,35 untuk kelas kontrol. Hal ini disebabkan karena siswa pada kelompok eksperimen terlibat langsung dalam merencanakan percobaan serta menggunakan alat dan bahan dalam kegiatan praktikum yang dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah dibuat. Sedangkan pada kelompok kontrol, siswa hanya melihat percobaan yang didemonstrasikan oleh guru, 2 Zulfiani, dkk., Strategi Pembelajaran Sains, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009, h. 119. 3 Paidi, Peningkatan Scientific Skill Siswa Melalui Implementasi Metode Guided Inquiry, Pada Pembelajaran Biologi. FMIPA: Universitas Negeri Yogyakarta, 2005.