Uji Validitas Uji Reliabilitas

3. Uji Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran dimaksudkan untuk menyatakan bahwa butir soal yang mudah, sedang dan sukar. Tingkat kesukaran dapat dihitung dengan rumus: 8 Keterangan : P : Indeks kesukaran B : Banyak siswa yang menjawab soal itu dengan benar J s : Jumlah seluruh siswa peserta tes Setelah dilakukan perhitungan dengan rumus tersebut, maka perhitungan tersebut diklasifikasikan sesuai dengan kriteria nilai yang ada. Untuk mengetahui tingkat kesukaran tiap butir soal, digunakan kriteria tingkat kesukaran pada tabel berikut ini : Tabel 3.7 Kriteria Tingkat Kesukaran No. Rentang Nilai Tingkat Kesukaran Kriteria 1. 0,70 TK 1,00 Mudah 2. 0,30 TK 0,70 Sedang 3. 0,70 TK 0,30 Sukar Perhitungan pengujian taraf kesukaran dalam penelitian ini menggunakan bantuan Software anates versi 4.0. Hasil perhitungan tingkat kesukaran instrumen tes dapat dilihat pada tabel 3.8. 8 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2006, Cet. 6, h. 208. Tabel 3.8 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Kategori Soal Jumlah Soal Prosentase Sangat sukar - - Sukar 4 26,67 Sedang 11 73,33 Mudah - - Sangat mudah - - Jumlah 15 100

4. Uji Daya Beda

Daya beda dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh setiap butir soal mampu dijawah oleh setiap siswa. Daya beda suatu soal tes dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 9 D = Keterangan : D : daya beda BA : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar BB : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar JA : banyaknya peserta kelompok atas JB : banyaknya peserta kelompok bawah P A : JA BA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P B : JB BB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Sebagai acuan untuk mengklasifikasikan data hasil penelitian, maka digunakan kriteria sebagai berikut : 9 Ibid., h. 213. Tabel 3.9 Kriteria Daya Beda No. Rentang Nilai D Kriteria 1. D 0,20 Jelek 2. 0,20 D 0,40 Cukup 3. 0,40 D 0,70 Baik 4. 0,70 D 1,00 Baik sekali Pengujian daya pembeda dalam penelitian ini menggunakan bantuan software anates versi 4.0. hasil perhitungan daya pembeda dapat dilihat pada tabel 3.10. Tabel 3.10 Hasil Uji Daya Beda Kategori Soal Jumlah Soal Prosentase Baik sekali 1 6,67 Baik 9 60 Cukup 3 20 Jelek 2 13,33 Jumlah 15 100

H. Teknik Analisis Data

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data ini untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji kenormalan yang digunakan yaitu liliefors 10 , dengan rumus: Lo = F Zi – S Zi Keterangan : Lo = Harga mutlak terbesar F Zi = Peluang angka baku S Zi = Proporsi angka baku Adapun langkah –langkahnya adalah sebagai berikut: 10 Sudjana, Metoda Statistik, Bandung: Tarsito, 2005, Cet. 3, h. 466. a Urutkan data sampel dari yang terkecil hingga yang terbesar b Tentukan nilai dengan : Zt = Skor Baku Xi = Skor Data = Nilai Rata – rata S = Simpangan Baku Tentukan besar peluang untuk masing –masing nilai Zi dan sebut dengan F Zi dengan aturan, jika Zi 0, maka F Zi = 0,57 nilai tabel dan jika Zi 0, maka F Zi = 1 – 0,5 + nilai tabel. c Selanjutnya hitung proporsi Z 1 , Z 2 , Z 3 ,…, Z n yang lebih kecil atau sama dengan Z 1, jika proporsi ini dinyatakan oleh SZ 1 , maka: d Hitunglah selisih F Z1 – S Z1 kemudian tentukan harga mutlaknya. e Ambil nilai terbesar antara harga–harga mutlak selisih tersebut ini kita namakan Lo. f Memberikan interpretasi Lo, dengan membandingkan dengan Lt. Lt adalah harga yang diambil dari tabel harga kritis Uji Liliefors. g Mengambil kesimpulan berdasarkan harga Lo dan Lt yang telah didapat. Apabila Lo Lt, maka sampel berasal dari distribusi normal Kriteria pengujian : Jika L hit L tab, berarti data berdistribusi normal Jika L hit L tab, berarti data berdistribusi tidak normal

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas data ini adalah untuk mengatahui kesamaan antara dua keadaan atau populasi. Homogenitas dilakukan dengan