Pendekatan Buku demi keadilan dan kesetaraan

17 SENSITIvITAS jENDER: SEBUAH PROSES PEMBELAjARAN 17 dangkan Dra. Hj. Rosmawardani, SH adalah salah satu fungsionaris Yayasan Putroe Kan- dee yang memiliki pengalaman bertugas sebagai hakim agama. Dengan pengalaman selama 25 tahun, Wakil Ketua Mahkamah Syar’iyah Jantho ini mampu mengemas isu- isu jender yang berhubungan dengan per- soalan hukum di pengadilan dan kondisi sosial dan budaya masyarakat Aceh. Dalam kegiatannya mereka dibantu oleh beberapa co-fasilitator, seperi Amrina Habibi SH, Dra. Muhsina serta Drs. Muhammad Qusai. Secara kuanitaif sampai akhir tahun 2008 terdapat 136 hakim, 14 diantaranya perem- puan yang telah mengikui kegiatan training yang diselenggarakan Putroe Kandee. Ini merupakan sebagian besar dari hakim yang ada di NAD, yang totalnya berjumlah saat itu adalah 180 hakim dan 19 di antaranya perempuan 3 . Jika dirinci berdasarkan ja- batannya, mereka terdiri dari 5 orang hakim inggi, 117 hakim, 8 calon hakim, dan 6 pa- nitera. Lebih dari 80 orang di antara mereka telah mengikui training pendalaman ad- vance training.

C. STRATEgI DAN PENDEKATAN PSW UIN YOgYAKARTA

1. Proil Lembaga

Konferensi Perempuan sedunia yang mela- hirkan Dekade Perempuan I 1975-1985 dan Dekade Perempuan II 1985-1990 3 Jumlah ini bertambah pada tahun 2009 men- jadi 136 dengan ditunjuknya hakim-hakim baru yang didatangkan dari luar Aceh. Pada tahun 2009 ini, para hakim baru juga telah mengikuti training yang sama. Kurikulum training bagi mereka sedikit berbeda karena latar belakang mereka yang merupakan pendatang baru di wilayah ini dengan menambahkan konteks so- sio-kultural masyarakat Aceh. mendorong kesepakatan internasional agar negara-negara peserta konferensi seperi Indonesia, berikhiar meningkatkan status perempuan. Dalam kerangka itu, pusat-pu- sat studi wanita di perguruan-perguruan inggi didirikan, tak terkecuali PSW UIN Su- nan Kalijaga Yogyakarta. Namun, terdapat sejumlah faktor yang menyebabkan PSW UIN Yogyakarta lebih berkembang dibandingkan dengan PSW UINIAINSTAIN lain. Tersedianya sumber- daya manusia yang berkualitas di satu pihak, kuatnya komitmen pimpinan UIN dalam pengembangan studi wanita di pihak lain, serta atmosir gerakan perempuan di Yog- yakarta yang kondusif untuk tumbuhnya pemikiran jender dan Islam, menyebabkan lembaga ini berkembang dengan pesat. Secara eksternal, PSW UIN Yogyakarta me- nikmai keuntungan dari dinamisnya ge- rakan LSM Perempuan di Yogyakarta. PSW dituntut mampu menjawab berbagai per- soalan yang diajukan kalangan LSM perem- puan terkait dengan isu-isu krusial yang dihadapi kaum perempuan. Sebagai pusat studi berbasis agama, PSW dianggap memi- liki legiimasi moral dan otoritas akademis. Beberapa LSM yang secara spesiik bekerja untuk isu perempuan telah tumbuh keika PSW berdiri, antara lain Yasani, Lembaga Studi Pengembangan Perempuan dan Anak LSPPA, PKBI dan Yayasan Kesejahteraan Fa- tayat YKF NU, dan WCC Rika Annisa. Di luar itu, Yogyakarta merupakan ranah subur untuk tumbuh kembangnya organi- sasi kemasyarakatan berbasis Islam seperi Muhammadiyah dan Aisyiyah, atau Fata- yat dan Muslimat yang merupakan sayap perempuan NU. Beberapa pendiri dan pe- 18 DEMI KEADILAN DAN KESETARAAN ngurus PSW UIN hingga kini merupakan aki- vis ormas Aisyiyah seperi Dra. Susilaningsih, M.A., dan Dra. Sii Ruhaini Dzuhayain M.A., atau Dr. Ema Marhumah, M. Pd., yang juga akif di Fatayat NU. PSW UIN Yogyakarta berdiri 5 Desember 1995 melalui SK Rektor No. 1281995. Cikal bakal PSW UIN Yogyakarta ini telah tumbuh sejak 1990 keika sejumlah dosen perem- puan di lingkungan IAIN mendirikan Kelom- yakarta yang diminai oleh para dosen baik perempuan maupun laki-laki yang meneku- ni bidang kajian Islam dan jender. Melalui PSW mereka mempublikasikan karya mereka dalam jurnal yang cukup bergengsi Musâwa; Jurnal Studi Jender dan Islam. PSW juga sa- ngat produkif menerbitkan buku–buku hasil peneliian mereka. PSW UIN Yogyakarta merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan UIN Yogyakarta dalam mengembangkan civitas akademika keilmuan Islam yang modern dan progresif; sebagaimana juga keberhasilan PSW dalam memasukkan gender mainstreaming ke dalam nomenklatur studi Islam di seluruh bidang kajian UIN Yogyakarta. Terkait dengan program promosi kesadaran jender bagi komunitas Muslim, PSW ber- mitra dengan Peradilan Agama PA, BP4 dan KUA. Pemilihan kelompok strategis itu dilakukan setelah sebelumnya mereka me- lebarkan sasaran dengan melibatkan ormas keagamaan dan partai Islam. Atas dukung- an dari Kedutaan Denmark DANIDA dan belakangan Kedutaan Belanda RNE, Asia Foundaion bekerjasama dengan PSW UIN Yogyakarta dalam menjalankan program penguatan perspekif jender melalui gen- der mainstreaming untuk lingkungan Per- adilan Agama PA, BP4 dan KUA. Kegiatan ini dilakukan di wilayah Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Kali- mantan Selatan, Sumatera Barat dan Riau. Melalui kegiatan ini seidaknya lebih dari 400 orang telah terlibat, 170 orang dianta- ranya adalah hakim pada Pengadilan Agama. Sisanya adalah pegawai KUA dan pimpinan ormas keagamaan dan anggota partai poliik pok Program Studi Wanita KPSW. Berbe- da dengan banyak PSW IAINUIN lain yang perkembangannya tergantung kepada para pengurusnya, PSW UIN Yogyakarta segera tumbuh menjadi lembaga otonom dalam struktur organisasi civitas akademika UIN dahulu IAIN Yogyakarta. Dengan bergerak di iga level sekaligus yaitu kajian, pengem- bangan organisasi dan advokasi, PSW UIN Yogyakarta menjadi salah satu lembaga otonom dalam civitas akademika UIN Yog- gambar 4 Beberapa terbitan PSW UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta