Penelitian Pendahuluan Deskripsi Data

Jumlah siswa yang hadir pada pertemuan ini sebanyak 36 orang semua hadir. Kegiatan diawali dengan membuka kegiatan pembelajaran yang meliputi pengkondisian kelas, berdoa, absensi, apersepsi dan pemberian motivasi. Kegiatan ini diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penjelasan singkat tentang materi yang menjadi pokok pembahasan, menjelaskan kegiatan pembelajaran dengan bermain peran dan menjelaskan tentang sistem penilian secara individu dan kelompok secara reward. Kemudian setiap kelompok diberikan kesempatan untuk memerankan perananannya sesuai dengan karakter dalam naskah drama. Selama siswa belajar bersama dalam tim, guru memantau, memberi arahan, bimbingan dan penjelasan khususnya kepada siswa yang terlihat masih kesulitan dalam pembelajaran. Sekitar 10 menit sebelum pelajaran berakhir, guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan materi pembelajaran. Dan sebagai penutup pembelajaran guru memberikan pengarahan kepada siswa untuk lebih memberanikan diri untuk berekspresi ketika bermain peran karena akan diadakan tes kemampuan bermain peran dan penilaian individu pada pertemuan yang akan datang, kemudian memberikan naskah drama yang berbeda dengan yang tadi dipelajari kepada siswa sesuai dengan kelompoknya. Pada pertemuan pertama ini terlihat sebagian besar siswa masih kurang memahami langkah-langkah pembelajaran yang disampaikan, sehingga ketika mereka dipinta untuk bermain peran masih banyak siswa yang nampak ragu, dan gugup ketika bermain peran. pada saat belajar bersama kelompoknya masih tampak dominasi dari siswa-siswa tertentu siswa yang lebih pintar sehingga siswa yang kemampuannya dibawah rata-rata menjadi kurang aktif. Namun demikian secara umum kondisi pembelajaran pada pertemuan pertama ini relatif berjalan dengan baik.

2. Pertemuan Kedua Senin 6 Mei 2013

Pada hari Senin tanggal 6 Mei 2013 dilaksanakan pertemuan kedua siklus I, pelaksanaan PBM dimulai pada jam 08.25 s.d 09.35 WIB. Pada pertemuan ini seluruh siswa berjumlah 36 orang yang hadir. Dan akan diadakan tes kepekaan ketika bermain peran. Kegiatan awal pertemuan kedua ini sama dengan pada pertemuan kesatu dengan naskah drama yang sama hal ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa pada pertemuan pertama. Setelah absensi, guru menanyakan kesiapan setiap kelompok untuk memerankan sebuah naskah drama, kemudian guru memanggil ketua kelompok untuk mengambil nomor undian penampilan. Untuk meningkatkan minat dan motivasi siswa, dalam pertemuan ini guru telah menyiapkan hadiah dan coklat yang telah dibungkus dengan kertas kado dan diletakkan di depan diatas meja guru. Kepada siswa dijelaskan bahwa, hadiah itu tersebut akan diberikan kepada kelompok yang paling bagus dalam pementasan drama pendek serta untuk kelompok terlengkap propertinya. Pada tahap akhir ini peneliti berbicara kepada siswa diharapkan kepada seluruh siswa mampu dan memahami segala materi yang telah diajarkan sehingga setiap siswa mampu berbicara dengan bermain peran dengan baik dan benar mencapai nilai yang telah ditentukan oleh sekolah. Pada menit- menit terakhir peneliti mengajak siswa menutup pembelajaran dengan berdoa bersama-sama. Peneliti juga mengamati aktifitas siswa yang dibantu oleh guru observer dalam menjalani tes siswa.

c. Tahap Observasi dan Analisis

Tahap observasi berlangsung bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Guru IPS observerkolaborator melakukan pengamatan langsung terhadap pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menggunakan metode bermain peran selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil pengamatan ini terbagi menjadi dua, yaitu pengamatan terhadap keterampilan guru peneliti dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan metode bermain peran dan pengamatan terhadap aktifitas siswa dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan metode bermain peran. Hasil pengamatan proses pembelajaran dapat dilihat dalam tabel berikut:

1. Aktivitas Guru Selama Pembelajaran

Tabel VIII Hasil Observasi Aktivitas Guru Selama Proses Pembelajaran Siklus I No. Aspek yang Dinilai Nilai Keterangan 1 2 3 4 1. Kemampuan membuka pelajaran 1. Menarik perhatian siswa 2. Menimbulkan motivasi 3. Memberikan acuan √ √ Cukup Cukup

Dokumen yang terkait

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Role Playing Pada Pembelajaran IPS Kelas V MI Al-Falah Jakarta Timur

0 7 119

Pengaruh metode role playing terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep gerak pada tumbuhan : kuasi eksperimen di smp muhammadiyah 4 tangerang

2 22 73

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan menerima keragaman suku bangsa dan budaya melalui metode Role Playing di SD NU Wanasari Indramayu

1 53 173

PENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS POKOK BAHASAN KERAGAMAN SOSIAL Penerapan Metode Mind Mappinguntuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Pokok Bahasan Keragaman Sosial Dan Budaya Berdasarkan Kenampakan Alam Kelas Iv Semester 1

1 1 14

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM MATA PELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD.

0 1 26

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI KERAGAMAN SUKU DAN BUDAYA INDONESIA DENGAN PENERAPAN METODE Peningkatan Hasil Belajar IPS pada Materi Keragaman Suku dan Budaya Indonesia dengan Penerapan Metode Two Stay-Two Stray Siswa Kelas V SD Negeri 03 Kali

0 2 14

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS III SD NEGERI BANJARAN KOKAP KULON PROGO.

0 1 191

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI MATERI KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA MELALUI METODE SCRAMBLE PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS V MI MA'ARIF NU ISLAMIYAH LAMONGAN.

1 2 113

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) POKOK BAHASAN KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA MELALUI MEDIA FLASH CARD PADA SISWA KELAS IV MI DARUSSALAM BANCAK, KEC.BANCAK, KAB.SEMARANG TAHUN 20142015 SKRIPSI

0 1 129

1 PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS POKOK BAHASAN KEGIATAN EKONOMI MELALUI METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS IV SDN KEPATIHAN KECAMATAN PONOROGO KABUPATEN PONOROGO TAHUN PELAJARAN 20162017

0 0 84