Pertemuan Pertama Senin, 29 April 2013 Pertemuan Pertama Senin, 13 Mei 2013

materi yang akan disajikan 4. Memberi kaitan materi yang akan disampaikan √ √ Baik Baik 2. Sikap peneliti dalam proses pembelajaran 1. Kejelasan suara 2. Gerakan badan tidak mengganggu perhatian siswa 3. Antusiasme penampilanmimik 4. Mobilitas posisi tempat √ √ √ √ Sangat baik Cukup Baik Baik 3. Penguasaan materi 1. Materi disajikan sesuai dengan langkah- langkah yang direncanakan 2. Kejelasan dalam menerangkan materi 3. Kejelasan dalam memberikan contoh 4. Mencerminkan keluasan wawasan √ √ √ √ Baik Baik Baik Baik 4. Proses pembelajaran 1. Kesesuaian penggunaan strategimetode dengan pokok bahasan 2. Penyajian materi relevan dengan indikator hasil belajar 3. Antusiasme dalam menanggapi dan menggunakan respon 4. Kecermatan dalam pemanfaatan waktu √ √ √ √ Baik Cukup Baik Baik 5. Penggunaan media 1. Memperhatikan prinsip- prinsip penggunaan jenis media 2. Ketepatan saat penggunaan 3. Keterampilan saat mengoperasionalkan 4. Membantu meningkatkan proses pembelajaran √ √ √ √ Baik Baik Cukup Baik Ket : Kemampuan menutup pelajaran 4 = sangat baik 3 = baik 2 = cukup 1 = kurang Kategori penilaian ≥ 80 = sangat baik A 60-79,99 = baik B 40-59,99 = cukup C 6. Evaluasi 1. Menggunakan penilaian tulisan relevan dengan indikator hasil belajar 2. Menggunakan jenis ragam penilaian relevan dengan indikator hasil belajar 3. Menggunakan penilaian sesuai dengan yang tertulis pada rencana pembelajaran √ √ √ Baik Baik Cukup 7. Kemampuan menutup pelajaran 1. Meninjau kembali pokok bahasan 2. Memberikan keterampilan bertanya 3. Mengucapkan salam √ √ √ Cukup Baik Baik 20-39,99 = kurang D 00-19,99= sangat kurang E Presentasi aktivitas guru = perolehan skor = 74 = B. baik Berdasarkan hasil observasi, kegiatan guru dalam pembelajaran pada pertemuan I berada dalam kategori baik. 2. Aktivitas siswa selama pembelajaran Hasil pengolahan data aktifitas siswa pada pertemuan siklus I dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel IX Hasil Observasi Aktifitas Siswa Selama Proses Pembelajaran Siklus I No. Aspek yang dinilai Jumlah banyak siswa yang melakukan aktifitas JML Persentase Keterangan 1. Aktifitas siswa yang sesuai dengan PBM a. Siswa memperhatikan penjelasan guru b. Siswa serius mengerjakan tugas yang diberikan c. Siswa mampu menggungkapkan ide-idenya dengan berani 6 6 3 15 41,7 Kurang Kategori penilaian : aktifitas siswa yang sesuai dengan PBM ≥ 86 = sangat baik 71-85 = baik 60-70 = cukup 41-59 = kurang ≤ 40 = sangat kurang Kategori penilaian : aktifitas siswa yang tidak sesuai dengan PBM ≥ 86 = sangat kurang 71-85 = kurang 60-70 = cukup 41-59 = baik ≤ 40 = sangat baik Pada pertemuan siklus I, analisis nilai aktivitas siswa yang sesuai dengan pelajaran adalah 41.7 dengan kategori “kurang” sedangkan analisis aktivitas siswa yang tidak sesuai dengan pembelajaran adalah 58.4 termasuk kategori “baik”. Dari hasil pengamatan siswa, didapat siswa yang sudah siap dan berkonsentrasi untuk menerima pelajaran. Untuk materi yang diberikan guru, sebagian kecil memperhatikan guru dan selebihnya masih asik dengan kesibukan masing-masing. Penerapan metode bermain peran pada saat tes atau uji kemampuan yang diberikan oleh guru peneliti membuat siswa merasa senang dan nyaman dengan 2. Aktifitas siswa yang tidak sesuai dengan PBM a. Melamun b. Mengobrol dengan teman c. Melakukan pekerjaan lain 5 9 7 21 58,4 Baik mata pelajaran IPS khususnya pada pokok bahasan menerima keragaman suku bangsa dan budaya. Hal ini terlihat dari perolehan hasil observasi siswa keterampilan bermain peran. Penerapan metode ini sangat membantu siswa dalam meningkatkan kepekaan dalam menerima dan menghargai perbedaan suku dan budaya di kelasnya. Adapun tabel distribusi pada tes uji kemampuan siklus I adalah sebagai berikut: Tabel X Distribusi Frekuensi Siklus I No. Kelas Interval Frekuensi Relatif 1. 50-53 5 13,89 2. 54-57 3 8,33 3. 58-61 6 16,67 4. 62-65 7 19,44 5. 66-69 6 16,67 6. 70-73 6 16,67 7. 74-77 3 8,33 Jumlah 36 100 Berdasarkan hasil tes akhir siklus I, didapat rata-rata hasil belajar siswa rata-rata 63,3, median 62,modus 63,3 dan nilai minimum 50, nilai maksimum 77, varians 54,86 dari tes hasil siklus I dengan hasil yang didapat pada tabel ini, maka siklus I selesai, dan berlanjut pada siklus II. Pada siklus II siswa diharapkan mendapatkan nilai lebih besar dari siklus I. Setelah tes ini dilakukan, maka peneliti melakukan wawancara kepada siswa yang berprestasi tinggi, sedang dan rendah sebanyak 5 orang. Dengan wawancara ini diharapkan peneliti mendapatkan informasi tentang kualitas pembelajaran IPS pada pokok bahasan menerima keragaman suku bangsa dan budaya dengan menggunakan metode Role Playing Bermain Peran.

d. Tahap Refleksi

Berdasar hasil jurnal harian, lembar observasi keterampilan guru, lembar observasi aktivitas siswa, data dan masukan-masukan dari kolaborator,maka seluruh refleksi tindakan siklus I dapat dideskripsikan secara umum, keterampilan guru dalam proses pembelajaran dengan metode bermain peran pada pertemuan ini relatif baik walaupun masih banyak kekurangan yang disebabkan karena: 1. Alokasi waktu pembelajaran yang kurang memadai. 2. Jumlah siswa yang banyak, kelas yang terlalu besar dan guru belum terbiasa menerapkan metode bermain peran menyebabkan guru tampak kesulitan dan seperti kurang terampil dalam membimbing siswa mengaplikasikan teori pembelajaran. 3. Beberapa siswa masih tampak kesulitan, masih malu-malu dan gugup. 4. Kemampuan bermain peran masih kurang maksimal. 5. Sebagian siswa belum mampu memberikan tanggapankomentar terhadap kelompok yang bermain peran. Menyikapi segenap kekurangan dan kelemahan tersebut diatas, maka peneliti berupaya menyusun beberapa rencana untuk tindakan pembelajaran pada siklus selanjutnya, diantaranya: 1. Mengoptimalkan waktu pembelajaran. 2. Menegaskan langkah-langkah pembelajaran metode bermain peran, menyiasati pembentukan kelompok tidak didominasi oleh siswa tertentu. 3. Guru berupaya untuk meningkatkan bimbingan kepada siswa dalam belajar bersama kelompok. 4. Guru mengoptimalkan distribusi pendapat siswa saat diskusi dan bermain peran. 5. Guru memperbaiki dalam memilih naskah drama supaya lebih sesuai dengan aspek-aspek yang hendak diukur.

6. Tindakan Pembelajaran Siklus II

a. Tahap Perencanaan

Kegiatan yang dillakukan pada tahap perencanaan ini adalah menyiapkan RPP menyiapkan lembar petunjuk langkah-langkah pembelajaran, menyiapkan lembar observasi, naskah drama siklus II. Berdasarkan hasil refleksi siklus I, maka pada siklus II ini proses pembelajaran harus lebih diarahkan. Peneliti harus mampu mengoptimalkan waktu yang digunakan agar seluruh tahapan kegiatan pembelajaran dengan metode bermain peran dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya dan tujuan pembelajaran dapat dicapai secara optimal. Materi yang menjadi pokok bahasan pada siklus II adalah materi drama pendek. Adapun indikator yang hendak dicapai adalah agar setelah pembelajaran siswa mampu: 1. Menjelaskan pengertian Bhineka Tunggal Ika 2. Menjelaskan pentingnya persatuan dalam keragaman budaya 3. Membandingkan bentuk-bentuk keragaman suku bangsa dan budaya setempat 4. Memberikan contoh cara menghargai keragaman yang ada di masyarakat setempat 5. Menunjukkan sikap menerima keragaman suku bangsa dan budaya di masyarakat 6. Menunjukkan keragaman budaya yang ada di daerahnya melalui peta 7. Bermain peran sesuai dengan naskah drama. Tindakan pembelajaran pada siklus II ini dilakukan sebanyak dua kali pertemuan.

b. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran siklus II dilaksanakan dengan alokasi waktu 4x35 menit. Kegiatan dilakukan sebanyak dua kali pertemuan yaitu pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 13 dan 20 Mei 2013. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP siklus II dapat dilihat pada lampiran.

1. Pertemuan Pertama Senin, 13 Mei 2013

Pertemuan pertama siklus II dilaksanakan pada hari senin tanggal 13 Mei 2013. PBM dimulai pukul 08.25 s.d 9.35 WIB. Pokok bahasan yang akan dipelajari adalah dram pendek. Jumlah siswa yang hadir pada pertemuan ini sebanyak 36 orang semua hadir. Kegiatan diawali dengan membuka kegiatan kelas yang meliputi pengkondisian kelas, berdoa, absensi, appersepsi dan pemberian motivasi. Kegiatan ini diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penjelasan singkat tentang materi yang menjadi pokok pembahasan yaitu bagaimana cara memerankan tokoh yang baik sesuai dengan lafal dan ekspresi, menjelaskan kegiatan pembelajaran degan metode bermain peran menjelaskan tentang sistem penilaian secara individu dan kelompok. Kemudian guru membuat kelompok belajar. Selanjutnya, siswa diminta untuk bergabung dengan kelompoknya, setelah tim kelompok terbentuk peneliti meminta perwakilan kelompok untuk membacakan naskah dramanya. Ketika satu kelompok selesai presentasi, maka kelompok lain diberi kesempatan untuk menanggapi atau bertanya. Selama siswa belajar bersama dalam tim, peneliti berusaha lebih meningkatkan pemantauan, arahan dan bimbingan dengan harapan agar siswa yang mengalami kesulitan pembelajaran bisa didramatisir. Sekitar 10 menit sebelum pelajaran berakhir, guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan materi pembelajaran. Dan sebagai penutup pembelajaran guru memberikan arahan untuk lebih mempersiapkan karena diadakan tes akhir pembelajaran. Pada pertemuan pertama siklus II ini, terlihat sebagian besar siswa relatif lebih memahami langkah-langkah pembelajaran yang disampaikan. Dominasi dari siswa-siswa tertentu siswa yang lebih pintar pun sedikit berkurang, secara keseluruhan siswa ikut aktif dalam kerjasama kelompok, dan semakin berani di dalam memainkan peranannya ketika bermain peran, walaupun masih ada beberapa orang yang masih terlihat malu-malu saat bermain peran.

2. Pertemuan Kedua Senin, 20 Mei 2013

Kegiatan belajar mengajar pada pertemuan kedua ini dilaksanakan pada tanggal 20 Mei 2013, dimulai pada jam 08.25 s.d 09.35 wib. Pada pertemuan ini seluruh siswa 36 orang hadir. Kegiatan awal pertemuan kedua yang merupakan post test ini sama dengan pada pertemuan kesatu, yaitu absensi, appersepsi dan motivasi dengan cara sekilas bertanya tentang materi dan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan pada pertemuan sebelumnya. Selanjutnya menyampaikan tujuan beserta langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan. Dalam pertemuan ini pun sama dengan pertemuan-pertemuan sebelumnya, guru memanggil ketua kelompok untuk mengambil nomor undian penampilan. Untuk meningkatkan minat dan motivasi siswa, dalam pertemuan ini guru telah menyiapkan hadiah permen dan coklat yang telah dibungkus dengan kertas kado dan diletakkan diatas meja guru. Selanjutnya guru menjelaskan bahwa hadiah tersebut akan diberikan kepada kelompok yang bagus dalam pementasan drama pendek serta untuk kelompok terlengkap propertinya. Pada tahap akhir ini peneliti berbicara kepada sisiwa diharapkan kepada seluruh siswa mampu dan memahami segala materi yang telah diajarkan sehingga setiap siswa mampu memiliki sikap menerima keragaman suku bangsa dan budaya dengan bermain peran dengan baik dan benar dan mencapai nilai yang telah ditentukan sekolah. Peneliti juga mengamati aktifitas siswa yang dibantu oleh guru observer dalam menjalani tes siswa. Kemudian pertemuan kedua ini ditutup dengan memberikan pengarahan kepada siswa karena akan diadakan tes penilaian di akhir pertemuan.

c. Tahap Observasi dan Analisis

Tahap observasi berlangsung bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Guru Ilmu pengetahuan Sosial IPS melakukan pengamatan secara langsung dengan metode bermain peran selama proses pembelajaran berlangsung. Berikut hasil observasi kegiatan guru dan aktifitas siswa selama proses pembelajaran siklus II. Berdasarkan tindakan dan observasi pada pembelajaran pertemuan siklus II diperoleh hasil berikut: Hasil pengamatan proses pembelajaran dapat dilihat dalam tabel berikut: 1. Aktivitas Guru Selama Pembelajaran Tabel XI Hasil Observasi Aktivitas Guru Selama Proses Pembelajaran Siklus II No. Aspek yang Dinilai Nilai Keterangan 1 2 3 4 1. Kemampuan membuka pelajaran 1. Menarik perhatian siswa 2. Menimbulkan motivasi 3. Memberikan acuan materi yang akan disajikan 4. Memberi kaitan materi yang akan disampaikan √ √ √ √ Baik Sangat baik Baik Baik 2. Sikap peneliti dalam proses pembelajaran 1. Kejelasan suara 2. Gerakan badan tidak mengganggu perhatian siswa 3. Antusiasme penampilanmimik 4. Mobilitas posisi tempat √ √ √ √ Sangat baik Sangat baik Baik Baik 3. Penguasaan materi 1. Materi disajikan sesuai dengan langkah-langkah yang direncanakan 2. Kejelasan dalam √ Sangat baik menerangkan materi 3. Kejelasan dalam memberikan contoh 4. Mencerminkan keluasan wawasan √ √ √ Sangat baik Baik Baik 4. Proses pembelajaran 1. Kesesuaian penggunaan metode dengan pokok bahasan 2. Penyajian materi relevan dengan indikator hasil belajar 3. Antusiasme dalam menanggapi dan menggunakan respon 4. Kecermatan dalam pemanfaatan waktu √ √ √ √ Baik Baik Baik Baik 5. Penggunaan media 1. Memperhatikan prinsip-prinsip penggunaan jenis media √ Baik 2. Ketepatan saat penggunaan 3. Keterampilan saat mengoprasionalkan 4. Membantu meningkatkan proses pembelajaran √ √ √ Baik Baik Baik 6. Evaluasi 1. Menggunakan penilaian tulisan relevan dengan indikator hasil belajar 2. Menggunakan jenis ragam penilaian relevan dengan indikator hasil belajar 3. Menggunakan penilaian sesuai dengan yang tertulis pada rencana pembelajaran √ √ √ Baik Baik Baik

Dokumen yang terkait

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Role Playing Pada Pembelajaran IPS Kelas V MI Al-Falah Jakarta Timur

0 7 119

Pengaruh metode role playing terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep gerak pada tumbuhan : kuasi eksperimen di smp muhammadiyah 4 tangerang

2 22 73

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan menerima keragaman suku bangsa dan budaya melalui metode Role Playing di SD NU Wanasari Indramayu

1 53 173

PENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS POKOK BAHASAN KERAGAMAN SOSIAL Penerapan Metode Mind Mappinguntuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Pokok Bahasan Keragaman Sosial Dan Budaya Berdasarkan Kenampakan Alam Kelas Iv Semester 1

1 1 14

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM MATA PELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD.

0 1 26

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI KERAGAMAN SUKU DAN BUDAYA INDONESIA DENGAN PENERAPAN METODE Peningkatan Hasil Belajar IPS pada Materi Keragaman Suku dan Budaya Indonesia dengan Penerapan Metode Two Stay-Two Stray Siswa Kelas V SD Negeri 03 Kali

0 2 14

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS III SD NEGERI BANJARAN KOKAP KULON PROGO.

0 1 191

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI MATERI KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA MELALUI METODE SCRAMBLE PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS V MI MA'ARIF NU ISLAMIYAH LAMONGAN.

1 2 113

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) POKOK BAHASAN KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA MELALUI MEDIA FLASH CARD PADA SISWA KELAS IV MI DARUSSALAM BANCAK, KEC.BANCAK, KAB.SEMARANG TAHUN 20142015 SKRIPSI

0 1 129

1 PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS POKOK BAHASAN KEGIATAN EKONOMI MELALUI METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS IV SDN KEPATIHAN KECAMATAN PONOROGO KABUPATEN PONOROGO TAHUN PELAJARAN 20162017

0 0 84