kelompoknya secara berurutan. 7.
Penutup kegiatan pembelajaran. 8.
Siswa mengerjakan tes akhir siklus II. 9.
Mewancarai siswa untuk mengetahui penilaian mereka terhadap proses pembelajaran selama
siklus II. 10.
Mendokumentasikan semua data yang diperoleh pada setiap pembelajaran selama siklus II.
Tahap Observasi
Tahap ini
berlangsung bersamaan
dengan pelaksanaan tindakan pembelajaran yang terdiri
dari observasi terhadap siswa dan guru, mencatat semua
hal yang
terjadi selama
proses pembelajaran sesuai instrument yang telah dibuat
atau mencatat kejadian-kejadian khusus yang belum tercantum dalam instrumen.
Tahap Refleksi
Melakukan analisis terhadap semua data yang telah terkumpul selama tindakan pada siklus II
dan menentukan hasil tindakan siklus II.
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan
Hasil pelaksanaan tindakan yang diharapkan adalah tercapaianya hasil belajar IPS dengan indikator-indikator keberhasilan yaitu siswa dapat menjelaskan
pengertian Bhineka Tunggal Ika; Menjelaskan pentingnya persatuan dalam keragaman budaya; Membandingkan bentuk-bentuk keragaman suku bangsa dan
budaya setempat; Memberikan contoh cara menghargai keragaman yang ada di masyarakat setempat; Menunjukkan sikap menerima keragaman suku bangsa dan
budaya di masyarakat; Menunjukkan keragaman budaya yang ada di daerahnya melalui peta.
Target pencapaian hasil tindakan penelitian diasumsikan sebagai berikut : 1.
Untuk hasil mata pelajaran IPS dianggap berhasil pada siklus, jika nilai rata-rata siswa mencapai kriteria ketuntasan minimal KKM
yang telah ditetapkan sekolah yaitu sebesar 70. 2.
Untuk aktivitas belajar dianggap berhasil dalam siklus jika skor pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa dan guru mencapai
katagori baik.
G. Data dan Sumber Data
Data dalam penelitian ini ada 2 macam, yaitu data kualitatif dan kuantitatif. 1.
Data Kualitatif berupa hasil observasi pembelajaran, hasil observasi pembelajaran IPS menggunakan metode bermain peran, lembar
pengamatan harian siswa dan guru, hasil wawancara terhadap siswa. 2.
Data Kuantitatif berupa nilai tes hasil belajar siswa pada pokok bahasan menerima keragaman suku bangsa dan budaya dengan
menggunakan metode bermain peran. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa, guru IPS SD NU Wanasari
kolaborator, dokumen KTSP sekolah dan peneliti.
H. Instrumen Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa instrumen antara lain:
1. Lembar observasi PBM.
Lembar observasi digunakan untuk mengungkapkan aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran IPS aspek menerima
keragaman suku budaya dan bangsa. 2.
Lembar observasi hasil belajar. Lembar pengamatan dibuat untuk menilai pemeranan siswa. Adapun
analisis hasil belajar siswa terhadap pemeranan drama digunakan
patokan sistem rubrik dengan rentang skor yang digunakan dengan batas maksimal 20 pada aspek-aspek berikut:
a. Keberanian,
b. Kelancaran,
c. Kepekaan sosial dan
d. Sikap menerima keragaman suku bangsa dan budaya
di dalam kelas. 3.
Lembar Wawancara Wawacara dilakukan pada awal penelitian dan akhir siklus pada
penelitian. Wawancara terhadap siswa dengan menitikberatkan pada tanggapan siswa dalam proses pembelajaran IPS tentang menerima
keragaman suku bangsa dan budaya dengan menggunakan metode Role Playing.
I. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan data penelitian melalui observasi langsung, yakni:
1. Pengumpulan data melalui hasil nilai harian, kemudian dibuat catatan,
mengadakan diskusi dengan observer atau guru pendamping mengenai permasalahan dalam menilai pembelajaran IPS pada bahasan sejarah
dan keanekaragaman budaya aspek mengungkapkan pikiran dan perasaan secara lisan dalam diskusi dan bermain peran di SD NU
Wanasari. 2.
Nilai proses yang dikumpulkan melalui lembar pengamatan yang dilakukan oleh subjek atau partisipan yang terlibat dalam penelitian
ini. 3.
Catatan lapangan yaitu catatan selama pelaksanaan dapat berupa kekurangan, ada yang perlu ditambah atau dipertahankan.
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan
Pada penelitian ini, untuk memeriksa keabsahan data peneliti menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain. Adapun empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyakit,
dan teori. Dalam hal ini, peneliti menggunakan triangulasi pemeriksaan data dengan sumber lainnya.
Untuk memperoleh data yang objektif, sahih, handal dan validitasnya dapat dipertanggungjawabkan, dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik
pemeriksaan kepercayaan studi, yaitu: 1.
Menggali data dari sumber yang sesuai dengan menggunakan cara yang berbeda. Dalam penelitian ini, untuk memperoleh informasi
tenang aktivitas siswa dilakukan dengan mengobservasi siswa dan memeriksa catatan siswa.
2. Menggali data dari sumber yang berbeda untuk memperoleh informasi
tentang hal yang sama. Untuk memperoleh data tentang hasil belajar siswa dilakukan dengan mengamati bermain peran siswa dan melihat
hasil observasi kolaborator. 3.
Memeriksa kembali data-data yang telah terkumpul baik tentang kejanggalan-kejanggalan, keaslian maupun kelengkapannya.
4. Mengulang pengolahan dan analisis data yang sudah terkumpul.
K. Analisis dan Interpretasi Data
Seluruh data yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis secara kualitatif deskriptif. Analisis dilakukan pada berbagai kesempatan dari awal penelitian
sampai berakhirnya proses penelitian. Hasil dari analisis data ini berupa informasi berbentuk kalimat-kalimat yang menggambarkan proses penelitian sebagai
berikut: 1.
Tahap analisis data dimulai dengan membaca keseluruhan data yang ada dari berbagai sumber, kemudian mengadakan reduksi data,
penyajian data dan penarikan kesimpulan dilakukan dalam bentuk
interaktif dengan pengumpulan data sebagai suatu proses siklus. Data yang diperoleh berupa kalimat-kalimat dan aktivitas-aktivitas guru
dan siswa diubah menjadi kalimat yang bermakna dan memiliki nilai ilmiah yang bisa dipertanggung jawabkan. Aktivitas yang dianalisis
adalah sebagai berikut: a.
Aktivitas guru Pengolahan untuk megakui tingkat keefektifan guru selama
pembelajaran diolah secara kualitatif langsung melalui pensekoran dalam skala ordinal. Tingkat keberhasilan akan
dibagi menjadi 4 katagori yaitu: kurang, cukup, baik, dan baik sekali seperti pada table berikut ini:
Tabel V Klasifikasi Aktivitas Guru
Skor Kategori
4 Sangat Baik
3 Baik
2 Cukup
1 Kurang
b. Aktivitas siswa
Pengolahan data untuk mengukur keefektifan siswa diolah secara kualitatif dikonversi dalam bentuk pensekoran kuantitatif.
Pensekoran kuantitatif diklasifikasikan oleh jumlah persentase aktifitas siswa yang sesuai maupun yang tidak sesuai
dengan proses belajar mengajar PBM. Data untuk mengukur aktifitas siswa selama pembelajaran diolah setelah pengumpulan
data yang dilakukan melalui pedoman observasi aktifitas siswa. sedangkan keaktifan siswa dinilai ketika melakukan praktik