toleransi. Akan tetapi lagi-lagi masalah ini dihadapkan kepada posisi seorang guru.
Guru dalam menyajikan dan menyampaikan nilai karakter toleransi kepada siswa tentang bagaimana cara menghargai keragaman terkadang masih tergolong
monoton ataupun pengggunaan metode yang kurang tepat. yaitu dengan metode ceramah yang mengakibatkan siswa kurang mengerti makna dan tujuan dari
pembelajaran tersebut. Untuk mengatasi hal tersebut dibutuhkan sebuah metode yang lebih tepat
dalam mengoptimalkan pembelajaran yang menghasilkan nilai toleransi tersebut. Solusi yang diambil adalah dengan penerapan metode bermain peran Role
Playing dalam pembelajaran IPS. Dengan penggunaan metode “Role Playing”
siswa akan lebih tertarik dan antusias dalam mengikuti pelajaran IPS. Setelah penggunaan metode bermain peran Role Playing maka sikap toleransi dalam
keragamanpun akan meningkat.
E. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian tindakan kelas sebagai berikut: penerapan metode bermain
peran Role Playing dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa dalam pokok bahasan menerima keragaman suku bangsa dan budaya studi kasus pembelajaran
IPS kelas IV SD NU Wanasari Kabupaten Indramayu.
34
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakasanakan di SD NU Wanasari yang beralamat di Jalan KH. Sanusi Raso, Desa Wanasari, Kec. Bangodua, Kab. Indramayu Kode Pos.
45272. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 20122013 waktu pelaksanaannya dari tanggal 15 April sampai dengan tanggal 27 Mei 2013.
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian
Dalam metode ini menggunakan penelitian tindakan kelas PTK atau Classroom Action Research CAR. PTK merupakan suatu bentuk kajian reflektif
oleh pelaku tindakan yang dilakukan semata-mata untuk meningkatkan
kemampuan rasional dari tindakan-tindakan yang dilakukannya itu, serta untuk memperbaiki kondisi dimana praktik pembelajaran dirasa belum mencapai tujuan
pembelajaran T. Raka Joni, 1998.
36
Pemilihan metode ini didasarkan pada pendapat ahli yang menyatakan bahwa PTK adalah penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-
tindakan tertentu untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara berkualitas sehingga siswa dapat memperoleh hasil belajar IPS yang
lebih baik. Diharapkan dengan metode ini peneliti akan mengkaji dan merefleksi
penerapan metode bermain peran Role Playing dengan tujuan untuk
meningkatkan hasil belajar IPS melalui pemahaman model dramatisasi. Untuk meningkatkan proses dan hasil pembelajaran di kelas dibutuhkan interaksi antara
guru dan siswa, siswa dengan siswa, keadaan kelas dan materi sehingga dalam penelitian ini peneliti menggunakan 2 siklus. Siklus akan dihentikan ketika telah
mencapai tujuan pembelajaran dengan hasil yang sangat baik.
36
M. Djunaidi Ghony Penelitian Tindakan Kelas, Malang: UIN-Malang Press, 2008, h. 8.
Desain penelitian tindakan kelas dilaksanakan secara bersiklus. Banyak sedikitnya siklus penelitian tergantung pada tercapai tidaknya tujuan penelitian.
Selama tujuan belum tercapai, maka siklus penelitian tersebut dilaksanakan dan berhenti jika tujuan telah tercapai. Dengan kata lain, banyaknya siklus ditentukan
oleh berhasil tidaknya tindakan yang dapat mengatasi permasalahan yang ingin kita atasi. Siklus akan berulang apabila masih terdapat hal-hal yang belum
tercapai atau masih perlu diperbaiki. Penelitian ini menekankan pada pembelajaran IPS dengan model bermain
peran sebagai usaha untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa dalam menerima keragaman Suku Bangsa dan Budaya. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
beberapa siklus yang didasarkan pada materi yang akan dilaksanakan. Penelitian Tindakan Kelas PTK ini dilaksanakan sebagai proses
pengkajian berdaur Cyclical yang terdiri dari 4 tahap, sebagaimana pendapat Kurt Lewin adanya empat frase dalam melaksanakan PTK yaitu:
1. Merencanakan Plan,
2. Melakukan tindakan Action,
3. Mengamati Observation,
4. Merefleksi Reflection.
57
Penjabaran empat kegiatan utama yag ada pada siklus tersebut yaitu : 1.
Perencanaan Planning Peneliti merencanakan tindakan yang akan dilakukan selama proses
belajar mengajar
berlangsung. Peneliti menyiapkan rencana
pelaksanaan pembelajaran, lembar observasi, lembar pengamatan dan lembar penilaian siswa.
2. Tindakan Action
Pada tahap tindakan ini peneliti melaksanakan apa yang telah direncanakan pada tahap perencanaan.
3. Pengamatan Observation
Peneliti melakukan pengamatan pada siswa selama proses belajar mengajar berlangsung dengan lembar observasi.
57
Ibid.