4. Penelitian Pendahuluan
Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada hari Senin 15 dan 22 Juni 2013 pukul 08.00 sd 12.00, peneliti melakukan observasi pengamatan
terhadap poroses pembelajaran IPS di kelas IV SD NU Wanasari Kabupaten Indramayu. Hasil pengamatan tersebut dapat dideskripsikan sebagai berikut:
a. Guru berada di kelas ketika semua siswa sudah berada di kelas.
Pada saat pelajaran dimulai masih banyak siswa yang belum siap untuk belajar, yaitu masih banyak siswa yang mengobrol
dan belum siap mendengarkan guru, tetapi ada juga sebagian siswa
yang sudah
siap belajar.
Akhirnya gurupun
mengintruksikan kepada siswa untuk bersiap-siap dan berkonsentrasi untuk belajar dan menyiapkan segala peralatan
belajar. b.
Metode pembelajaran yang digunakan guru adalah ekspositori, ceramah dan penugasan.guru menjelaskan materi dengan
kondisi lebih banyak komunikasi sepihak guru menjelaskan dan siswa mendengarkan dan pendekatan yang digunakan guru
selain buku pegangan dan LKS. c.
Waktu pembelajaran lebih banyak dipergunakan untuk mengerjakan soal-soal latihan di LKS dengan bimbingan yang
sangat minim, siswa diminta mengerjakan soal di LKS sementara guru hanya duduk santai di depan kelas. Sesekali ada
siswa yang bertanya tentang soal yang belum mereka pahami baru guru mendekati dan memberikan penjelasan, begitu
seterusnya sehingga tidak terasa waktu pembelajaran pun telah berakhir, padahal hasil kerja siswapun belum sempat diperiksa.
d. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
tentang materi yang telah dibahas. Ada beberapa siswa yang belum paham dengan materi tersebut dan guru kembali
menjelaskan.
e. Ketika guru memulai pelajaran baru, masih terdapat siswa yang
tidak memperhatikan guru, masih ada yang mengobrol dan ada yang diam saja. Proses pembelajaran tidak langsung aktif, ini
disebabkan siswa
tidak berperan
aktif dalam
proses pembelajaran berlangsung. Ketika guru memberikan soal kepada
siswa, banyak siswa yang keliru tentang jawaban, ada yang tidak mengerti apa yang dipertanyakan guru, ada yang tahu
jawabannya tetapi msih malu untuk mengutaraknnya, namun ada juga yang menjawab pertanyaan yang diberikan guru. Hal
ini yang menyebabkan kurang interaktifnya guru dan siswa dalam menjadikan kelas yang aktif.
f. Hasil belajar yang masih rendah. Hal ini terlihat dari nilai siswa
yang belum mencapai nilai 70 pada pelajaran IPS tentang menerima keragaman suku bangsa dan budaya.
g. Masih banyak siswa yang belum mengerti tentang materi
tersebut karena siswa malu dan tidak percaya diri yang mengakibatkan siswa tidak semangat untuk belajar dan
mencobanya. Berikut nilai mata pelajaran IPS pada pokok bahasan menerima
keragaman suku bangsa dan budaya dalam pembelajaran sehari- hari:
Tabel VII Distribusi Frekuensi Pretest
No. Kelas Interval
Frekuensi Relatif
1.` 38-42
6 16,67
2. 43-47
5 13,89
3. 48-52
7 19,44
4. 53-57
6 16,67
5. 58-62
6 16,67