B. Identifikasi Masalah
Melirik pada latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah yang berhubungan dengan peningkatan hasil belajar IPS siswa pada
pokok bahasan menerima keragaman suku bangsa dan budaya melalui metode “Role Playing”. diantaranya yaitu:
1. Pendidikan dewasa ini masih lemah dalam membentuk karakter siswa
terutama karakter toleransi 2.
Tingkat intelegensi siswa yang yang rendah 3.
Kesehatan jasmani siswa yang kurang baik 4.
Motivasi belajar siswa yang rendah 5.
Disiplin siswa yang rendah 6.
Infrastrukstur yang belum lengkap 7.
Lingkungan keluarga yang kurang baik 8.
Tingkat pemahaman siswa terhadap keberagaman suku bangsa dan budaya masih sangat minim .
9. Kurang optimalnya pemilihan metode yang tepat yang dilakukan guru
C. Pembatasan Masalah Penelitian
Dari beragam permasalahan yang telah diidentifikasikan di atas ternyata banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar IPS siswa pada pokok bahasan
menerima keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia baik faktor internal maupun faktor eksternal karena keterbatasan penelitian dalam hal waktu, tenaga
dan biaya serta untuk menjaga agar penelitian lebih terarah dan fokus, maka diperlukan adanya pembatasan masalah penelitian. Dengan demikian, maka
peneliti memutuskan bahwa penelitian ini dibatasi pada masalah “peningkatan
hasil belajar IPS siswa pada pokok bahasan menerima keragaman suku bangsa dan budaya
melalui metode “Role Playing” di SD NU Wanasari Kabupaten Indramayu”.
SKKD yang akan dijadikan bahan ajar dalam tindakan penelitian adalah Standar Kompetensi SK: Memahami sejarah, kenampakan alam dan keragaman
suku bangsa di lingkungan kabupatenkota dan provinsi dan Kompetensi Dasar
KD: Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya setempat kabupatenkota, provinsi.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan batasan di atas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
1. Apakah metode Role Playing mampu meningkatkan hasil belajar IPS
siswa pada pokok bahasan menerima keragaman suku bangsa dan budaya di SD NU Wanasari Kabupaten Indramayu?
2. Bagaimanakah hasil belajar IPS siswa pada pokok bahasan menerima
keragaman suku bangsa dan budaya di SD NU Wanasari Kabupaten Indramayu sebelum mengikuti pembelajaran dengan metode Role Playing?
3. Bagaimanakah hasil belajar IPS siswa pada pokok bahasan menerima
keragaman suku bangsa dan budaya di SD NU Wanasari Kabupaten Indramayu sesudah mengikuti pembelajaran dengan metode Role Playing?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk: 1.
Mengetahui faktor apa saja yang dapat mendukung dan menghambat hasil belajar IPS siswa pada pokok bahasan menerima keragaman
suku bangsa dan budaya 2.
Seberapa efektif penerapan metode Role Playing Bermain peran dalam meningkatkan hasil belajar IPS siswa pada pokok bahasan
menerima keragaman suku bangsa dan budaya.
F. Manfaat Penelitian
Adapun hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi: 1.
Pengembangan akademik pada umumnya, terutama peningkatan hasil pembelajaran.
2. Bagi para siswa, penelitian ini diharapkan mampu menjadikan siswa
Memiliki sebuah Mindset pemahaman yang matang tentang mengenal, menerima, memahami dan menghargai keragaman suku
bangsa dan budaya yang dimiliki Indonesia. 3.
Bagi para Guru, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pedoman untuk menerapkan pembelajaran yang bersifat afektif.
4. Sedangkan bagi peneliti sendiri, untuk menambah wawasan tentang
metode pembelajaran atau cara yang tepat untuk menunjang proses pembelajaran yang bersifat afektif.
8
BAB II KAJIAN TEORI, PENGAJUAN INTERVENSI TINDAKAN DAN
HIPOTESIS TINDAKAN
A. Kajian Teori
1. Hasil Belajar IPS
a. Hasil Belajar
Hasil belajar didefinisikan oleh banyak pakar pendidikan. Hasil belajar sebagai suatu hasil yang diharapkan dari pembelajaran yang telah
ditetapkan dalam rumusan perilaku tertentu sebagai akibat dari proses pembelajarannya.
3
Menurut A. Tambrani Rusyan dalam bukunya pendekatan dalam proses belajar mengajar berpendapat bahwa hasil belajar merupakan hasil
yang dicapai oleh seorang siswa setelah ia melakukan kegiatan belajar mengajar tertentu atau setelah ia menerima pengajaran dari seorang guru
pada suatu saat.
4
Menurut Nana Sudjana hasil belajar pada dasarnya merupakan akibat dari suatu proses belajar.
5
Berbeda lagi menurut aliran psikologi kognitif memandang hasil belajar adalah mengembangkan berbagai strategi untuk mencatat dan
memperoleh informasi, siswa harus aktif menemukan informasi- informasi tersebut dan guru menjadi partner siswa dalam proses
penemuan berbagai informasi dan makna-makna dari informasi yang diperolehnya dalam pelajaran yang dibahas dan dikaji bersama.
6
Dari pengertian hasil belajar yang telah dikemukakan oleh para ahli
maka intinya adalah perubahan. Oleh karena itu seseorang yang
3
Veitzal Rifai, Upaya-upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kepemimpinan Peserta Diklat Spama Survei di DIKLATDEPKES, Jurnal Pendidikikan dan
Kebudayaan No. 40, tahun ke-9, Jakarta: DEPDIKNAS, Januari 2003, h. 130.
4
Tabrani Rusyan, Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2000, h. 65.
5
Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Menagajar, Bandung: PT. Sinar
Baru Algesindo, 2000, h. 28.
6
Dede Rosyada, Paradigma Pendidiikan Demokrasi Jakarta: Prenada Media,
2004, h. 92.
melakukan aktivitas belajar dan memperoleh perubahan dalam dirinya dengan memperoleh pengalaman baru, maka individu itu
dikatakan telah belajar. Perubahan-perubahan tingkah laku yang terjadi dalam hasil belajar
memiliki ciri-ciri: 1.
Perubahan terjadi secara sadar 2.
Perubahan dalam belajar bersifat fungsional 3.
Perubahan bersifat positif dan aktif 4.
Perubahan bukan bersifat sementara 5.
Perubahan bertujuan dan terarah 6.
Mencakup seluruh aspek tingkah laku.
7
b. Hasil Belajar IPS
Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan
dalam kehidupan di masyarakat. Dengan berbagai pendekatan mata pelajaran IPS diharapkan peserta didik akan memperoleh pemahaman
yang lebih luas dan mendalam dalam bidang IPS. Kompetensi yang dikembangkan dalam mata pelajaran IPS
meliputi kemampuan pengembangan aspek intelektualisme serta pengembangan keterampilan sosial yang dibutuhkan oleh siswa dalam
kehidupan bermasyarakat. Kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik dalam rumpun
mata pelajaran IPS adalah berupa keterampilan intelektual yang meliputi keterampilan dasar sebagai kemampuan yang terendah, kemudian diikuti
dengan keterampilan melakukan proses, dan keterampilan tertinggi berupa keterampilan investigasi. Keterampilan mencari, memilih,
mengolah, dan menggunakan informasi untuk memberdayakan diri serta keterampilan bekerjasama dengan kelompok yang majemuk nampaknya
7
Slamet, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: PT. Rineka Cipta 2003, h. 3-4.