Instrument Penilian Hasil Belajar IPS

adat istiadat bahasa daerah yang berbeda satu sama lain. Keragaman Pluralitas ini sangat rentan terjadi disintegrasi jika tidak ada pondasi yang memersatukan keragaman tersebut. Karena itu muncullah Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan Negara Indonesia. Bhineka Tunggal Ika mengandung arti yang sangat dalam. Bhina yang berarti beda, Tunggal yang berarti satu dan Ika yang berarti itu. Jadi, Bhineka Tunggal Ika bermakna berbeda-beda tetapi tetap satu. Kalimat Bhineka Tunggal Ika diambil dari kitab Sutasoma karangan empu Tantular. 26 Dengan lahirnya semboyan ini diharapkan mampu dijadikan Pedoman hidup warga Negara Republik Indonesia dalam menjaga persatuan dan kesatuan Negara. Siswa diharapkan mampu mengenal, menerima dan memahami beragam macam ras, suku bangsa, bahasa dan budaya yang dimiliki oleh Indonesia demi terwujudnya persatuan bangsa. Tercapainya pemahaman yang baik kepada masyarakat tentang pentingnya persatuan dan kesatuan Negara sangat bergantung kepada aspek pendidikan. Pendidikan dianggap berperan penting dalam membentuk karakter bangsa. Penanaman pemahaman tentang kekayaan bangsa yang multikulral ini harus ditanam sedini mungkin kepada siswa. Diharapkan peserta didik mampu memahami bahwa negara ini kaya. Kaya akan suku bangsa, bahasa daerah, kearofan lokal, adat istiadat dan budaya. Berangkat dari pluralitas budaya dan pengandaian pendidikan konstruktifisme constructivism maka dalam pengelolaan pendidikan harus berangkat dari suatu keyakinan bahwa setiap warga masyarakat memiliki konstruks mengenai identitas budaya yang mereka pilih. Dengan demikian maka pendidikan harus membuka pengakuan dan keterbukaan bagi masyarakat untuk mengekspresikan simbol dan lambang-lambang partikularitas budaya mereka. Hanley 2004 26 Redaksi Bukuné, Undang-Undang Dasar 1945 Perubahannya, Jakarta: Bukuné, 2010, h. 46. menegaskan, bahwa pendidikan harus memberi sumbangan dalam menumbuhkan kesadaran akan pluralisme budaya. 27 Sebagaimana terlampir di dalam Undang-Undang Dasar 1945 tentang pendidikan dan kebudayaan pasal 32 ayat 1 disebutkan bahwa Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya. 28 Pada level sekolah dasar siswa diberi ruang untuk menciptakan struktur pengetahuan dan konstruks tentang identitas budaya mereka sendiri. Perspektif ini mengimplikasikan keharusan menerima keragaman konstruk siswa, karena memang siswa sekolah datang dari berbagai latar belakang nilai, keyakinan, kultur, etnisitas, ideologi maupun agama. Oleh karena itu pendidikan tidak bisa dikemas dengan cara monokultural, melainkan tetap harus menyediakan ruang bagi siswa untuk bisa memasuki arus transformasi sosial yang menuntut egalitarian, demokratisasi, dan keadilan di tengah pluralitas budaya. Dengan demikian yang mendesak dalam pengembangan pendidikan multikultural adalah penyadaran akan pentingnya nilai-nilai yang menopang budaya plural. Nilai-nilai itu harus dikembangkan menjadi bagian dari budaya sekolah. Artinya sekolah tidak bisa hanya dikonsep sebagai institusi untuk menguasai pengetahuan dan pengembangan potensi dalam perspektif monokultur. Institusi pendidikan juga harus menjadi arena bagi siswa yang dikembangkan atas dasar prinsip multikultur. Dalam institusi seperti itu pendidikan menjadi sebuah media menumbuhkan seperangkat nilai pluralisme, seperti cara memberikan penghargaan terhadap diri sendiri secara adil. Dari cara menghargai diri sendiri yang proporsional, akan berdampak kepada cara bersikap dan menghargai orang lain secara adil pula. Lebih jauh akan 27 Zainuddin Maliki, Sosiologi Pendidikan, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2008, h. 252. 28 Sekretariat Jenderal MPR RI, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, Jakarta, Sekretariat Jenderal MPR RI 2013, h. 164.

Dokumen yang terkait

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Role Playing Pada Pembelajaran IPS Kelas V MI Al-Falah Jakarta Timur

0 7 119

Pengaruh metode role playing terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep gerak pada tumbuhan : kuasi eksperimen di smp muhammadiyah 4 tangerang

2 22 73

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan menerima keragaman suku bangsa dan budaya melalui metode Role Playing di SD NU Wanasari Indramayu

1 53 173

PENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS POKOK BAHASAN KERAGAMAN SOSIAL Penerapan Metode Mind Mappinguntuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Pokok Bahasan Keragaman Sosial Dan Budaya Berdasarkan Kenampakan Alam Kelas Iv Semester 1

1 1 14

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM MATA PELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD.

0 1 26

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI KERAGAMAN SUKU DAN BUDAYA INDONESIA DENGAN PENERAPAN METODE Peningkatan Hasil Belajar IPS pada Materi Keragaman Suku dan Budaya Indonesia dengan Penerapan Metode Two Stay-Two Stray Siswa Kelas V SD Negeri 03 Kali

0 2 14

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS III SD NEGERI BANJARAN KOKAP KULON PROGO.

0 1 191

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI MATERI KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA MELALUI METODE SCRAMBLE PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS V MI MA'ARIF NU ISLAMIYAH LAMONGAN.

1 2 113

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) POKOK BAHASAN KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA MELALUI MEDIA FLASH CARD PADA SISWA KELAS IV MI DARUSSALAM BANCAK, KEC.BANCAK, KAB.SEMARANG TAHUN 20142015 SKRIPSI

0 1 129

1 PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS POKOK BAHASAN KEGIATAN EKONOMI MELALUI METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS IV SDN KEPATIHAN KECAMATAN PONOROGO KABUPATEN PONOROGO TAHUN PELAJARAN 20162017

0 0 84