Tahap Observasi dan Analisis

Ket : kategori penilaian 4 = sangat baik 3 = baik 2 = cukup 1 = kurang Kategori penilaian ≥ 80 = sangat baik A 60-70,99 = baik B 40-5,99 = cukup C 20-39,99 = kurang D 00-19,99 = sangat kurang E Persentase aktivitas guru = perolehan skor = 85 = A. sangat baik Berdasarkan hasil observasi, kegiatan guru dalam pembelajaran pada pertemuan siklus II berada dalam kategori “sangat baik” 2. Aktivitas siswa selama pembelajaran Hasil pengolahan data aktifitas siswa pada pertemuan siklus II dapat dilihat pada table berikut ini: 7. Kemampuan menutup pelajaran 1. Meninjau kembali pokok bahasan 2. Memberikan keterampilan bertanya 3. Mengucapkan salam √ √ √ Baik Sangat baik Sangat baik Tabel XII Hasil Observasi Aktifitas Siswa Selama Proses Pembelajaran Siklus II No. Aspek yang dinilai Jumlah banyak siswa yang melakukan aktifitas JML Persentase Keterangan 1. Aktifitas siswa yang sesuai dengan PBM d. Siswa memperhatikan penjelasan guru e. Siswa serius mengerjakan tugas yang diberikan f. Siswa mampu menggungkapkan ide-idenya dengan berani 14 14 5 33 91,7 Sangat baik 2. Aktifitas siswa yang tidak sesuai dengan PBM e. Melamun f. Mengobrol dengan teman g. Melakukan pekerjaan lain 2 1 3 8,4 Sangat kurang Kategori penilaian : aktifitas siswa yang sesuai dengan PBM ≥ 86 = sangat baik 71-85 = baik 60-70 = cukup 41-59 = kurang ≤ 40 = sangat kurang Kategori penilaian : aktifitas siswa yang tidak sesuai dengan PBM ≥ 86 = sangat kurang 71-85 = kurang 60-70 = cukup 41-59 = baik ≤ 40 = sangat baik Pada pertemuan siklus II, analisis nilai aktivitas siswa yang sesuai dengan pelajaran adalah 91.7 dengan kategori “sangat baik” sedangkan analisis aktivitas siswa yang tidak sesuai dengan pembelajaran adalah 8.4 termasuk dalam kategori “sangat kurang”. Setelah tes ini dilakukan maka peneliti melakukan wawancara kepada siswa yang berprestasi tinggi, sedang dan rendah sebanyak 5 orang. Dengan wawancara ini diharapkan peneliti akan mendapatkan informasi tentang kualitas pembelajaran IPS pada pokok bahasan menerima keragaman suku bangsa dan budaya dengan menggunakan metode Role Playing. Adapun tabel distribusi pad tes uji kemampuan siklus II adalah sebagai berikut: Tabel XIII Distribusi Frekuensi Siklus II No. Kelas Interval Frekuensi Relatif 1. 60-63 7 19,44 2. 64-67 9 25 3. 68-71 6 16,67 4. 72-75 4 11,11 5. 76-79 3 8,33 6. 80-83 5 13,89 7. 84-87 2 5,55 Jumlah 36 100 Berdasarkan hasil tes akhir siklus II, didapat hasil belajar siswa rata-rata 70,61 median 68,5 dan nilai minimum 60 nilai maksimum 85, varians 58,15 standar deviasi 7,62. Dari tes akhir siklus II siswa sudah mencapai nilai 60 dengan hasil ini maka siklus selesai. Pada tanggal 27 Mei 2013 peneliti dibantu oleh observer melakukan post test pada siklus II yaitu kembali memeragakan kemampuan bermain peran untuk meningkatkan hasil belajar pada pokok bahasan menerima keragaman suku bangsa dan budaya. Tes ini dihadiri oleh 36 orang. Berikut rekapitulasi hasil belajar kepekaan dalam bertoleransi terhadap pluralitas suku bangsa dan budaya lengkap beserta post test: Tabel XIV Rekapitulasi Hasil Belajar IPS Siswa Pada Pokok Bahasan Menerima Keragaman Suku Bangsa dan Budaya Statistik Pree test Siklus I Sikus II Post Test N 36 36 36 36 Minimum 38 50 60 60 Maksimum 67 77 85 90 Mean 52,6 63,5 70,61 79,77 Modus 50,83 63,5 63,1 81,5

B. Analisis Data

Berikut hasil belajar IPS siswa pada pokok bahasan menerima keragaman suku bangsa dan budaya melalui tehnik bermain peran:

1. Siklus I

Pada siklus ini materi-materi yang diberikan yaitu tentang bagaimana cara menerima keragaman suku bangsa dan budaya dan memerankan naskah drama yang disiapkan oleh guru, berdasarkan hasil observasi didapat aktivitas siswa masuk pada kategori kurang. Adapun hasil test pada siklus I terlihat sebanyak 13,89 siswa mendapat nilai terendah 50-53 dan nilai tertinggi 74-77 nilai tertinggi sebanyak 5,26 walaupun dengan hasil ini siswa telah mampu mencapai KKM yaitu 70 akan tetapi, peneliti merasa belum terpuaskan dengan hasil ini. Peneliti dan observer sepakat bahwa hasil belajar siswa dirasa perlu ditingkatkan pada siklus berikutnya.

2. Siklus II

Pada siklus ini, materi yang diberikan adalah langkah-langkah dalam bermain peran, dan siswa beserta kelompoknya memerankan naskah drama yang telah dipersiapkan guru, berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa masuk pada kategori sangat baik. Untuk hasil tes pada siklus II mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari hasil presentase sebanyak 5,55 untuk nilai tertinggi 84-87 dan nilai terendah 60-63 sebanyak 19,44. Oleh karena itu hasil belajar pada siklus II telah melampaui KKM sekolah yaitu 70. Maka penelitianpun dihentikan.

C. Pembahasan

Dapat diketahui dari beberapa data di atas bahwa hasil belajar IPS siswa pada pokok bahasan menerima keragaman suku bangsa dan budaya dengan menggunakan metode Role Playing di SD NU Wanasari Indramayu meningkat. Pada saat pree test nilai rata-rata sebesar 52,6 sedangkan pada saat post test nilai rata-rata siswa 79,77 hal ini meningkat sebanyak 27.17 poin. Demikian pula pada siklus I rata-rata diperoleh 63,5 sedangkan pada siklus II diperoleh rata-rata sebesar 70,61 hal ini meningkat sebanyak 7,11 poin. Pada preetest nilai minimal 38 dan pada post test nilai minimal 60, hal ini mengalami peningkatan sebanyak 22 poin demikian pula pada halnya pada siklus I nilai minimum yang diperoleh 50 sedangkan pada siklus II diperoleh nilai minimum 60 hal ini meningkat 10 poin. Hasil belajar di atas membuktikan bahwa hasil penelitian hasil belajar IPS siswa pada pokok bahasan menerima keragaman suku bangsa dan budaya dengan tehnik bermain peran berpengaruh besar pada siswa. Oleh karena itu salah satu tehnik bermain peran dalam mengajar mampu merangsang siswa lebih termotivasi, mudah dan menyenangkan dalam proses pembelajaran. dengan kata lain terbukti dengan penggunaan metode bermain peran Role Playing pada pembelajaran IPS mampu meningkatkan hasil belajar IPS siswa pada pokok bahasan menerima keragaman suku bangsa dan budaya. 79

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan deskripsi data yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, maka peneliti dapat menarik kesimpulan penelitian sebagai berikut: 1. Pelaksanaan tindakan pembelajaran dengan metode bermain peran Role Playing dalam peningkatan hasil belajar siswa pada pokok bahasan menerima keragaman suku bangsa dan budaya di SD NU Wanasari Kabupaten Indramayu telah terlaksana dengan baik, hal itu bias dilihat dari: a. Adanya konsistensi kegiatan belajar mengajar dalam kurikulum yang ditandai dengan adanya kesesuaian tujuan pengajaran, bahan pengajaran yang diberikan, jenis kegiatan yang dilakukan. b. Keaktifan siswa dalam pembelajaran mengalami peningkatan sesuai dengan harapan, hal itu tampak terlihat dari dipahami dan diikutinya petunjuk-petunjuk pembelajaran dari guru, terlibatnya semua siswa dalam melaksanakan tugas belajar dan pemecahan masalah, mulculnya keberanian untuk bertanya kepada sesama siswa atau guru. c. Penggunaaan metode bermain peran Role Playing dapat menigkatkan Keberanian, Kelancaran, Kepekaan sosial dan Sikap siswa belajar menerima keragaman suku bangsa dan budaya. 2. Hasil belajar IPS siswa pada pokok bahasan menerima keragaman suku bangsa dan budaya di SD NU Wanasari Kabupaten Indramayu dengan penggunaan metode Role Playing Bermain Peran meningkat.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian ini, peneliti memberikan saran- saran sebagai berikut: 1. Bagi Sekolah a. Mengadakan pelatihan bagi guru tentang menggunakan metode mengajar dengan baik yang memugkinkan berkembangnya potensi siswa. Metode mengajar yang baik tidak saja menciptakan situasi kelas yang hidup, tetapi juga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar yang telah ditentukan. b. Pengadaan pementasan seni bermain peran khususnya dalam mata pelajaran IPS dan mata pelajaran yang lain pada umumnya pada kelas IV SDMI. Sehingga lebih menunjang dalam penanaman konsep-konsep IPS secara lebih nyata sekaligus meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Bagi Guru a. Mempersiapkan secara cermat perangkat pendukung pembelajaran dan fasilitas belajar yang di perluakan karena sangat mempengaruhi efektifitas dan efisiensi pembelajaran yang pada akhirnya berpengaruh pada hasil belajar siswa khususnya pada pokok bahasan menerima keragaman suku bangsa dan budaya. b. Guru hendaknya mampu menjadi motivator sekaligus menjadi fasilitator bagi siswanya. Hal ini akan merangsang identifikasi pada diri siswa yang sekaligus dapat menemukan jatidiri siswa yang pada akhirnya dapat mempercepat pemahaman dalam belajar dan berkomuikasi. c. Kelas harus dikelola secara baik dan ketersediaan waktu harus benar-benar diperhatikan. 1. Bagi siswa a. Suatu keberhasilan dalam menentukan prestasi belajar tidak bergantung pada orang lain tetapi lebih banyak ditentukan oleh diri sendiri. Kemauan yang tinggi akan sangat berperan dalam meningkatkan prestasi. Untuk itu pembiasaan dalam mengunakan metode Role Playing Bermain Peran dalam mengikuti proses belajar mengajar akan dapat mengantarkan siswa mendapatkan prestasi belajar yang tinggi. b. Hendaknya siswa terlibat secara penuh baik secara fisik maupun mental dalam proses belajar mengajar, hal ini akan mempermudah tercapainya tujuan belajar. c. Siswa hendaknya terlibat secara aktif di dalam kelas, karena paradigma yang berkembang saat ini adalah control belajar sepenuhnya ada pada diri siswa. d. Siswa dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran, selalu mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru dan menigkatkan usaha belajar sehingga dapat memperoleh hasil belajar optimal. 2. Bagi Pendidik dan Calon Pendidik Dalam pembelajaran IPS khususnya. Agar hasil belajar IPS siswa pada pokok bahasan menerima keragaman suku bangsa dan budaya hendaknya pendidik dan calon pendidik menggunakan pembelajaran dengan teknik bermain peran. Teknik bermain peran sangat cocok untuk pembelajaran IPS terutama untuk peningkatan hasil belajar siswa pada pokok bahasan menerima keragaman suku bangsa dan budaya.

Dokumen yang terkait

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Role Playing Pada Pembelajaran IPS Kelas V MI Al-Falah Jakarta Timur

0 7 119

Pengaruh metode role playing terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep gerak pada tumbuhan : kuasi eksperimen di smp muhammadiyah 4 tangerang

2 22 73

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan menerima keragaman suku bangsa dan budaya melalui metode Role Playing di SD NU Wanasari Indramayu

1 53 173

PENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS POKOK BAHASAN KERAGAMAN SOSIAL Penerapan Metode Mind Mappinguntuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Pokok Bahasan Keragaman Sosial Dan Budaya Berdasarkan Kenampakan Alam Kelas Iv Semester 1

1 1 14

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM MATA PELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD.

0 1 26

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI KERAGAMAN SUKU DAN BUDAYA INDONESIA DENGAN PENERAPAN METODE Peningkatan Hasil Belajar IPS pada Materi Keragaman Suku dan Budaya Indonesia dengan Penerapan Metode Two Stay-Two Stray Siswa Kelas V SD Negeri 03 Kali

0 2 14

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS III SD NEGERI BANJARAN KOKAP KULON PROGO.

0 1 191

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI MATERI KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA MELALUI METODE SCRAMBLE PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS V MI MA'ARIF NU ISLAMIYAH LAMONGAN.

1 2 113

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) POKOK BAHASAN KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA MELALUI MEDIA FLASH CARD PADA SISWA KELAS IV MI DARUSSALAM BANCAK, KEC.BANCAK, KAB.SEMARANG TAHUN 20142015 SKRIPSI

0 1 129

1 PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS POKOK BAHASAN KEGIATAN EKONOMI MELALUI METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS IV SDN KEPATIHAN KECAMATAN PONOROGO KABUPATEN PONOROGO TAHUN PELAJARAN 20162017

0 0 84