39 Dari  beberapa  pendapat-pendapat  di  atas  maka  dapat  disimpulkan
bahwa komunikasi visual merupakan salah satu cara untuk berkomunikasi melalui  pengolahan  unsur-unsur  visual  yang  bersifat  kasat  mata  sebagai
kekuatan  utama  dalam  rangka  penyampaian  informasi  atau  pesan  yang efektif  kepada  penerima  pesan.  Unsur-unsur  visual  sebagai  perwujudan
dan  penggambaran  pesan  yang  perlu  diolah  di  dalamnya  dapat  berupa garis,  warna,  bidang,  tipografi,  dan  sebagainya.  Pengolahan  unsur-unsur
visual  tersebut  disusun  dengan  memperhatikan  aspek  tata  letak  dan komposisi.  Dengan  demikian,  tujuan  utama  komunikasi  visual  untuk
menyampaikan  sebuah  pesan  kepada  sasaran  yang  dituju  tentu  harus menyesuaikan dengan karakteristik penerima pesan itu sendiri. Pada posisi
ini  kreativitas  penyampai  pesan  dibatasi  oleh  penerima  pesan  sebagai sasaran  yang  dikehendaki.  Penyampai  pesan  yang  berperan  sebagai
desainer  komunikasi  visual  tidak  dapat  seenaknya  sendiri  menentukan media,  ukuran,  bahan,  serta  teknik  yang  digunakan.  Hal  tersebut  didasari
bahwa  komunikasi  visual  mengedepankan  pada  penyampaian  informasi kepada  subjek  yang  dituju  melalui  sebuah  media,  bukan  hanya  pada
pengekpresian ide melalui  sebuah karya  yang mengedepankan  aspek seni semata.
2. Unsur-Unsur Visual
Desain  komunikasi  visual  sebagai  seni  dalam  menyampaikan informasi  melalui  bahasa  visual  mengunakan  suatu  media  berupa  desain.
Sebuah  desain  tidak  dapat  berdiri  sendiri  tanpa  adanya  unsur-unsur  dasar penyusunnya.  Menurut  Adi  Kusriyanto  2009:  30-32  untuk  mewujudkan
40 suatu  tampilan  visual  sebuah  desain,  beberapa  unsur  yang  diperlukan
adalah  titik,  garis,  bidang,  ruang,  warna,  dan  tekstur.  Hal  senada dikemukakan  oleh  Lia  Anggraini  dan  Kirana  Nathalia  2014:  32-40,
menurutnya dalam membuat suatu hasil karya dibutuhkan beberapa unsur penyusun.  Unsur  tersebut  sebenarnya  sudah  sering  dijumpai  dalam
kehidupan  sehari-hari,  dimana  pada  setiap  hasil  karya  desain  dapat dipastikan memiliki unsur-unsur seperti garis, bentuk, tekstur, kontras atau
gelap terang, ukuran, dan warna. Merujuk pada pendapat Arsianti Latifah 2011: 27-29, unsur dasar
dalam  desain  komunikasi  visual  meliputi  garis,  bidang  atau  bentuk, kontras  nilai,  warna,  tekstur,  serta  tipografi.  Unsur  dasar  tersebut
membentuk satu kesatuan yang menyusun sebuah karya visual atau media visual grafis untuk menyampaikan pesan atau kesan tertentu pada sasaran
yang  dituju.  Dengan  demikian,  sebenarnya  unsur-unsur  dapat  dilihat  dari sebuah  media  visual  yang  ada  di  dalam  kehidupan  sehari-hari,  seperti
media periklanan, poster, bahkan rambu-rambu lalu lintas. Apabila  mengacu  pada  pendapat  ketiga  ahli  tersebut,  maka  dapat
disimpulkan  bahwa  sebuah  karya  grafis  visual  tersusun  dari  beberapa unsur dasar visual sebagai berikut.
a. Titik
Titik merupakan salah satu unsur visual yang wujudnya relatif kecil, dengan kata lain dimensi  memanjang dan  melebarnya dianggap
tidak  berarti.  Biasanya,  titik  cenderung  ditampilkan  dalam  bentuk
41 kelompok  dengan  variasi  jumlah,  susunan,  dan  kepadatan  atau
kerapatan tertentu. b.
Garis Garis dikenal sebagai goresan atau coretan, selain itu garis juga
menjadi  batasan  suatu  bidang  atau  warna.  Di  samping  itu,  garis  juga dapat diartikan sebagai dua titik yang dihubungkan yang memiliki ciri
khas memiliki arah dan dimensi memanjang. Bentuknya dapat berupa garis  lurus  straight  maupun  lengkung  curve.  Susunan  bentuk,
huruf,  bahkan  cahaya  yang  diletakkan  secara  beraturan  dapat membentuk sebuah garis. Dalam desain komunikasi visual, garis dapat
difungsikan  sebagai  sarana  untuk  memperjelas  dan  mempermudah pembaca sebagai penerima pesan.
c. Bentuk
Bentuk  adalah  segala  sesuatu  yang  memiliki  diameter,  tinggi, dan lebar. Selain itu, bentuk merupakan gambaran umum sesuatu atau
formasi  yang  tertutup  atau  jalur  yang  tertutup.  Bentuk-bentuk  dasar yang  umumnya  dikenal  adalah  bentuk  lingkaran,  persegi,  segitiga,
lonjong, dan lain-lain. Pada dasarnya bentuk-bentuk tersebut terbentuk salah  satunya  dengan  cara  melukiskan  garis  hingga  membentuk
bentuk-bentuk  tertentu,  kemudian  bentuk  diisi  dengan  warna,  nada, atau  tekstur,  sehingga  akan  menggambarkan  atau  menampilkan
kualitasnya. Menurut sifatnya, bentuk dikategorikan menjadi tiga yaitu bentuk geometris, bentuk natural, dan bentuk abstrak.
42 d.
Kontras Kontras merupakan warna yang berlawanan antara satu dengan
yang lainnya, terdapat perbedaan baik warna atau titik fokus. Kontras digunakan  untuk  menggambarkan  rentang  kecerahan  dan  kegelapan
suatu  elemen  visual.  Dengan  mengatur  komposisi  gelap  terang  suatu media visual, akan membantu  nilai  keterbacaan,  fokus, dan titik berat
suatu  desain  sehingga  dapat  menonjolkan  pesan  atau  informasi  yang disampaikan.
e. Warna
Warna  merupakan  unsur  penting  dalam  obyek  desain  media visual  grafis.  Warna  mampu  berbicara  sebagai  warna  itu  sendiri,
warna sebagai representasi alam, warna sebagai lambang atau simbol, dan warna sebagai ekspresi. Warna merupakan salah satu unsur visual
yang  dapat  menarik  perhatian,  meningkatkan  suasana  hati  pembaca, serta menggambarkan citra suatu objek tertentu.
Lebih lanjut, setiap warna memiliki karakter dengan sifat yang berbeda Lia Anggraini  Kirana Nathalia, 2014: 38. Sifat-sifat warna
tersebut sebagai berikut. 1   Merah:  menyimbolkan  agresivitas,  keberanian,  semangat,  percaya
diri, gairah, kekuatan dan vitalitas. 2  Oranye:  melambangkan  sosialisasi,  keceriaan,  kehangatan,  segar,
semangat, keseimbangan, dan energi.
43 3   Biru: tidak bisa lepas dari elemen langit, air, dan udara, berasosiasi
dengan  alam,  melambangkan  keharmonisan,  memberi  kesan lapang, kesetiaan, ketenangan, sensitif, kepercayaan.
4   Kuning:  menyimbolkan  warna  persahabatan,  optimis,  santai, gembira, harapan, toleran, menonjol dan eksentrik.
5  Hijau:  melambangkan  alam,  kehidupan,  dan  simbol  kesuburan, sehat, natural.
6   Hitam:  warna  yang  kuat  dan  penuh  percaya  diri,  penuh perlindungan, maskulin, elegan, dramatis, dan misterius.
f. Tekstur
Tekstur adalah tampilan permukaan atau corak dari suatu benda yang  dapat  dinilai  dengan  cara  dilihat  atau  diraba.  Tekstur
dikategorikan  menjadi  dua,  yaitu  tekstur  nyata  tactile  dan  tekstur semu ilusi visual. Penggunaan tekstur pada desain media visual akan
menambah  pengalaman  dan  menjadi  nilai  lebih  daripada  sekedar estetik.  Selain  itu,  tekstur  banyak  digunakan  untuk  mengatur
keseimbangan pada sebuah desain. g.
Tipografi Tipografi adalah seni merancang, menyusun, dan mengatur tata
letak  huruf  dan  jenis  huruf  dengan  pengaturan  penyebarannya  pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan khusus, sehingga
akan  menolong  pembaca  untuk  mendapatkan  kenyamanan  membaca semaksimal mungkin.
44
3. Prinsip-Prinsip Desain