Subjek Penelitian Jenis Data Metode Pengumpulan Data

68 Draft 1 Validasi TAHAP I Materi Revisi 1 Media Draft 2 TAHAP II Uji Coba Kelompok Kecil Revisi 2 Uji Coba Lapangan Draft 3 Gambar 2. Desain Validasi dan Uji Coba Produk

C. Subjek Penelitian

Uji coba dilakukan di SD Negeri 1 Srandakan Kelas IV. Siswa menggunakan bahan ajar berupa buku pelajaran pelengkap tematik dalam pembelajaran dengan bimbingan guru. Siswa yang digunakan sebagai subjek yang terlibat dalam penelitian pengembangan ini sebanyak 6 siswa pada uji coba kelompok kecil terbatas dan 22 siswa pada uji coba lapangan luas.

D. Prosedur Penelitian dan Pengembangan

Penelitian memiliki langkah-langkah tertentu sesuai dengan metode penelitian yang digunakan. Prosedur atau rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini mengadaptasi model pengembangan 4-D. Secara keseluruhan model penelitian dan pengembangan tersebut meliputi empat tahap yaitu: define, design, develop, dan disseminate, namun peneliti 69 tidak menjalani keempat langkah tersebut. Peneliti melakukan penelitian hingga tahap ketiga, yaitu tahap develop. Selanjutnya, tahap pengembangan tersebut diapdatasikan menjadi tahap pendefinisian, perancangan, dan pengembangan. Secara skematis model pengembangan perangkat pembelajaran ditampilkan dalam Gambar 3. 70 Analisis Ujung Depan P E N D E F I N I S I A N Analisis Siswa Analisis Konsep Analisis Tugas Analisis Materi Pemilihan Media P E R A N C A N G A N Pemilihan Format berdasarkarn Kriteria Rancangan Awal Uji Coba Kelompok Kecil Validasi Ahli P E N G E M B A N G A N Revisi 1 Revisi 2 Analisis Hasil Revisi Akhir Produk Akhir Analisis Kurikulum Uji Coba Lapangan Gambar 3. Desain Pengembangan Bahan Ajar yang Diadaptasi dari 4-D Draft 1 Draft 2 Draft 3 71 Keterangan: : Tahap-tahap pengembangan model 4-D. : Hasil dari tahap-tahap pengembangan yang berupa draft. : Proses pengambilan data. Prosedur penelitian dan pengembangan tersebut secara garis besar dijabarkan sebagai berikut.

1. Tahap Pendefinisian Define

a. Analisis Ujung Depan Front-end Analysis Analisis ujung depan dapat dilakukan dengan studi pendahuluan dan studi literatur. Pada tahap ini peneliti melaksanakan studi pendahuluan dengan melakukan observasi pelaksanaan pembelajaran di kelas IV SD Negeri 1 Srandakan, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul. Selain itu, peneliti juga melakukan wawancara dengan guru kelas mengenai pembelajaran dan khususnya tentang penggunaan bahan ajar. Tahap analisis ujung depan ini merupakan studi pendahuluan yang bertujuan untuk memunculkan dan menetapkan masalah dasar yang dihadapi dalam pembelajaran, sehingga diperlukan suatu pengembangan bahan ajar. Salah satu temuan masalah yang ditemukan adalah belum adanya pengembangan bahan ajar, khususnya yang di dalamnya mengangkat muatan lokal. Melalui analisis ini, didapatkan gambaran fakta, harapan dan alternatif penyelesaian masalah dasar, yaitu dengan melakukan pengembangan bahan ajar berupa buku pelengkap pembelajaran bagi siswa. 72 b. Analisis Siswa Learner Analysis Tahapan ini merupakan telaah mengenai karakteristik siswa yang sesuai dengan desain pengembangan perangkat pembelajaran. Karakteristik yang dimaksud meliputi latar belakang kemampuan akademik pengetahuan, perkembangan kognitif, serta keterampilan- keterampilan individu atau sosial yang berkaitan dengan topik pembelajaran. Analisis siswa dilakukan untuk mendapatkan gambaran tingkat kemampuan atau perkembangan intelektual dan keterampilan individu, serta sikap yang kemudian dikembangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan dalam kurikulum. c. Analisis Kurikulum Curriculum Analysis Tahap analisis kurikulum ini meliputi dua komponen tahapan, yaitu: 1 analisis konsep concept analysis dan 2 analisis tugas task analysis. Analisis konsep diperlukan guna mengidentifikasi pengetahuan-pengetahuan pada materi yang akan dikembangkan. Analisis konsep merupakan satu langkah yang bertujuan untuk memenuhi prinsip kecukupan dalam membangun konsep atas materi yang diajarkan sebagai sarana pencapaian kompetensi dasar dan kompetensi inti. Tahapan analisis ini meliputi pemetaan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang akan digunakan dalam mengembangkan materi, serta analisis mengenai sumber belajar yang mendukung penyusunan bahan ajar. Sementara itu, analisis tugas bertujuan untuk mengidentifikasi keterampilan-keterampilan utama yang akan dikaji oleh peneliti. Analisis ini memastikan ulasan yang 73 menyeluruh tentang tugas-tugas pokok yang harus dikuasai siswa dalam materi pembelajaran. d. Analisis Materi Material Analysis Analisis materi dilaksanakan dengan cara mengidentifikasi materi utama yang perlu diajarkan, mengumpulkan dan memilih materi yang relevan. Selanjutnya, materi tersebut disusun kembali secara sistematis yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Tahapan ini meliputi perumusan tujuan pembelajaran dengan cara merangkum analisis konsep dan analisis tugas untuk menentukan perilaku objek penelitian, yaitu siswa.

2. Tahap Perancangan Design

a. Pemilihan Media Media Selection Tahapan ini bertujuan untuk mengidentifikasi media yang relevan dengan karakteristik materi. Selain itu, media dipilih menyesuaikan dengan analisis kurikulum, karakteristik siswa, dan materi yang diajarkan. Hal tersebut dilakukan untuk membantu siswa dalam pencapaian kompetensi dasar. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan serta temuan bahwa buku cetak merupakan bahan ajar yang paling umum digunakan serta berbagai kelebihan yang dimilikinya, maka peneliti memilih mengembangkan bahan ajar berupa buku ajar cetak. Bahan ajar cetak tersebut dimaksudkan sebagai bahan ajar pelengkap sebagai penunjang buku pelajaran utama yang umumnya digunakan dalam proses pembelajaran. 74 b. Pemilihan Format berdasarkan Kriteria Format Selection based on Criterion-Referenced Pada tahapan ini, peneliti memilih format buku yang akan dibuat dengan mengacu pada rambu-rambu tema yang telah ditentukan dalam kurikulum. Sedangkan untuk format penyajian diadaptasi dari format kriteria buku yang memenuhi syarat kelayakan sesuai dengan pedoman kelayakan buku ajar menurut BSNP. Tentunya format yang dipilih adalah yang memenuhi kriteria menarik bagi siswa serta memudahkan dan membantu dalam pembelajaran. c. Rancangan Awal Initial Design Rancangan awal yang dimaksud adalah rancangan bahan ajar yang harus dikerjakan sebelum uji coba dilaksanakan. Dalam penyusunan rancangan awal ini akan menghasilkan sebuah rancangan berupa draft buku ajar pertama. Sebuah buku ajar sekurang-kurangnya di dalamnya mencakup unsur-unsur sebagai berikut. 1 Judul yang menggambarkan materi yang tertuang dalam buku. 2 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang akan dicapai setelah mempelajari buku. 3 Materi yang berisi komponen pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai oleh siswa. 4 Prosedur kegiatan yang harus diikuti oleh siswa untuk mempelajari materi di dalam buku. 75

3. Tahap Pengembangan Develop

Tujuan tahap pengembangan ini adalah untuk menghasilkan bentuk akhir bahan ajar yang dikembangkan setelah melalui revisi berdasarkan masukan para pakar ahli dan praktisi serta data hasil uji coba pada siswa. Langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut. a. Validasi Ahli Expert Appraisal Sebelum melakukan uji coba pada produk berupa bahan ajar yang dikembangkan yaitu berbentuk buku, produk yang diproduksi harus melalui validasi oleh sekurang-kurangnya satu ahli materi, satu ahli media, dan praktisi. Penilaian para ahli atau praktisi terhadap produk yang dikembangkan mencakup aspek isi, aspek kebahasaan, aspek penyajian, serta aspek kegrafikan. Berdasarkan masukan dari para ahli, draft produk direvisi untuk membuatnya lebih tepat, mudah digunakan, dan memiliki kualitas teknik yang tinggi. Dengan demikian, rancangan awal berupa draft produk yang dikembangkan mendapatkan jaminan layak untuk diujicobakan kepada subjek uji coba. Setelah draft buku ajar pertama melewati tahap revisi, selanjutnya dihasilkan draft buku ajar kedua yang kemudian akan diujicobakan pada siswa. b. Uji Coba Pengembangan Developmental Testing Uji coba pengembangan dibagi menjadi dua, yaitu uji coba kelompok kecil dan uji coba lapangan. Uji coba kelompok kecil dilaksanakan dalam skala kecil pada sebagian siswa kelas IV SD Negeri 1 Srandakan. Langkah tersebut bertujuan untuk 76 mengoperasionalkan produk buku ajar yang dikembangkan dalam skala kecil. Selanjutnya hasil uji coba skala kecil akan dijadikan sebagai masukan dalam langkah perbaikan pada uji coba lapangan. Uji coba lapangan dilakukan untuk memperoleh masukan langsung berupa respon, reaksi, komentar siswa, dan para pengamat observer terhadap produk bahan ajar berupa buku yang telah disusun.

E. Jenis Data

Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis data, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. 1. Data kualitatif merupakan data mengenai proses pengembangan bahan ajar yang dikembangkan berupa masukan kritik dan saran dari ahli materi, ahli media, praktisi baik dari guru maupun siswa tentang kelayakan buku. Selain itu, data kualitatif mencakup data yang diperoleh melalui wawancara dan observasi dalam tahap studi pendahuluan, serta studi pengembangan yang berupa tanggapan siswa terhadap produk yang dikembangkan berupa buku. 2. Data kuantitatif merupakan data pokok penelitian yang berupa data penilaian oleh ahli materi, ahli media, dan praktisi tentang bahan ajar yang dikembangkan berupa buku ajar tematik pelengkap pembelajaran. Data ini meliputi skor penilaian dari aspek kelayakan isi, aspek kebahasaan, aspek penyajian, dan aspek kegrafikan. 77

F. Metode Pengumpulan Data

Tujuan utama dari penelitian adalah untuk mendapatkan data. Oleh karena itu, metode pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam sebuah penelitian. Metode pengumpulan data merupakan cara-cara yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data Suharsimi Arikunto, 2005: 100. Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Wawancara Menurut Nana Syaodih Sukmadinata 2016: 216 wawancara atau interview merupakan salah satu bentuk teknik pengumpulan data yang banyak digunakan dalam penelitian deskriptif kalitatif dan deskriptif kuantitatif. Wawancara dilakukan secara lisan dengan tatap muka secara individu saat studi pendahuluan melalui observasi terhadap guru kelas dan beberapa siswa. Jenis wawancara yang dilakukan adalah wawancara tidak terstruktur sehingga pedoman wawancara hanya memuat garis besar yang ditanyakan. Pedoman wawancara digunakan untuk mengumpulkan data pada studi pendahuluan. Wawancara terhadap guru bertujuan untuk menggali informasi tentang proses pembelajaran secara umum, penggunaan media khususnya bahan ajar, dan pengembangan bahan ajar yang dilakukan oleh guru. Selain itu, untuk memperoleh informasi mengenai materi yang mendesak untuk dikembangkan ke dalam bahan ajar. 78 Sebelum melakukan wawancara dengan guru dan siswa, peneliti menyiapkan pedoman wawancara untuk mengetahui kondisi yang disebutkan sebagai berikut. a. Wawancara dilakukan untuk mengetahui proses pembelajaran secara umum. b. Penggunaan bahan ajar dalam pembelajaran di dalam kelas. c. Pengembangan bahan ajar yang dilakukan oleh guru. 2. Observasi Observasi observation atau pengamatan merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Kegiatan yang dimaksud adalah yang berkenaan dengan proses pembelajaran di sekolah dan semua yang terkait di dalamnya Nana Syaodih Sukmadinata, 2006: 220. Dalam penelitian ini observasi dilaksanakan bertujuan untuk melihat secara langsung proses pembelajaran secara umum di kelas IV SD Negeri 1 Srandakan. Selain itu, berkenaan dengan aspek muatan lokal, peneliti juga melakukan observasi lapangan mengenai kondisi lingkungan sekitar, utamanya lingkungan sepanjang pantai Kabupaten Bantul. Jenis observasi yang dilakukan adalah observasi tidak terstruktur. Secara teknis pelaksanaannya observasi yang dilakukan adalah observasi langsung. Dengan demikian, peneliti melakukan observasi secara langsung terhadap objek penelitian tanpa melalui perantara dan tidak melibatkan diri dalam situasi pembelajaran dan aktivitas masyarakat pesisir pantai. 79 Sebelum melakukan observasi di lapangan, peneliti menyiapkan pedoman observasi. Pedoman observasi digunakan untuk mengetahui kondisi yang disebutkan sebagai berikut. a. Proses pembelajaran di dalam kelas secara umum. b. Penggunaan bahan ajar dalam pembelajaran. c. Kondisi lingkungan beserta permasalahan lingkungan yang ada di area pesisir pantai Kabupaten Bantul. 3. Angket Nana Syaodih Sukmadinata 2006: 219 menyebutkan bahwa angket atau kuesioner merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data secara tidak langsung, artinya peneliti tidak secara langsung bertanya jawab dengan responden. Angket merupakan alat pengumpulan data yang berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab dan direspon oleh responden. Angket digunakan untuk mngukur kualitas bahan ajar yang dikembangkan. Instrumen angket pada penelitian ini digunakan untuk memperoleh data dari ahli media, ahli materi, praktisi, dan siswa sebagai bahan untuk dijadikan sebagai acuan tahap evaluasi dan perbaikan bahan ajar yang dikembangkan. Kerangka pikir atau kisi-kisi instrumen angket yang digunakan dalam penelitian ini mengadaptasi dari instrumen penilaian buku teks pelajaran sebagaimana diatur oleh Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 yang kemudian dirinci oleh BSNP Urip Purwono, 2008 menjadi empat instrumen penilaian. Komponen penilaian buku teks pelajaran tersebut meliputi komponen kelayakan isi, kebahasaan, penyajian, dan 80 kegrafikan. Angket penilaian kelayakan produk meliputi beberapa aspek dengan indikator atau subkomponen masing-masing. Pada umumnya instrumen kelayakan bahan ajar menggunakan Skala Likert dengan lima 5 alternatif jawaban, yaitu: sangat baik, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang Sugiyono, 2011: 93. Supaya diperoleh data kuantitatif, maka setiap alternatif jawaban diberi skor yakni sangat baik bernilai 5, baik bernilai 4, cukup baik bernilai 3, kurang baik bernilai 2, dan sangat kurang baik bernilai 1. Sebelum menyusun instrumen penelitian, peneliti perlu membuat kisi-kisi terlebih dahulu. Untuk mendapatkan instrumen yang layak digunakan, kisi-kisi yang disusun perlu untuk dikonsultasikan terlebih dahulu kepada dosen pembimbing. Selanjutnya, kisi-kisi tersebut dikembangkan menjadi sebuah instrumen penelitian dengan menyusun butir-butir penilaian instrumen. Setelah itu, instrumen dikonsultasikan kepada dosen pembimbing, ahli media, dan ahli materi sehingga instrumen mendapat jaminan dan persetujuan layak digunakan dalam langkah pengumpulan data. Kisi-kisi angket untuk ahli media, ahli materi, praktisi yaitu guru dan siswa dapat dilihat pada tabel berikut. 81 Tabel 2. Kisi-Kisi Instrumen Penilaian untuk Ahli Materi No Kriteria Indikator No. Butir Penilaian Jumlah Item 1. Aspek Kelayakan Isi Kesesuaian materi dengan KI dan KD 1, 2, 3 3 Keakuratan materi 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 7 Kemutakhiran materi 11, 12, 13, 14, 15 5 Mendorong keingintahuan 16, 17 2 2. Aspek Kelayakan Bahasa Lugas 1, 2, 3 3 Komunikatif 4, 5 2 Dialogis dan interaktif 6,7 2 Kesesuaian dengan perkembangan siswa 8, 9 2 Kesesuaian dengan kaidah bahasa 10, 11 2 Penggunaan istilah, simbol, atau ikon 12, 13 2 Jumlah butir penilaian 30 Tabel 3. Kisi-Kisi Instrumen Penilaian untuk Ahli Media No Kriteria Indikator No. Butir Penilaian Jumlah Item 1. Aspek Kelayakan Kegrafikan Ukuran buku 1, 2 2 Desain sampul buku 3, 4, 5, 6a, 6b, 7, 8a, 8b 8 Desain isi buku 9a, 9b, 10a, 10b, 10c, 11a, 11b, 12a, 12b, 13a, 13b, 13c, 13d, 13e, 14a, 14b, 15a, 15b, 15c 19 2. Aspek Kelayakan Penyajian Teknik penyajian 1, 2 2 Pendukung penyajian 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 8 Penyajian pembelajaran 11 1 Koherensi dan keruntutan alur pikir 12, 13 2 Jumlah butir penilaian 42 82 Tabel 4. Kisi-Kisi Instrumen Respon untuk Guru No Kriteria Indikator No. Butir Penilaian Jumlah Item 1. Aspek Kelayakan Isi Keseuaian materi dengan KI dan KD 1 1 Cakupan materi 2 1 Keakuratan materi 3, 4 2 2. Aspek Kelayakan Penyajian Teknik penyajian 5 1 Pendukung penyajian materi 6, 7 2 Penyajian pembelajaran 8 1 3. Aspek Kelayakan Bahasa Keterbacaan 9 1 Kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar 11 1 Komunikatif 11 1 4. Aspek Kelayakan Kegrafikan Ukuran fisik buku 12 1 Tata letak sampul buku 13 1 Tipografi sampul buku 14 1 Ilustrasi sampul buku 15 1 Tata letak isi buku 16 1 Tipografi isi buku 17 1 Ilustrasi isi buku 18 1 Jumlah butir penilaian 18 Tabel 5. Kisi-Kisi Instrumen Respon untuk Siswa Kriteria Indikator No. Butir Penilaian Jumlah Item Respon Siswa Materi Isi 1, 2, 3, 4 4 Penyajian 5, 6, 7 3 Bahasa 8, 9 2 Kegrafikan 10, 11, 12, 13 4

G. Teknik Analisis Data