53 digunakan sebagai pedoman penyelengaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Sedangkan secara khusus, muatan lokal adalah program pendidikan dalam bentuk mata pelajaran yang isi dan
media pembelajarannya dikaitkan dengan lingkungan alam, lingkungan sosial, dan lingkungan budaya serta kebutuhan daerah yang wajib
dipelajari oleh siswa di daerah tersebut. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa muatan lokal merupakan program pendidikan yang memuat materi pelajaran yang dikaitkan dengan keadaan lingkungan sekitar, baik
lingkungan alam maupun lingkungan sosial budaya masyarakat, serta memperhatikan kebutuhan daerah. Berakar dari simpulan tersebut, selain
memuat pengenalan potensi serta ciri khas yang dimiliki suatu daerah, permasalahan-permasalahan lingkungan yang terjadi di daerah tersebut
dapat diangkat dalam penyelenggaraan muatan lokal. Dengan demikian, dampak kerusakan lingkungan akibat permasalahan-permasalahan
lingkungan yang terjadi dapat diminimalisir baik dengan langkah penanggulangan maupun yang sifatnya pencegahan. Salah satu cara yang
dapat diupayakan adalah melalui penanaman kesadaran pada siswa untuk mencintai lingkungan lewat proses pembelajaran yang dilaksanakan di
sekolah.
2. Tujuan Kurikulum Muatan Lokal
Seperti telah dikemukakan sebelumnya bahwa adanya kurikulum muatan lokal adalah sebagai salah satu konsekuensi logis penerapan
otonomi dalam bidang pendidikan. Hal tersebut merupakan dampak dari
54 penyelenggaraan sistem pemerintahan desentralisasi yang dianut oleh
Indonesia. Oleh karena itu, selain diberlakukannya muatan kurikulum nasional yang sifatnya menyeluruh, ada pula muatan yang disesuaikan
dengan kebutuhan dan keadaan daerah. Muatan kurikulum tersebut selanjutnya yang dikenal dengan kurikulum muatan lokal.
Sama halnya dengan kurikulum yang sifatnya nasional, kurikulum muatan lokal berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan
yang tentu tidak terlepas dari tujuan umum pendidikan nasional. Merujuk pada pendapat Dakir 2010: 113-114, adanya pemberlakuan muatan lokal
dalam sistem pendidikan nasional memiliki tujuan agar siswa memiliki beberapa kompetensi antara lain: 1 berbudi pekerti luhur, 2
berkepribadian, 3 mandiri, 4 terampil, 5 beretos kerja, 6 professional, 7 produktif, 8 sehat jasmani rohani, 9 cinta lingkungan,
10 kesetiakawanan sosial, 11 kreatif dan inovatif, 12 mementingkan pekerjaan yang praktis, dan 13 rasa cinta budaya dan tanah air.
Adapun menurut Suharsimi Arikunto dan Asnah Said 2007: 1.27- 1.28, muatan lokal diajarkan pada siswa memiliki tujuan secara umum
dan khusus. Secara umum tujuan pengajaran muatan lokal adalah untuk memberikan bekal pengetahuan keterampilan, pembentukan dan perilaku
siswa. Harapannya, agar siswa memiliki wawasan yang luas, dan mantap tentang keadaan lingkungan sekitarnya dan kebutuhan masyarakat.
Sedangkan secara khusus, pengajaran muatan lokal bertujuan antara lain sebagai berikut.
55 a.
Siswa lebih mengenal kondisi alam lingkungan sosial dan lingkungan budaya yang terdapat di daerahnya.
b. Siswa dapat menerapkan kemampuan dan keterampilan yang
dipelajarinya untuk memecahkan masalah yang ditemukan di sekitarnya.
c. Siswa memiliki keterampilan khusus sehingga dapat menolong dirinya
sendiri dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. d.
Siswa dapat memanfaatkan sumber belajar di daerah untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia.
e. Siswa memiliki sikap dan perilaku yang selaras dengan nilai-nilai
aturan yang berlaku di daerahnya serta melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai luhur budaya setempat dalam rangka
menunjang pembangunan nasional. Berdasarkan pemaparan mengenai tujuan pengajaran muatan lokal
di atas, terdapat beberapa tujuan yang terkandung di dalamnya. Idealnya dalam pelaksanaan pembelajaran muatan lokal yang bertujuan
mengembangkan potensi siswa sesuai dengan ciri khas dan potensi daerah, peran Pemerintah Daerah seharusnya lebih besar jika dibandingkan dengan
Pemerintah Pusat. Hal tersebut karena pada dasarnya Pemerintah Daerah akan lebih mengetahui keadaan lingkungan alam, sosial, dan budaya serta
kebutuhan daerah itu sendiri. Dengan demikian, pelaksanaan pembelajaran mutan lokal khususnya pada jenjang sekolah dasar akan berjalan sesuai
dengan apa yang ada dan terjadi di lingkungan sekitarnya. Adapun pengembangan muatan lokal dalam bahan ajar pada penelitian ini
56 menitikberatkan pada tujuan penanaman sikap cinta lingkungan. Hal
tersebut dirasa perlu untuk dilakukan karena memperhatikan keadaan dan kebutuhan lingkungan sebagai dampak dari permasalahan lingkungan
yang terjadi. Dengan demikian, disamping sebagai langkah pencegahan, diharapkan dampak kerusakan lingkungan yang ditimbulkan juga dapat
dikurangi dengan pemberian pengetahuan dan pemahaman tentang alam sekitar melalui bahan ajar.
E. Desain Komunikasi Visual Bermuatan Lokal