25 besar dalam meningkatkan kemampuan siswa untuk beradaptasi baik
dengan lingkungan maupun dengan teman-temannya. Orientasi tugas ditinjau dari sejauh mana siswa dapat
menyelesaiakan setiap tugas yang diberikan dan tetap fokus dalam mengikuti pelajaran. Tingkat persaingan siswa dapat dilihat dari taraf
bersaing dengan teman sekelas atau kelompok untuk mendapatkan nilai terbaik maupun penghargaan diri dari orang lain. Adanya persaingan akan
menumbuhkan motivasi yang positif pada diri siswa. Pengelolaan kelas berkaitan dengan kemampuan guru untuk mengendalikan kegiatan belajar
mengajar. Guru dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan sehingga siswa merasa nyaman mengikuti kegiatan belajar.
6. Kemandirian Belajar
a. Pengertian Kemandirian Belajar
Ali dan Asrori 2006:114 mendefinisikan bahwa “kemandirian merupakan kekuatan internal individu yang diperoleh dari proses
individualisasi”. Apabila kemandirian dikaitkan dengan kegiatan belajar maka didalamnya terdapat kegiatan pembelajaran mandiri. Menurut Haris
M 2007:7, belajar mandiri merupakan kegiatan belajar aktif, yang didorong niat atau motif untuk menguasai ketrampilan untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan berbekal pengetahuan yang sudah dimiliki. Johnson 2010:152-153 menjelaskan
bahwa “kegiatan belajar mandiri merupakan proses belajar yang mengajak siswa untuk
26 melakukan tindakan mandiri melibatkan satu orang atau satu kelompok”.
Kegiatan belajar
mandiri bertujuan
untuk siswa
agar dapat
menghubungkan pembelajaran di sekolah dengan kehidupan sehari-hari. Kemandirian belajar dapat melatih tanggung jawab siswa terhadap
kegiatan belajarnya. Pernyataan sependapat disampaikan oleh Karnita yang dikutip Aisyah 2010:27-28 bahwa
“kemandirian belajar merupakan suatu keadaan atau kondisi aktivitas belajar dengan kemampuan sendiri,
tanpa bergantung kepada orang lain ”. Kemandirian belajar merupakan
perilaku siswa yang bebas otonom dan bertanggung jawab dalam melakukan kegiatan belajar untuk mencapai suatu tujuan yang telah
ditatapkan. Siswa dengan kemandirian belajar yang tinggi akan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk menyelesaikan tugasnya dan tidak
bergantung pada bantuan orang lain. Menurut Johnson 2010:153-154, proses pembelajaran mandiri
terdiri dari dua prespektif yaitu siswa harus memiliki pengetahuan tertentu dan siswa harus melakukan langkah-langkah yang konsisten. Siswa
dengan kemandirian belajar selalu konsisten dan bersemangat untuk belajar. Kegiatan belajar tersebut dapat dilakukan dimana pun dan kapan
pun karena didalam dirinya sudah tertanam kesadaran dan kebutuhan belajar sehingga siswa tersebut tidak terlalu tergantung kepada orang lain
dalam menyelesaikan tugas belajarnya. Uraian di atas dapat disimpulkan kemandirian belajar adalah
keadaan atau aktivitas belajar yang diwujudkan dalam perilaku siswa yang