Deskripsi Kondisi Awal Pembelajaran Pemahaman Teks Deskripsi
sedikit berkurang. Akan tetapi, efek lain yang timbul adalah suasana kelas menjadi tidak kondusif karena dalam kelompok kegiatan bercakap-cakap diluar
konteks lebih mendominasi. Hal tersebut berakibat jawaban yang diperoleh siswa tidak maksimal.
Pada pertemuan keempat masih dilakukan kegiatan pembelajaran yang sama dengan sebelumnya. Siswa membentuk kelompok baru, dengan tujuan
memperluas interaksi siswa dengan temannya. Kondisi yang terjadi tidak jauh berbeda dengan pertemuan sebelumnya. Kegiatan bercakap-cakap di luar konteks
masih mendominasi dalam diskusi. Siswa mulai merasa bosan dan kehilangan antusiasnya ketika menghadapi teks bacaan.
Setelah kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mendapat pembelajaran memahami teks deskripsi, diharapkan kemampuan siswa mengalami
peningkatan. Untuk mengetahui perkembangan kemampuan memahami teks deskripsi siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah mengikuti
pembelajaran, dilakukan evaluasi pembelajaran. Evaluasi dilakukan dengan instrument berupa
posttest
.
Posttest
bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan pemahaman teks deskripsi siswa kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol setelah mengikuti pembelajaran yang berbeda.
Posttest
berupa soal pilihan ganda sejumlah 30 butir soal dengan empat alternative jawaban.
Data tes akhir kemampuan memahami teks deskripsi kelompok kontrol dengan subjek 33 siswa diperoleh skor tertinggi 24 dan skor terendah 13. Hasil
analisis deskriptif skor tes akhir kelompok kontrol diperoleh
mean
18,09;
median
18,00;
mode
15,00; dan simpangan baku 3,06. Data tes akhir kemampuan
memahami teks deskripsi kelompok eksperimen dengan subjek sebanyak 34 siswa diperoleh skor tertinggi 27 dan skor terendah 14 Hasil analisis deskriptif skor tes
akhir kelompok eksperimen diperoleh
mean
19,97;
median
20,00;
mode
19,00; dan simpangan baku 3,33. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa skor tes
akhir kemampuan memahami teks deskripsi kelompok eksperimen memiliki skor rata-rata lebih tinggi dari kelompok kontrol.
Selanjutnya, berdasarkan hasil analisis uji-t data
posttest
kemampuan memahami teks deskripsi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan
bantuan program SPSS 17.0 diperoleh t
hitung
sebesar 2,404.; df = 65; dan
p
sebesar 0,02. Nilai
p
lebih kecil dari taraf signifikansi yang ditentukan, yaitu sebesar 0,05
p
= 0,02 0,05. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan memahami teks deskripsi yang mengikuti
pembelajaran pemahaman teks deskripsi dengan menggunakan strategi
Everyone is a Teacher Here
dengan siswa yang mengikuti pembelajaran pemahaman teks deskripsi tanpa menggunakan strategi
Everyone is a Teacher Here
pada siswa kelas VII SMP Negeri 14 Yogyakarta. Hal tersebut menunjukkan bahwa tujuan
penelitian ini telah tercapai. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Dyah Sukrisetyani 2013
dengan judul “Keefektifan Strategi Kegiatan Membaca Berkelompok dalam
Pembelajaran Membaca Pemahaman Siswa Kelas XI SMA Negeri Se-Kecamatan Bantul Kabupaten Bantul
”. Hasil penelitian itu menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan membaca pemahaman yang signifikan siswa kelas XI
SMA Negeri se-kecamatan Kabupaten Bantul yang mengikuti pembelajaran