Sejarah CV. Tunas Mekar Farm

40

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

5.1. CV. Tunas Mekar Farm

5.1.1. Sejarah CV. Tunas Mekar Farm

Tunas Mekar Farm TMF adalah perusahaan peternakan ayam broiler yang menerapkan sistem kemitraan pola inti plasma. Berdasarkan panduan mengenai pola kemitraan Direktorat Pengembangan Usaha, Departemen Pertanian 2002 tentang pola kemitraan inti plasma, TMF sebagai inti melakukan kegiatan- kegiatan menampung hasil produksi, membeli hasil produksi, memberikan bimbingan teknis dan pembinaan manajemen, memberikan pelayanan berupa permodalan atau kredit, menyediakan lahan, sarana produksi dan teknologi bagi plasmanya, serta mempunyai usaha budidaya. TMF didirikan pada tanggal 10 April 2004 oleh Ir. Muslikin dengan kantor pusat terletak di jalan Kenari blok A2, Perum Ciluar Kecamatan Ciluar, Kabupaten Bogor. TMF didirikan dengan menggunakan modal milik sendiri. Tujuan didirikan TMF adalah untuk membantu peternak-peternak kecil mengembangkan usahanya dan mendapatkan keuntungan. Pada awal berdirinya TMF hanya memiliki 2 karyawan yaitu pendirinya Bapak Ir. Muslikin dan Bapak Agus. Mereka bekerjasama dan bekerja keras mencari peternakan atau plasma dengan target per minggunya mendapatkan 3-4 peternakan dengan kapasitas 10.000 – 15.000 ekor ayam selama 7 minggu. Dengan kegigihan mereka berhasil mencapai target tersebut, dalam 7 minggu TMF telah memiliki plasma sekitar 20 peternakan. TMF memastikan peternakan- peternakan tersebut mendapatkan pelayanan terbaik, mendengarkan keluhan- keluhan peternak, memberikan solusi, kemudian membantu mewujudkan solusi tersebut. Dedikasi mereka membuat TMF pun berkembang menjadi perusahaan kemitraan yang memiliki reputasi baik di mata plasma-plasmanya. Sebuah perusahaan kemitraan dengan karyawan 2 dan 20 plasma sekarang berkembang menjadi perusahaan kemitraan yang memiliki karyawan sebanyak 100 orang dan 150 plasma yang tersebar hampir di seluruh Kabupaten Bogor dengan kapasitas mulai dari 5.000 hingga 200.000 ekor ayam per peternakan. 41 TMF pernah mengalami masa-masa sulit pada tahun 2005, isu flu burung merebak di bulan Februari. Isu tersebut menyebabkan tingkat permintaan lebih rendah daripada penawaran sehingga TMF kesulitan dalam memasarkan hasil- hasil panen plasmanya, ditambah lagi harga ayam broiler menurun pada titik paling lemah yaitu Rp 6.088,00ekornya. TMF berhasil mendapatkan cara untuk mencegah terjadinya kerugian besar, yaitu bekerjasama dengan Rumah Pemotongan Ayam RPA yang memiliki fasilitas cold storage. TMF menyimpan ayam potongnya di cold storage, kemudian baru mendistribusikannya setelah harga ayam membaik.

5.1.2. Visi dan Misi CV. Tunas Mekar Farm