46
5.3. Pola Kemitraan antara CV. Tunas Mekar Farm dan Peternakan Agus
Suhendar 5.3.1. Prosedur Penerimaan Plasma
CV. Tunas Mekar Farm TMF sebagai perusahaan kemitraan yang bertindak sebagai inti memiliki prosedur dalam proses penerimaan peternak
menjadi plasma. Peternak yang ingin menjadi plasma datang ke kantor TMF, kemudian mendaftarkan diri dan membuat janji dengan Petugas Penyuluh
Lapangan PPL TMF untuk melakukan seleksi dan survei lapangan. PPL akan melakukan seleksi terhadap peternak dengan beberapa pertimbangan yaitu:
1 Peternak memiliki pengetahuan mengenai usaha peternakan ayam broiler.
2 Peternak memiliki kandang beserta peralatan dengan kapasitas minimal 2.000
ekor ayam dengan kepadatan kandang maksimal 10 ekorm
2
pada lahan yang memiliki radius minimal 200 m
dari rumah penduduk. 3
Lokasi kandang harus memiliki akses transportasi dan komunikasi, memiliki sumber air dan listrik, mudah mendapatkan faktor-faktor produksi yang tidak
disuplai inti seperti sekam dan gas. 4
Peternak menyediakan karyawan yang memiliki pengalaman. Pada tanggal yang telah disetujui PPL akan melakukan survei dan
menyeleksi peternak berdasarkan pertimbangan di atas, hasilnya dicatat dalam bentuk form oleh PPL. Hasil catatan PPL akan diajukan ke Manajer TMF
kemudian ditandatangani jika peternak memenuhi persyaratan untuk selanjutnya diminta datang kembali ke kantor TMF untuk membawa persyaratan administratif
yaitu KTP, KK, BPKB kendaraan bermotor atau jaminan surat tanah. Langkah selanjutnya adalah tandatangan kontrak perjanjian. Calon plasma
dipersilahkan untuk membaca kontrak dan mengajukan secara lisan keinginan- keinginannya. Setelah kesepakatan terjadi dan keinginan calon plasma tertampung
maka kedua belah pihak menandatangani kontrak perjanjian tersebut, dimulailah kerjasama kemitraan.
5.3.2. Isi Kontrak Perjanjian
Kontrak perjanjian adalah kontrak yang ditandatangani di atas materai Rp 6.000,00 isinya bersifat mengikat dan pelanggar aturan dikenakan sanksi
sesuai yang tertulis pada kontrak perjanjian tersebut. Isi kontrak perjanjian terdiri
47
dari data TMF sebagai inti dan peternak sebagai plasma, hak dan kewajiban kedua belah pihak dan sanksi bagi pihak yang tidak memenuhi kewajibannya. Hak dan
kewajiban TMF sebagai Inti dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9.
Hak dan Kewajiban CV. Tunas Mekar Farm dan Peternakan Agus Suhendar
Pihak No.
Hak Kewajiban
TMF 1.
Menentukan jadwal kedatangan DOC, pakan dan waktu panen.
Menyediakan sapronak berkualitas dan mengirimkan sapronak tepat waktu
sesuai dengan jadwal. 2.
Menentukan besarnya harga jual ayam harga jual ayam tetap.
Memberikan bimbingan teknis dan pelayanan kesehatan ternak.
3. Jika terjadi kegagalan produksi
akibat kelalaian, tetap mendapatkan pembayaran
sapronak dari
peternak. Memberikan bantuan permodalan jika
dibutuhkan.
4. Mendapatkan
catatan data-data
harian kandang dan melaporkan seluruh
kegiatan pemeliharaan
secara benar dan aktual pada form yang telah disediakan TMF.
Menyediakan sarana transportasi dan memasarkan seluruh hasil panen ayam
broiler.
Agus Suhendar
1. Mendapatkan sapronak berkualitas
dan tepat waktu pengirimannya. Membayar sapronak setelah panen
selambat-lambatnya sebelum periode baru dimulai.
2. Mendapatkan bimbingan teknis dan
pelayanan kesehatan. Melaksanakan program pemeliharaan
sebaik-baiknya. 3.
Jika terjadi kegagalan produksi akibat
penyakit yang
bukan disebabkan kelalaian dan musibah
bencana alam atau pencurian maka kerugian ditanggung bersama.
Tetap membayar biaya sapronak jika terjadi kegagalan produksi akibat
kelalaian, pembayaran boleh diangsur.
4. Mendapatkan bantuan permodalan
jika dibutuhkan. Menanggung biaya untuk bongkar
muat, panen dan sarana penunjang. 5.
Mendapatkan penerimaan
penjualan ayam setelah dikurangi biaya sapronak selambat-lambatnya
sebelum periode baru dimulai. Mencatat data-data harian kandang dan
melaporkan seluruh
kegiatan pemeliharaan secara benar dan aktual
pada form yang telah disediakan TMF. 6.
Mendapatkan pelayanan
transportasi dan pasar bagi hasil panen ayam broiler.
Tidak boleh
menjual atau
meminjamkan sapronak ke pihak lain dan menjual hasil panen ke pihak lain.
Sanksi bagi kedua belah pihak jika tidak memenuhi kewajibannya adalah kerjasama dapat dibatalkan dan pihak yang dirugikan berhak mendapatkan ganti
rugi 10 persen dari total biaya penggunaan sapronak per periode dikalikan sisa
48
periode yang batal dilakukan akibat pembatalan kontrak. Kontrak perjanjian ini diperbaharui setiap satu tahun sekali atau setelah melakukan 6 kali periode.
Peternak dapat memutuskan untuk melanjutkan atau berhenti bekerjasama setelah melakukan 6 periode produksi.
Penetapan harga kontrak tetap didasarkan pada rata-rata bobot tubuh ayam pada saat panen. Penetapan harga tetap dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10.
Penetapan Harga Tetap CV. Tunas Mekar Farm 2009
No. Bobot panen rata-rata kg
Harga Rpkg 1.
≤ 1,09 13.230,00
2. 1,10 - 1,19
13.010,00 3.
1,20 – 1,29
12.870,00 4.
1,30 – 1,39
12.780,00 5.
1,40 – 1,49
12.710,00 6.
1,50 - 1,59 12.610,00
7. 1,60
– 1,69 12.500,00
8. 1,70
– 1,79 12.460,00
9. 1,80
– 1,89 12.420,00
10. 1,90
– 1,99 12.380,00
11. 2
≤ 12.350,00
Sumber: CV. Tunas Mekar Farm 2009
Berdasarkan tabel harga kontrak didasarkan pada bobot saat panen, semakin rendah bobot per ekornya maka harga jualnya semakin tinggi. Harga
tetap ini dapat dirubah saat revisi kontrak di akhir periode keenam, harga disesuaikan dengan harga pasar dan kesepakatan kedua belah pihak. Selama
kerjasama belum mencapai satu tahun atau telah melakukan enam periode maka kedua belah pihak tidak diperkenankan merubah atau meminta perubahan pada
harga tetap tersebut.
49
VI. ANALISIS NON FINANSIAL
Dalam melakukan analisis kelayakan suatu bisnis, tidak hanya dilakukan analisis finansial saja tetapi juga analisis non finansial. Analisis non finansial
dilakukan untuk melihat kelayakan suatu bisnis atau proyek dari segi pasar dan pemasaran, teknik dan produksi, manajemen dan organisasi, hukum, ekonomi dan
sosial.
6.1. Aspek Pasar dan Pemasaran
Aspek pasar dan pemasaran dalam suatu usaha merupakan hal yang sangat penting untuk dijadikan pertimbangan layak atau tidaknya suatu usaha, karena
pasar dan pemasaran adalah tujuan dari hasil produksi. Jika suatu produk yang dihasilkan melimpah dan berkualitas namun tidak memiliki pasar atau daerah
pemasaran maka suatu usaha tidak dapat dikatakan layak. Komponen dari aspek pasar dan pemasaran adalah permintaan dan
penawaran ayam broiler, harga dan produk.
6.1.1. Permintaan dan Penawaran
Permintaan ayam broiler di daerah Bogor tinggi Tabel 5, karena ayam broiler merupakan pemenuh kebutuhan protein hewani masyarakat yang cukup
diminati, sehingga TMF tidak mengalami kesulitan dalam memasarkan produk- produknya.
Penawaran dari luar negeri datang dari negara Brasil yang dalam beberapa tahun terakhir mengalami kelebihan produksi ayam dan tidak dapat memasuki
pasar Eropa yang peraturan impornya sangat ketat. Ekspansi dalam negeri Brasil berjalan lambat dalam mengatasi kelebihan produksi tersebut, sehingga mereka
berusaha masuk ke dalam pasar Indonesia dengan menawarkan harga yang kompetitif yaitu unggas hidup Rp 8.500,00-9.350,00kg dan karkas ayam
Rp12.250,00kg. Brasil berusaha memenuhi persyaratan-persyaratan impor Indonesia dan
jika Brasil berhasil memasuki pasar Indonesia termasuk daerah Bogor dengan harga tersebut maka peternak Indonesia akan sangat dirugikan karena tidak dapat
bersaing dengan harga tersebut. Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai