Analisis Kelayakan Finansial ANALISIS FINANSIAL

75

7.2.3. Analisis Laba Rugi

Analisis laba rugi digunakan untuk mengetahui perkembangan usaha dalam kurun waktu tertentu. Komponen laba rugi terdiri dari penerimaan, biaya operasional, penyusutan, dan biaya lain di luar usaha dan pajak penghasilan. Rincian perhitungan laba rugi akan berpengaruh terhadap pajak penghasilan usaha yang akan mempengaruhi hasil perhitungan cashflow. Tabel 20. Hasil Perhitungan Laba Rugi Peternakan Agus Suhendar Thn Penerimaan Rp Biaya Rp Laba Rp Pajak Rp Laba bersih Rp Persen- tase penu- runan 1 1.050.752.640,00 988.150.800,00 62.601.840,00 15.650.460,00 46.951.380,00 2 1.050.752.640,00 1.010.017.560,00 40.735.080,00 10.183.770,00 30.551.310,00 35 3 1.050.752.640,00 1.032.492.900,00 18.259.740,00 4.564.935,00 13.694.805,00 55 4 1.050.752.640,00 1.055.743.680,00 -4.991.040,00 -4.991.040,00 136 5 1.050.752.640,00 1.079.504.760,00 -28.752.120,00 -28.752.120,00 476 Total Laba bersih 57.454.335,00 Laba bersih yang didapatkan pada tahun pertama adalah sebesar Rp 46.951.380,00, menurun sebesar 35 persen pada tahun kedua menjadi Rp 30.551.310,00. Pada tahun ketiga laba bersih sebesar Rp 13.694.805,00, menurun dari tahun sebelumnya dengan persentase 55 persen. Penurunan kembali terjadi pada tahun keempat sebesar 136 persen yaitu menjadi rugi Rp 4.991.040,00, dan pada tahun kelima kembali rugi Rp 28.752.120,00, dengan persentase penurunan sebesar 476 persen. Total laba bersih selama 5 tahun adalah sebesar Rp 57.454.335,00. Kenaikan harga DOC 4,3 persen dan pakan 2 persen per tahunnya telah menyebabkan penurunan laba bersih setiap tahunnya, dan pada tahun keempat dan kelima menyebabkan kerugian.

7.3. Analisis Kelayakan Finansial

Analisis kelayakan finansial pada penelitian ini dinilai berdasarkan kriteria NPV net present value, Net BC net benefit cost Ratio, IRR internal rate of return , dan payback period. Discount Rate yang digunakan adalah sebesar 6,5 76 persen berdasarkan suku bunga deposito rata-rata Bank Indonesia tahun 2011, karena merupakan suku bunga acuan bagi bank-bank di Indonesia. Hasil analisis kelayakan finansial peternakan Agus Suhendar dapat dilihat pada Tabel 21. Tabel 21. Hasil Analisis Kelayakan Finansial Peternakan Agus Suhendar Kriteria Hasil NPV net present value Rp 45.021.751,00 Net BC net benefit cost ratio 1,99 IRR internal rate of return 41,46 persen Payback period 1,98627 Berdasarkan hasil analisis kelayakan pada tabel di atas, peternakan Agus Suhendar memiliki nilai NPV Rp 45.021.751,00. Nilai NPV tersebut bernilai positif atau NPV 0, yang artinya peternakan Agus Suhendar layak dijalankan atau memberikan manfaat positif selama umur proyek dengan discount rate 6,5 persen. Net BC bernilai 1,99 atau Net BC 1 yang artinya proyek memberikan keuntungan bahwa setiap pengeluaran selama umur proyek sebesar Rp 1,00 maka akan memberikan manfaat bersih sebesar Rp 1,99. Nilai tersebut menunjukkan peternakan Agus Suhendar layak untuk dijalankan. Hasil IRR internal rate of return peternakan Agus Suhendar adalah 41,46 persen, Nilai tersebut lebih besar dari suku bunga 6,5 persen, karena nilai IRR lebih besar dari suku bunga maka peternakan Agus Suhendar dinyatakan layak atau memberikan manfaat selama umur proyek yang diperhitungkan. Payback Period menunjukkan kemampuan tingkat pengembalian usaha atau modal. Payback Period peternakan Agus Suhendar adalah 1,98627 yang artinya tingkat pengembalian modal investasi adalah satu tahun 11 bulan. Umur proyek usaha peternakan adalah 5 tahun dan tingkat pengembalian modal masih dalam umur proyek yaitu satu tahun 11 bulan maka usaha dapat dikatakan layak. Berdasarkan empat kriteria analisis kelayakan finansial NPV, Net BC, IRR, dan payback period maka peternakan Agus Suhendar layak dijalankan. 77

7.4. Analisis Sensitivitas